Lintas Impian - 33

9 3 0
                                    

“Waktu pelaksanaan ujian tengah semester adalah 45 menit yang akan dimulai 3 menit lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Waktu pelaksanaan ujian tengah semester adalah 45 menit yang akan dimulai 3 menit lagi. Saya harap, semuanya telah mempersiapkan diri secara maksimal, meskipun nilai ujian ini hanya mengambil porsi 20 persen dari nilai total kalian. Dan, berulang kali saya ingatkan, kejarlah nilai kalian sebaik-baiknya di semester awal. Karena, di semester pertengahan nanti, mungkin kalian akan mengalami banyak kendala pada fokus kalian. So, be wise.”

Kalimat dari salah satu dosen yang mengampu mata kuliah di semester satunya itu benar-benar membekas di ingatan Geisha. Ini adalah semester pertama dan ujian pertamanya, maka dia harus berupaya semaksimal mungkin untuk ujian ini.

Sayangnya, baru hari pertama ujian, Geisha telah dibuat kaget dengan sistem ujian yang begitu berbeda dengan sekolahnya dulu. Sistem ini terkesan seperti sistem ujian nasional di akhir sekolah. Keberadaan seorang dosen dengan 2 asisten dosen di depan itu seolah-olah tidak memberikan sedikit peluang pun bagi mahasiswanya untuk menyontek.

Meski sedari awal Geisha telah berprinsip untuk tidak melakukan hal curang tersebut, namun tetap saja, dipandangi oleh 3 orang dari depan kelas dengan mata setajam harimau yang hendak memangsa mangsa itu membuat Geisha tegang. Semua materi yang telah dipelajari oleh Geisha bahkan seketika hilang karena otaknya yang mendadak menjadi blank.

Belum lagi, suasana di ruang itu begitu tenang. Benar-benar tidak ada suara bisik-bisik atau benda yang sengaja dijatuhkan sebagai upaya menjadi jawaban. Entah itu karena takut ketahuan oleh pengawas atau memang ini adalah ciri khas dari mahasiswa, mengutarakan kejujuran. Geisha sendiri tidak paham akan hal itu. Namun, Geisha sedikit terkejut dan mungkin inilah yang dinamakan dengan culture shock mahasiswa. Ketika hal-hal yang ada di sekolah dulu berbeda dengan kejadian di kampus.

Tapi, satu hal yang bisa Geisha simpulkan dari perbedaan ini adalah perihal nilai. Jika nilai yang didapat oleh siswa di sekolah masih bisa diragukan keasliannya, maka nilai yang nanti akan Geisha dan teman mahasiswa lainnya dapatkan di IP atau nilai akhir semester nanti adalah benar-benar asli. Bukan hasil kerja sama atau perilaku kecurangan lainnya. Dan, itu artinya, mereka semua termasuk Geisha harus berupaya untuk diri mereka masing-masing.

Berbekal pengalaman di hari pertama, Geisha lebih berusaha ekstra untuk mempersiapkan diri di hari kedua dan hari-hari berikutnya. Meskipun tidak seketat pengawasan di hari pertama, tapi suasana tegang di ruang ujian tetap tak terelakkan bagi Geisha. Tidak hanya Geisha yang berpendapat demikian, bahkan Naura juga begitu. Terbukti dari wajah tegang gadis itu yang selalu terlihat setiap kali berjalan keluar dari ruangan.

“Nau? Kamu baik-baik aja, kan? Wajah kamu pucat banget,” tanya Geisha khawatir. Meski biasanya Naura selalu berakhir seperti itu di ruang ujian, tapi kali ini wajahnya benar-benar pucat. Orang yang sekali lewat pun akan tahu bahwa wajah pucat Naura ini disebabkan oleh sakit, bukan tegang.

“Aku baik-baik aja, Ge. Cuma belum sarapan aja tadi pagi,” jawab Naura jujur.

Satu hal yang Geisha sukai dari berteman dengan seorang Naura adalah gadis ini begitu jujur dan dan kadang terlalu polos yang membuat Naura tidak banyak drana. Berbeda halnya dengan teman-teman di kelas lainnya yang membuat Geisha lelah dengan tingkah mereka.

Lintas Impian [ Completed ✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang