"Kamu..........."
"Hai! Rupanya kau masih ingat dengan janji kita ya, Kate hahaha" Ujarku senang saat melihat Kate, sahabatku sewaktu kecil ini masih mengingat janji kita dahulu.
"Kamu..... Siapa? Dan janji apa ya? Hey! Bagaimana kau bisa tahu namaku?"
Bagai dihujam oleh ratusan pisau, rasanya sungguh menyakitkan saat sahabatmu sendiri tak ingat denganmu? Ah itu sedikit wajar tapi ia bahkan tak ingat janji itu? Janji yang kita buat 4 tahun yang lalu? Lalu untuk apa ia berada disini? Lebih menyakitkan melihatnya datang tetapi tak ingat dibandingkan ia tak datang sama sekali.
"Tentu aku tahu namamu, kate. We are best friend, right? I'm Niall. Do you remember me?"
"No" Katanya sambil menggeleng lemah.
"No? Lalu untuk apa kau berada disini?" Kataku seraya menahan rasa sakitku. Ia melupakanku? Ia melupakan semua kenangan kita selama bertahun-tahun?
"Entahlah, aku hanya ingin pergi ke tempat ini entah kenapa"
"Oh okay. Sepertinya aku harus pergi sekarang. Lain kali bisakah kita bertemu lagi? Ini nomorku, dan nomormu?" Lebih baik aku pergi memang. Aku tak ingin menjadi lebih hancur didepannya. Ini sudah cukup membuatku hancur, Kate.
"Akan ku sms kau nanti"
"Bye, Kate. See you later!"
Kate Pov
"Bye, Kate. See you later!"
"Bye, Niall" Aku terus memandanginya hingga bayangnya hilang ditelan sinar senja matahari yang akan segera menghilang ini.
Niall. Nama yang sungguh tak asing bagiku. Apakah ia dulu begitu penting dalam hidupku? Apakah benar ia sahabatku? Sepertinya ia kecewa aku tak mengingatnya. Tapi mau bagaimana lagi? Aku benar-benar tak ingat dengannya...........
**************
"Kau pulang telat malam ini" Ujar mom saat aku baru saja menutup pintu rumah. Aku segera melirik arlojiku, pukul 7 malam. Tentu saja, karena seharusnya aku sudah pulang sejak pukul 5 sore tadi.
"Sorry, mom. I'm late cause hehe I went to park before"
"Untuk apa?"
"I don't know. Just want to go there"
"What date today?" Hey, untuk apa mom menanyakan tanggal?
"Apa hubungannya dengan tanggal? Sekarang tanggal 27 april"
"Oh. I know why you go to there" Ujar mom menunjukkan senyum yang terkesan misterius. Sungguh aku tak mengerti.
"why? Tell me"
"No. Sekarang kau harus mandi, makan dan minum obatmu"
"Aku bosan harus meminum itu terus menerus"
"Kau ingin sembuh dan seperti dahulu lagi bukan?"
Hening. Aku yak tahu apa yang harus aku jawab. Ya aku ingin. Tapi........
"Apa bisa?" Tanyaku putus asa.
"Why not? Sudah kau harus mandi sekarang"
Aku berjalan pelan menuju kamar mandi. Hah sepertinya aku melupakan sesuatu? Ohya, aku harus mengsmskan nomorku pada Niall.
To : Niall
Hey Niall. This's my number -Kate-
BipBip.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken (Niall Horan One Shot)
FanficIni hanya sebuah kisah tentang aku dan kamu bukan 'kita'. Karena aku dan kamu adalah beda dan tidak akan pernah menjadi 'kita'.