Kamis, 28 maret 2018
Malam ini tertatih tatih kembali konsul lalu infus kembali
Pdhl sebelum itu aku memeluk adik perempuanku sambil menutup kedua telinganya
Malam ini, tanganku mulai gemeter dan badanku lemas kembali
Sewaktu waktu mendengar suara bising membuat trauma ku kembali datang
Aku sendiri dan melkukannya sendiri. Konsul sendiri di rawat dan menemani diri sendiri agar cepat menerima segalanya
Sejak itu, sulit untuk menangis
Dan papah bilang kenapa aku sudah tidur sore itu, pdhl ia penyebab segalanya hingga kepalaku berdenyut
Aku tak menjawab sebagai mestinya karna aku telah habis tertelan gelap
Mamah, pergi. Sejak lama
Tapi tak apa, masih ada adik perempuan yang setiap hari merengek tentang pr nya
Takut, bingung, cemas berlebihan, gemeteran, semuanya mendominasi
Ternyata ini penyebab mamah pergi
Aku anak nakal yang selalu ingin itu, makannya mamah pergi
Sampai aku dewasa pun, ia tetep pergi hingga papah rasanya juga ingin mati
Tapi lebih2 kami yang mati ternyata
Papah sudah minta maaf lantas mengapa membanting semua barang
Aku biasa tapi adik takut
Kembali hafalan pun kadang ia lupa karna mendominasi kecemasan
Tak mau kalau ia seperti kakak2 nya yg konsul seperti orang gila di pukul mati orang tuanya.
Kala merenung di dalam gempat tuhan ku kira akan bersama
Realita slalu terperosok makin jauh