"Oke aman" Ucap pemuda bersurai coklat, lalu melompat dari jendela kamar nya.
Soobin namanya. Saat ini dia sedang berusaha malarikan diri dari rumah nya sendiri.
Setelah melompat dari jendela kamar nya yang berada dilantai dua rumah nya itu, dia langsung membersihkan debu yang menempel di badan nya dan berlari menuju gerbang.
"Taxi!" Ucap nya sambil melambaikan tangannya.
Taxi tersebut pun langsung berhenti dan Soobin pun langsung masuk kedalam taxi tersebut.
"Pak tolong ke apartemen **** ya" Ucap Soobin sambil tergesa gesa menutup pintu mobil taxi tersebut.
Pengemudi taxi tersebut pun mengangguk dan langsung menjalan kan mobil nya menuju ke apartemen yang akan dituju.
Tak sampai tiga puluh menit perjalanan, akhirnya Soobin sampai di apartemen tujuan nya. Soobin langsung keluar dari taxi tersebut dan membayar.
"Loh kelebihan ini uang nya dek!" Teriak pengemudi tersebut karena Soobin memberikan nya uang lebih dan langsung pergi begitu saja.
"Udah gapapa pak! Ambil aja kembalian nya!" Balas Soobin sambil menoleh kebelakang.
Sang pengemudi pun hanya bisa menggelengkan kepala nya dan tidak lupa mengucapkan terimakasih sebelum pergi.
Sesampainya didalam apartemen Soobin langsung menaiki lift dan menuju ke lantai dua belas.
Ting!
Suara pintu lift terbuka dan Soobin pun langsung bergegas menuju ke kamar apartemen nomor 121.
Tok!.. Tok!.. Tok!..
Dengan rasa panik dan takut yang bercampur menjadi satu, Soobin mengetuk pintu tersebut dengan tergesa-gesa.
"Kak Yeonjun! Ini Soobin kak!" Teriak Soobin.
Ceklek
Pintu apartemen tersebut terbuka dan menampilkan sosok pemuda bersurai hitam dan lebih tinggi dari Soobin.
"Masuk Bin" Ucap nya ramah sambil mempersilahkan Soobin untuk masuk kedalam apartemen nya.
Dengan badan yang sudah mulai bergetar Soobin berjalan masuk kedalam kamar apartemen tersebut.
Setelah Soobin masuk, sang empu pemilik kamar apartemen tersebut pun langsung menutup pintu kamar apartemen nya.
"Kenapa? Kok tumben malem malem gini ke apartemen kakak?" Tanya pemuda bersurai hitam tersebut.
Tanpa menjawab pertanyaan dari pemuda bersurai hitam tersebut, Soobin langsung berbalik dan langsung berlari memeluk pemuda tersebut.
"Hiks, hiks kak Yeonjun" Tangis Soobin.
"Loh? kenapa nih? Kok nangis?" Tanya pemuda bersurai hitam bernama Yeonjun.
Bukannya menjawab, Soobin malah tambah mendusel kan kepala nya di dada Yeonjun.
"Soobin, kenapa? Kalo ada masalah cerita aja sama kakak, jangan dipendem sendirian ya?" Monolog Yeonjun ini mampu membuat Soobin mengangkat kepala nya menatap Yeonjun.
"A-aku hamil kak"
Yeonjun otomatis melotot kaget saat mendengar kalimat yang keluar dari mulut Soobin barusan.
"Ka-kamu hamil?" Tanya Yeonjun.
"I-iya kak" Soobin menunduk takut saat menjawab pertanyaan Yeonjun barusan.
"Siapa ayah nya?" Kali ini Yeonjun bertanya dengan nada yang lumayan serius.
"A-aku ga tau siapa ayah nya. tapi terakhir kali aku ada di kamar hotel yang aku ga kenal tanpa make apapun dibadan ku, waktu itu aku cuma ditutupin pake selimut aja. Hiks gimana ini kak, aku takut.. " Jelas Soobin.
