Hari begitu terik, panas matahari begitu menyengat. Awanpun agak nya tan ingin menutupi seinci bumi.
Sesak......
Ahhh....
Entah mengapa rasa itu kembali muncul, padahal beberapa detik yang lalu semuanya tampak baik baik saja, mengapa tuhan begitu senang menyiksanya??
Dengan tubuh yang kian melemas serta nafas yang kian memberat, laki laki itu berusaha tetap menyangga tubuhnya dengan bertumpu pada dinding, tangan nya yg gemetar tampak kesulitan untuk menekan inhalernya.
1 semprotan
2 semprotan
3 semprotan
Dan akhirnya nafasnya berangsur membaik, maski terdengar sedikit berat tapi ini jauh lebih baik,
Ah.. akhirnya....
Hufftt.......
Dia menghembuskan nafasnya kasar, sedikit berjalan mendekati westafel dan membasuh wajahnya agar tak terlihat pucat.
'Semoga jeno tak mencurigaiku'
Batinnya dalam hati, lantas keluar dari kamar mandi untuk kembali ke kelasnya.
Ya, pemuda itu adalah Lee jaemin. Adik kembar dari seorang Lee jeno, dan bungsu dari keluarga Lee.
Hidup ditengah tengah keluarga yang hangat, berkecukupan bahkan sangat berkecukupan membuat banyak orang menganggap hidup nya sempurna, dilimpahi kasih sayang, harta berlimpah, dan paras yang menawan cukup membuat dirinya menjadi sorotan banyak orang.
Tanpa melihat bagaimana rapuhnya seorang lee jaemin dalam dirinya. Tak banyak yang tau, memang!
Dirinya yang mempunyai musuh dalam tubuhnya sendiri, ia begitu kasikatan dengan hal itu, bahkan jika ia bisa ,ia akan membayar berapapun agar penyakit sialan itu tak bersarang lagi di tubuhnya.
Dia seorang lee jaemin yang berperang melawan jantungnya sendiri, mencoba tak menyerah saat tubuhnya tak sanggup untuk bertahan lagi. Ia dengan rasa sakitnya tumbuh sejak kecil, bertahan dengan nama keluarganya yang membuat ia berjuang sampai saat ini, bahkan dengan semua proses yang telah ia lalui dan semua pengobatan yang selama ini ia tempuh berdampak tidak hanya pada jantungnya saja, tapi pada organnya yang lain. Paru-parunya tak lagi sehat seperti sedia kala, obat jantung dengan dosis yang besar sudah merusak sistem kinerjanya.
