"Maafkan aku Taehyung jangan salahkan aku jika darahmu terlalu manis untuk tidak di makan"
********
Satu bulan berlalu.
Saat ini Jia sudah berada di rumah Taehyung dia tengah menyuapi lelaki manjanya itu.
Sebelum beberapa saat yang lalu dia mendengar Taehyung memanggilnya.
Saat sampai disana Taehyung malah tidak mau memakan makanan yang telah di siapkan bibinya.
Dan akhirnya Jia lah yang meladeninya sekarang.
Jia menatap sendu kearah wajah Taehyung yang pucat tapi senyum kotak khasnya tak pernah luntur dari bibirnya saat dirinya datang.
Ada rasa bersalah saat melihat Taehyung atas apa yang telah dia lakukan.
Sekilas dia mengingat masa lalunya dengan Jimmi sesosok lelaki yang hadir dalam kehidupannya.
Sama seperti Taehyung tapi Jimmi lebih tragis dari ini.
Sampai saat ini Jia masih belum punya perasaan apa apa dengan Taehyung tapi dia juga kasihan jika Taehyung terus mengharapkannya seperti itu.
Padahal dia hanya menganggap Taehyung pemuas dahaganya.
Jia masih belum bisa melupakan sosok Jimmi dia takut jika kejadian di masa lalu terulang lagi dan semakin membuatnya terpuruk untuk kedua kalinya.
Jia berjengkit kaget saat ada sebuah tangan menyentuh pipinya dan ternyata itu adalah Taehyung yang kini menatapnya heran.
"Ada apa? Kenapa melamun?"tanyanya.
Jia tersenyum kearahnya lalu menaruh mangkok sup yang sudah habis diatas nakas.
"Apa kau belum bisa mencintaiku?"tanya Taehyung dengan mata yang sendu.
Jia lagi lagi hanya tersenyum tidak tau harus menjawab apa takut jika apa yang dia katakan akan melukai hati Taehyung.
"Kau tidak perlu menjawabnya aku sudah tau dari wajahmu"ucapnya sambil menghela nafas berat.
"Bisakah kau pergi? Aku ingin tidur"
"Kau mengusirku?"tanya Jia.
"Aku tidak bermaksud...."
"Tidak apa mungkin kau butuh istirahat,baiklah aku akan pergi"ucap Jia walau berat hati.
Taehyung merasa bersalah dia tidak bermaksud untuk mengusirnya hanya saja semakin melihat Jia itu akan semakin membuatnya menangis karna mendapatkanya tidak semudah yang dia bayangkan.
Jia tersenyum saat sampai di ambang pintu.
"Cepat sembuh ya,aku akan selalu merindukanmu"ucapnya sebelum benar benar lenyap dari balik pintu.
Menyisakan Taehyung yang sedari tadi tersenyum kini senyuman itu luntur tergantikan dengan sebuah Isakan.
Taehyung langsung membungkus tubuhnya dengan selimut dan membelakangi pintu.
Dirinya terisak tertahan sampai kapanpun Jia tidak akan pernah bisa mencintainya.
Dia mulai menuju ambang keputusasaannya walau dia merelakan tubuh dan darahnya untuk wanita itu tapi nyatanya manusia dan vampire benar benar mahluk yang berbeda.
Taehyung langsung kaget saat sebuah tangan memeluk pinggangnya dari belakang.
Lalu sebuah kepala menyandar pada ceruk lehernya.
"Jangan berhenti mencintaiku,aku hanya butuh waktu untuk menerimamu"
Suara berat nan lugu itu terdengar jelas di Indra pendengarannya,dia yang sedari tadi terisak tertahan kini mengeluarkan air matanya dan pundaknya bergetar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Vampire (KTH)
JugendliteraturSaat itu aku merasakan seseorang berada di atasku dia mengendus ngendus badanku. Aku tidak berani untuk sekedar membuka mata tapi aku bisa merasakan bahwa dia sedang berada di atasku. Apa yang dia lakukan? Ini seperti mimpi buruk tapi aku bisa meras...