' Bersabar adalah cara kita ngungkapin ekspresi saat kita merasa tertekan'
Kak Sup
Perkenalan Pemateri
Namanya adalah Kak Sup bisa dipanggil SUP, SAP dan apapaun yang kalian mau. Kak Sup suka banget belajar, terutama bidang Psikologi. Dia belajar psikologi secara autodidak, belajar dari youtube dan buku lalu ia rangkum sendiri.Dia belajar sejak sembilan sepuluh tahun yang lalu. Kak Sup bukanlah ahli psikologi yang mempelajari tentang penyakit mental dan semacamnya tapi ia belajar tentang diri sendiri.
Materi
Kita akan belajar tentang bagaimana cara bersabar dengan filsafat-filsafat ini. Saya tekankan dengan tegas bahwa filsafat itu haram, filsafat itu tidak benar dan mohon tekankan pada pikiran kalian seperti itu. So ya filsafat disini [ yang akan kita bahas] itu rumit jadi saya jelasin secara singkat, sesederhana mungkin dan sejelas mungkin.
1. Filsafat STOW SEASON
Filsafat ini sering banget kita temui di internet, podcast dan media sosial lainnya. Jadi apa itu Stow Easy Systems? Secara itu adalah bodoh amat, ah yaudah, gue ngak peduli.Kenapa seperti itu? karena filsafat ini mengajarkan dua hal di dunia ini.
1. Yang bisa kamu kendalikan
2, Yang ngak bisa kamu kendalikan
Coba kalian pikirkan, terawang buat jadi logika apa sih maksudnya?. Kalau belum ketemu saya terangkan secara singkat ya,
Ada dua hal yang saya sebutkan tadi yang pertama apa yang bisa kita kendalikan? yaitu diri kita sendiri, Yang kedua apa yang kita tidak bisa kendalikan? yaitu apa yang ada di luar diri kita. Misalnya pintu enggak bisa terbuka atau tertutup kalau ngak kita yang bukain ngak akan terbuka. Kalau misalnya ada lagi hujan nih, tapi kita ngak bisa hentiin hujan kalau memang hujannya belum seharusnya berhenti. Intinya semua hal yang di luar kendali kita lah kayak bencana alam. Ada orang marah ke kita terus kita nyahut balik dan membuat mereka semakin marah apa bisa kita kendalikan? Tentu saja tidak kan. Kalian paham kan?. Tidak paham bukan masalah mari kita lanjutkan.
Yang bisa kita kendalikan adalah diri sendiri. Contoh lain seperti ada orang nih marah-marah sama kita. Dengan catatan orang marah itu bukan karena kesalahan kalian, bisa pakai filalsafat ini karena akan baik pada kita dan mereka yang marah agar tidak terjadi konflik baru. Mungkin kalian awalnya akan bingung tapi seiring kalian pahami apa kemarahannya kalian akan paham bahwa itu bukan salah kalian Kalian mungkin bisa bilang yaudah, biarin aja karena kalian tau itu bukan salah kalian. Kalau sebaliknya menggunakan filsafat ini salah dan tidak benar, enggak akan selesai permasalahannya.Jadi sampai disini paham kan tentang apa yang bisa kita kendalikan? Diri sendiri, apa saat orang marah- marah kita diam aja, ngak peduli itu hanya kita yang bisa kendalikan sendiri.
2. Filsafat NIHIL LISTENS
Dijelaskan sesingkat dan semantap mungkin lah. Jadi filsafat ini tentang kepasrahan. Yaudah deh. jalanin aja dulu, biarin aja. Filsafat Nihil Litens adalah manusia lahir, manusia hidup lalu mati. Orang itu hidup akan mati juga kan.Agak tragis sih memang kedengarannya tapi filasafat ini memang seperti itu. Miasalnya kayak orang marah-marah sama kita. Terus kita ngapain? Sudah story sessions udah mantap nih. Terus aja kasi reaksi emosi ke kita. New Liistence itu menganggap orang yang marah-marah itu akan mati juga. Pemikiran ini memang tragis sih.. Tapi bagi mereka yang berpikiran kayak gini sih sah-sah aja.
