1{Arasya}

2 1 0
                                    

Saat ini kelas 11 IPA 1 sedang ramai karena jamkos, tiba tiba Bu Rini, wali kelas 11 IPA 1 datang, tapi tunggu, Bu Rini tidak datang sendirian, dia datang bersama seseorang?

"Assalamualaikum anak anak." Ucap Bu Rini sembari menunggu kelas 11 IPA 1 diam. Karena tidak ada yang menjawab dan tidak ada yang menyadari kehadirannya Bu Rini mengucapkan salam lebih keras lagi.

"ASSALAMUALAIKUM ANAK ANAK." Ucap Bu Rini berteriak.

"WAALAIKUMSALAMSALAM BU RINIII."

"SAYA KRISTEN BU. SHALOM."

"SAYA GAK JAWAB YA BU SOALNYA BUDHA ."

Seketika tawa sekelas pun pecah mendengar jawaban beberapa temannya, kecuali satu orang yang duduk di belakang sambil tiduran di balik tangannya yang terlihat tidak perduli akan situasi.

"Diam anak anak, ibu ke sini membawa murid baru untuk kelas kita, arasya sini masuk perkenalkan dirimu."

Suasana yang tadinya ramai sekali dengan celotehan celotehan yang tidak jelas mendadak menjadi hening seketika.
"Hehehe haiii, namaku arasya putri Maheswari, panggil aja asya." Sapanya riang sambil melambai-lambaikan tangannya dengan senyuman yang terlihat sangat manis dan polos.

"KYAAAAAAAAA LUCU BANGET SUARANYA."

"SIALAN LUCU BANGET ANJIR."

"BANGSAT PERUT GUE ADA KUPU-KUPUNYA."

"EMAK MAU ADEK KAYAK ASYA."

"CANTIK BANGET."

"He's mine." Batin seseorang.

Deg

Ryan yang awalnya tidak perduli dan memilih untuk memejamkan matanya seketika bangun untuk memastikan pendengarannya tidaklah salah. Arasya putri Maheswari. Nama yang selalu ada di pikirannya selama 4 tahun belakangan ini.

"Baik arasya silahkan duduk di bangku kosong sebelah Ryan, Ryan angkat tanganmu."

Deg

Mereka berdua sama sama terkejut saat bola mata mereka saling bertatapan. Apa ini, dunia apa tidak bosan mempertemukan mereka, saat SMP setiap naik kelas, semua murid akan di acak, tapi dirinya dan Ryan selalu berada di kelas yang sama, yang artinya 3 tahun berturut-turut mereka satu kelas, dan sekarang? Saat dirinya memutuskan untuk bersekolah kembali, dirinya juga di pertemukan dengan Ryan. Dunia sungguh sungguh menyebalkan.

"Asya? kenapa melamun? Apa kalian sudah saling mengenal? Tanya Bu Rini.

"Hmm a-aah apa Bu? Ohh ssaya tidak mengenalnya Bu."  Ucap asya terbata-bata

"Ya sudah silahkan duduk."

"Baik Bu."

"Saya tinggal anak anak, jangan ramai." Ucap Bu Rini meninggalkan kelas 11 IPA 1

Dengan malas asya berjalan menuju bangku paling belakang di sebelah Ryan.

"Kenapa sih harus ketemu lagi sama Lo?" Bisik arasya pelan.

"Takdir." Jawab Ryan enteng tidak perduli

Arasya melototkan matanya, apanya yang takdir, takdir bertemu dengan Ryan adalah takdir yang mengenaskan, kalau di sini ada Ryan, apakah teman temannya juga berada di sekolah ini? Dirinya masih ingat betul saat teman teman Ryan membullynya dan Ryan hanya diam saja, walaupun Ryan tidak ikut membully tapi tetap saja menyebalkan.

"Apaan takdir takdir." Kata asya sambil menelungkupkan kepalanya di tangan atas meja.

KRINGGGG.....🔔🔔

About ARASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang