Grandpa Universe In Multiverse [END]

1- 10

Chapter 1: 1. Grandpa Universe

Bumi, Tahun 2020.

Di sebuah rumah sakit besar di New York, seorang lelaki tua terbaring di tempat tidur di bangsal ICU. Ventilator terhubung ke lehernya karena dia tidak bisa bernapas sendiri. Nama lelaki tua itu adalah Alexander Maxim Universe. Dia dikenal sebagai orang terpintar dan terkaya di abad ke-21. Semua orang menyukainya, media memberinya julukan 'Kakek Semesta' karena sifatnya yang sangat baik kepada orang lain.

Matanya terbuka, dia sadar tetapi dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya. Alasan kondisinya adalah kecelakaan di jalan. Dia bisa merasakan bahwa tubuhnya perlahan-lahan menjadi lemah dan hari-harinya dihitung.

~Ah, itu pasti dia.~ Dia memikirkan alasan di balik kecelakaannya.

Dia telah menjalani kehidupan yang sangat tragis. Lahir pada tahun 1950, orang tuanya meninggalkannya di tangga sebuah panti asuhan. Dia menghabiskan masa kecilnya dengan anak-anak lain seperti dia, tapi tetap saja, tanpa kehangatan orang tua, dia menjadi terasing dan menyendiri, membaca buku. Dia kemudian menemukan bahwa dia berbeda dari anak-anak lain. Dia jauh lebih cerdas daripada rata-rata anak seusianya. Namun, ada satu kesamaan yang dia dan anak-anak lain miliki. Itu adalah cinta untuk komik dan novel fantasi.

Alexander tumbuh dengan mencintai semua pahlawan super dalam cerita fiksi itu, Superman, Spiderman, Captain America... Dia ingin menjadi pahlawan super suatu hari nanti, tetapi IQ-nya yang lebih tinggi dengan cepat membuatnya menyadari bahwa pemikiran itu adalah mimpi yang bodoh.

Akhirnya, 1 atau 2 teman yang dia adopsi. Dia juga ingin diadopsi suatu hari nanti, tetapi kapan pun pasangan akan datang untuk mengadopsi. Mereka akan mengabaikannya seolah dia tidak ada. Segera dia menemukan alasan di baliknya juga ketika dia mendengar sipir panti asuhan berbicara dengan seorang dokter.

"Seharusnya ada sesuatu yang bisa kita lakukan untuknya. Semua pasangan yang datang ke sini, menjauhkan diri darinya seperti dia wabah." sipir bertanya.

Dokter menggelengkan kepalanya, "Sayangnya kita tidak bisa. Rambutnya secara genetik putih. Mereka tidak bisa diubah. Adalah kebodohan masyarakat bahwa mereka mengabaikan anak yang begitu baik."

"* Sigh * Kalau begitu kurasa tidak ada orang yang akan mengadopsinya." Warden berpikir keras.

Setelah itu, Alexander mengerti bahwa tidak ada gunanya bertingkah imut di depan pasangan lagi, dia menenggelamkan dirinya dalam studi dan latihan fisiknya untuk menghilangkan rasa frustrasi. Pada usia 15 tahun, ia telah mempelajari matematika, fisika, biologi, botani, dan kimia hingga tingkat master. Dia bisa melakukan ini dengan mencuri buku dari toko buku, dia benci melakukan itu tapi dia tidak punya pilihan lain karena uang sakunya hanya cukup untuk membeli permen murah.

Dia ingin pergi ke perguruan tinggi tetapi tahu bahwa itu tidak mungkin. Dia atau panti asuhan tidak memiliki uang sebanyak itu.

...

Tahun 1968, Alexander berusia 18 tahun dan sebuah surat dengan namanya masuk. Dia terkejut melihat itu, tetapi kemudian dia melihat logo di atasnya dan mengerti apa itu. Itu adalah surat dari Angkatan Darat AS. Dia membukanya dan membaca surat itu. Judulnya bertuliskan 'PERINTAH LAPORAN UNTUK INDUKSI'. Dia mengerti bahwa dia sedang direkrut untuk perang Vietnam.

Alexander berpikir bahwa ini adalah kesempatan untuk mengubah hidupnya sehingga dia dengan senang hati pergi melapor ke tempat yang diberitahukan dan mendaftarkan dirinya.

Yang mengejutkan, karena kemampuannya yang luar biasa dalam pelatihan fisik dan beberapa ujian tertulis, ia segera direkomendasikan untuk pelatihan perwira. Dia senang karena bayarannya lebih besar.