Kita semua adalah manusia. kita semua berakal[ berfikir ] dan punya perasaaan. Kadang kala kita kehilangan sesuatu maka kita akan menangis. Kadang juga kita mendapat sesuatu yang kita mau kita akan tersenyum. Sekarang memang banyak dari kita suka mendem perasaan sendiri dengan tidak mengatakan ke siapapun, takut membebani orang terdekat kita. Tapi aku mau kasih saran ke kalian, jangan suka mendem apapun. Ungkapin aja kalau ngak bisa ke orang lain setidaknnya menulislah. Apapun itu mau gambaran kek tulisan abstruts apapun itu yang penting tersalurkan aja. Selama itu dalam batas yang wajar itu ngak apa-apa kok. Dan ngak ada salahnya juga kita berekspresi kayak nangis sekenceng mungkin dikala sedih, ngamuk kek marah dan sebagaianya yang penting apa yang kita rasakan itu tersalurkan. Paham kan? Segitu aja ya jelasinnya kalau saya jelasin panjang kali lebar kali tinggi nanti takutnya kalian akan makin ruwet.
Ada beberapa pertanyaan dari kalian yang mungkin akan mewakili perasaan kalian yang tak rangkum disini supaya kalian bisa lebih paham.
1. Nama; AksaraHujan
'Filsafat ini sepertinya belum terlalu familiar di kalangan orang-orang dan jarang ada yang membahasnya.
Menurut kakak, jika filsafat ini betul-betul diterapkan dalam kehidupan untuk bersikap bodoh amat dalam kehidupan mungkin manusia akan lebih bisa memanusiakan diri sendiri? Sepertinya filsafat ini untuk mengajarkan manusia menerima dan melepaskan.
Jawaban;
Jadi tentang memanusiakan dirinya sendiri sepertinya filsafat ini mengajarkan manusia menerima dan melepaskan itu betul banget. Karena pada zaman dulu keadaan jauh lebih parah dari yang sekarang. Ada anak yang sakit tapi dibiarin aja karena ngak ada dokter dan masih menggunakan obat tradisional yang biasanya 7-8 bulan anak itu akan mati. Ada juga perang yang menewaskan banyak orang, yang bukan hanya di suatu tempat tapi di beberapa tempat. Filsafat ini ada sejak dulu, tanpa mereka sadari dan masih diterapkan sampai sekarang dan terbukti ampuh. So memang iya kalau filsafat ini mengajarkan kita untuk menerima dan melepaskan serta memanusiakan diri sendiri.
2. Nama; Mataluka
' Dua filsafat yang sering dan lagi hangat diperbincangkan terutama stoikis dan saya pun baru tau ternyata nihilisme itu bisa seperti ini, saya kira nihilisme adalah kata lain dari kehampaan. Nah saya ingin tanya, apakah selain dua filsafat ini ada filsafat lain yang mendekati tema kita? Sepertinya saya kurang setuju mengenai kebanyakan yang berbicara bahwa stoik itu adalah bodoh amat.
Jawaban:
Apakah ada filsafat lain?menurut saya tidak. Karena kedua filsafat ini benar-benar membawa kewarasan dan bersabar tentu saya mendekati tema kita kali ini. Karena kita bahas soal sabar jadi dua filsafat ini memang cocok, bukan hanya tentang kita berserah kepada tuhan tapi juga tentang bagaimana kita bertahan dalam keadaan sesulit apapun tanpa harus diruwetkan. Menurut saya itu adalah pernyataan bukan pertanyaan. Jadi filsafat bodoh amat, bodoh amat itu seperti apa? Ya tidak peduli, lantas tidak peduli itu bagaimana? Yaitu kita tidak melakukan hal apapun terhadap sesuatu yang terjadi di sekitar kita. So kenapa orang-orang menganggap filsafat ini bodoh amat, kalaupun ada pendapat lain sekarang terserah mereka. Mungkin itu saja dari saya.
TERIMAKASIH
KAMU SEDANG MEMBACA
Materi Seminar MSI
General FictionBerisi kumpulan materi seminar yang diadakan Media Seminar Indonesia selama 1 tahun dan akan dipublish secara bertahap. Selamat Membaca Menyimak Memahami