I

183 16 5
                                    

"Mari akhiri...." ucapnya ketika sampai dihadapan orang yang dicarinya sedari tadi.

"Apanya? Game ini?" tanya orang itu tak mengerti maksud dari lawan bicaranya.

"Hubungan kita." Dia langsung menghentikan permainan game di ponselnya.

"K–kenapa?" tanyanya langsung berdiri dari
kursi yang sedari tadi didudukinya.

"'Aku selingkuh!" ketus Baekhyun meninggalkan orang tadi yang masih terdiam ditempatnya.

"Baekhyun!" Dia mengejar orang bernama Baekhyun yang berjalan tak jauh didepannya.

"Byun Baekhyun!" Lagi-lagi tak digubris oleh orang yang memiliki nama.

"Baekhyun," dia berhasil meraih tangan orang yang sedari tadi tak menggubris panggilannya.

"Apa? Apalagi yang kau mau?!" teriak Baekhyun menepis tangan orang yang menggenggam tangannya.

"Aku gak mau hubungan kita berakhir, Baekhyun-ah," dia kembali menggenggam tangan Baekhyun tapi lagi-lagi ditepis oleh sang pemilik tangan.

"Lalu? Bukankah hanya kau yang gak mau,
tapi aku mau! Jadi sekarang kita putus!" Baekhyun mendorong tubuh orang di hadapannya agar menjauh darinya lalu berlari secepat mungkin agar orang tersebut tak mengejarnya.

Air matanya mengalir, melewati pipinya. Dia masih terduduk dilantai dengan memandang ke depan melihat lorong kosong tempat Baekhyun berlari menjauhinya. Dia ingin mengejar tapi jika Baekhyun terus menolak, dia bisa apa?
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kenapa?" tanya lelaki berkulit tan yang sekarang duduk disebelahnya. Masih terlihat
diwajahnya kekesalan yang memuncak.

"Dia gak mau melepaskanku" jawabnya yang
sekarang berubah sendu.

"Kalau dia gak mau melepaskanmu, bukankah tandanya dia sangat mencintaimu?" tanya lelaki itu lagi.

"Tapi aku bosan, Kai. Aku merasa ada yang mengganjal di hatiku, tapi aku gak tau itu apa," ungkapnya memegang kepalanya.

"Mungkin karena kau selingkuh denganku," Baekhyun langsung melirik ke arah pria di sebelahnya yang sekarang juga menatapnya.

"Maaf. Aku minta maaf sudah menjadikanmu pelarian, Kai" sesal Baekhyun. Kai langsung menarik Baekhyun ke dalam dekapannya.

"Tidak apa, gak masalah asal itu kau," dia mengelus punggung bergetar Baekhyun.

"Maaf, maaf" Baekhyun pun mengeratkan
pelukannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kenapa?"

Seseorang datang lalu duduk dihadapan lelaki yang sedang mengaduk makanannya tak semangat dengan wajah cemberut. Dia hanya menggelengkan kepala.

"Manis, jangan melamun dong. Nanti kesambet setan lho," goda orang tersebut menguyel-nguyel pipi gembulnya.

"Ih! Apaan sih, Chan hyung! Aku seme! Aku
gak manis! Dan namaku Sehun!" pekik Sehun sambil menepis tangan orang yang mengganggunya.

"Hunnie ku imut banget -~ pengen cium" ucapnya kembali memainkan pipi Sehun yang selalu ditepis oleh si pemilik pipi dan sekarang sedang memajukan bibirnya.

"Aku bukan Hunnie-mu, Chanyeol hyung!" ujar Sehun menatap tajam Chanyeol yang tersenyum kecil kearahnya.

"Benarkah? Tapi aku mau Sehun jadi Hunnie-ku" balas Chanyeol. Sehun hanya dapat menghela napas, heran dengan sahabatnya yang berbeda 3 tahun lebih tua darinya. Selalu mengganggunya, menggodanya dan mengatakan cinta padanya.

"Jangan menggangguku, Chan hyung. Aku
sedang ada masalah," ujar Sehun sambil menyuap makanan kedalam mulutnya.

"Baekhyun lagi? " Sehun mengangguk
menanggapi pertanyaan Chanyeol.

"Ada masalah apa? Mau cerita?" senyum Sehun yang tadi terukir sekarang berubah sendu.

"Baekhyun memintaku mengakhiri hubungan kami" Sehun menunduk, air matanya telah berkumpul di bawah kelopak matanya, bersiap jatuh kapanpun bahkan jika dia hanya mengedipkan matanya.

"Kau menolaknya?" tanya Chanyeol beranjak
dari hadapan Sehun menuju sebelahnya. Yang ditanya hanya mengangguk.

"Alasannya?" tanya Chanyeol kembali.

"Dia bilang dia berselingkuh, aku gak tau
harus apa. Mau marah, kesal atau menangis
aku gak tau, hyung"

Chanyeol segera menarik Sehun dalam pelukannya. Beruntung saat ini cafe milik Chanyeol tak terlalu ramai, jadi tak masalah
kalau Sehun menangis.

"Menangislah, keluarkan semuanya. Semua akan baik-baik saja," Chanyeol semakin mengeratkan pelukan ketika Sehun membalas pelukannya. Suara tangisan Sehun teredam karena lelaki itu membenamkan wajahnya di dada Chanyeol. Lelaki yang lebih tua terus memberi kata-kata penenang sembari mengelus pelan punggung Sehun untuk menenangkannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC

I Hope (CHANHUN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang