.
.
.
.
.
.Pernikahan di undur lima belas menit lagi, membuat para tamu jenuh menunggu. Tidak sesuai dengan jadwal yang seharusnya, di salah satu kamar Hotel yang memang di pesan untuk keluarga Jeon tengah di landa kerisauan. Sana tidak muncul dan Jungkook belum datang dari tadi.
"Eomma, jangan khawatir. Aku yakin Jungkook akan kembali bersama Sana Eonnie." Rosé mengenggam tangan Ibu Jungkook lembut, berusaha menenangkan beliau. Mendengar pengumuman pernikahan di undur ia langsung kemari, dan benar saja. Ada sesuatu yang terjadi.
Pintu terbuka, menampakkan sosok Jungkook dengan kondisi tidak baik-baik saja. Lelaki itu berjalan menghampiri orang tuanya, tiba-tiba membungkuk meminta maaf tentang apa yang terjadi.
"Ada apa, nak?"
"Batalkan saja pernikahan ini," celetuk Jungkook pasrah.
Semua yang berada di ruangan terkejut, terlebih Ayah Jungkook. Marah, berkata mereka tidak bisa membatalkan pernikahan ini begitu saja, sudah banyak tamu undangan yang datang. Jika pernikahan di batalkan bagaimana reaksi semua? Keluarga mereka pasti akan jadi bahan tertawaan.
Tetapi, melihat Jungkook menangis menjelaskan apa yang terjadi. Beliau merasa kasian. Lelaki itu meminta maaf telah membuat malu keluarganya. Tidak bisa membawa Sana kemari kesini. Ibu Jungkook segera bangkit dari tempat duduknya, menghampiri putra bungsunya. Memeluk dan berkata tidak apa-apa, jika ingin membatalkan pernikahan ini batalkan saja. Toh, tidak mungkin juga untuk di lanjutkan. Sudah terlanjur begini.
*.*.*
Pernikahan Jungkook yang batal menjadi berita panas dalam sekejap, pihak Jungkook maupun Sana sama sekali tidak memberikan konfirmasi apapun atas batalnya pernikahan mereka. Sama-sama menutup mulut dari media yang gencar mencari informasi mengenai mereka.
Setelah tiga bulan berita mulai mereda, namun, Jungkook masih dalam kesedihannya. Ia tidak melukis lagi semenjak hari itu. Lebih memilih mencari hiburan untuknya, menghabiskan uang. Penampilan seorang Jeon Jungkook kini berubah, ia tidak serius dalam menjalani kehidupan, hidupnya terlalu berantakan.
Di ruang studionya Rosé tengah melukis sesuatu, dia ikut merasakan kesedihan Jungkook. Siapa yang tidak kecewa jika pernikahan dengan seseorang di cintai batal begitu saja.
Jungkook dan ia berada di posisi yang sama, sang kekasih tiba-tiba memutuskan hubungan dengan alasan tidak jelas. Padahal cukup Rosé saja yang mengalami, kenapa harus Jungkook juga?.
Rosé berhenti melukis, menghela napas panjang melihat lukisan karyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are The Pain(t)
FanfictionRoseanne Park dan Jungkook Jeon, dua pelukis ternama di Korea selatan yang merupakan saingan sengit terpaksa harus menikah akibat skandal menimpa mereka berdua.