"Mama sama papa udah tau belum kalo kamu hamil?" Tanya Yeonjun lagi. Soobin menggeleng lemah menjawab pertanyaan Yeonjun.
"Oke berarti kamu kabur dari rumah?"
Soobin mengangguk.
"Udah masalah ini kita bicarain besok aja, sekarang kamu ganti baju terus tidur, pakean kamu masih kakak simpan di lemari kakak"
Soobin mengangguk dan langsung pergi ke kamar Yeonjun untuk mengganti pakain nya. Perlu diingat Soobin tadi kabur dari rumah nya hanya dengan menggunakan sweater oversize dan celana pendek di atas lutut.
Setelah Soobin pergi, Yeonjun mendudukkan diri nya di sofa ruang tamu apartemen nya.
"Huhh, masalah apalagi ini Tuhan" Keluh Yeonjun sambil memijat pangkal hidung nya.
Setelah selesai berganti, Soobin tidak langsung pergi untuk tidur, tapi dia kembali ke ruang tamu untuk menjemput Yeonjun.
"Kak, ayo tidur" Ajak Soobin.
"Kamu tidur aja duluan Bin" Balas Yeonjun sambil berdiri dari duduk nya.
"Tapi aku pengen tidur sambil dipeluk sama kakak" Ucap Soobin sambil menundukkan kepala nya.
"Yaudah ayok" Balas Yeonjun sambil mengulas senyum di wajah nya.
TO BE CONTINUED
Gimana cerita nya? Bagus nggak? Jadi disini itu ceritanya tentang Soobin yang dihamili sama orang lain tapi Soobin itu ga tau siapa yang hamilin dia.
And disini Yeonjun nya cerita nya lebih tinggi dari si Soobin ya guys, oh iya Yeonjun sama Soobin itu sahabat. Soobin kalo ada apa² itu pasti lari nya ke Yeonjun, bukan ke orang tua nya, karna orang tua Soobin itu terlalu sibuk sama pekerjaan mereka masing². Kalo si Yeonjun sih, orang tua nya udah nggak ada, orang tua Yeonjun meninggal dunia karna kecelakaan mobil pas Yeonjun umur nya 15 tahun. Karna Yeonjun anak satu²nya, jadi semua harta warisan orang tua nya itu turun ke dia.
Dulu Soobin sama Yeonjun itu tetanggaan, mereka juga sering main bareng, jadinya sahabatan deh. Soobin sama Yeonjun itu beda tiga tahun.
Habis orang tu Yeonjun meninggal, Yeonjun tetap tinggal dirumah nya, tapi nggak sendirian, dia tinggal bareng paman sama bibi nya yang belum punya anak.
Tapi pas Yeonjun ulang tahun yang ke 19 tahun, dia mutusin buat tinggal di apartemen karna mau mandiri. Paman sama bibi nya juga sempat nggak ngebolehin Yeonjun tinggal di apartemen karena khawatir kalo Yeonjun kenapa napa, tapi Yeonjun coba ngasih tau ke paman sama bibi nya kalo dia nggak akan kenapa napa, dan akhirnya dia di ijinin sama paman bibi nya.
Sebelum pergi yang pasti Yeonjun pamitan dulu sama Soobin, dan Soobin juga sempat nangis karna ga mau ditinggalin sama kakak kesayangan nya ini. Dan berakhir Soobin ikut Yeonjun buat nyari apartemen.
Jangan lupa vote and komen ya... See you guys.

KAMU SEDANG MEMBACA
Problems that bring happiness || Yeonbin
FanfictionSoobin yakin jika dia bisa merawat anak tanpa memerlukan bantuan dari ayah sang anak melainkan bantuan dari sang sahabat. •Yeonjun Seme. •Soobin Uke. •bxb. •mpreg. •happy ending. Warning! Typo bertebaran!