Langit yang cerah mengawali hari ini dengan sinarnya yang hangat. Bersih, tanpa awan, dan tanpa cacat. Ya, seperti itulah langit yang dilihat oleh pemuda berambut pink pudar ini.
Kujou Tenn, sedang mengamati langit dari balik jendelanya. Menerawang jauh entah memikirkan apa. Dengan pandangan kosong, ia tampak asik melihat burung yang mulai terbang untuk mencari makan.
"Tenn-nii..."
Lamunan Tenn buyar dikala daun telinganya itu menangkap panggilan dari adik tersayangnya. Panggilan yang halus, tapi lemah...
"Riku? Kau sudah bangun?" ucap Tenn sambil tersenyum.
Diusapnya rambut acak-acakan milik adiknya itu karena efek baru terbangun. Bahkan matanya saja belum sepenuhnya terbuka. Membuatnya harus mengucek matanya sendiri agar bisa segera terbangun. Uapan kecilpun tak luput ikut menyertai.
"Tidurlah lagi Riku..."
"Aku sudah tidak mengantuk. Tenn-nii sedang apa?"
"Tidak, hanya melihat langit..."
"Tenn-nii, Tenn-nii seperti sedih. Ada apa? Tenn-nii jangan sedih ya, kan ada Riku!" ucapnya semangat.
Sedangkan Tenn hanya tersenyum tipis untuk menanggapi adiknya.
"Tenn-nii, apa aku masih bisa melihat langit besok?" ucap Riku tiba-tiba saat ikut melihat langit.
Degg
"Riku!! Apa yang kau katakan!! Kau pasti-"
Ceklek
"Kujou-san, sudah waktunya untuk sarapan. Kau harus ikut kami sarapan di ruang makan. Ini perintah Yaotome-san," ucap seorang pria yang memiliki tubuh agak tinggi, Izumi Iori.
"Kenapa bukan Sobaman sendiri yang kesini!"
"Dia malas dan malah menyuruhku. Tapi dia berkata kalau kau tak segera kesana, dia sendiri yang akan menyeretmu," ucapnya tenang.
"Merepotkan!"
"Riku, ayo kita sarapan," ajaknya pada adiknya yang sendari tadi diam memperhatikan.
"Ha'i, Tenn-nii"
Sedangkan Iori, hanya memperhatikan interaksi keduanya tanpa banyak berkomentar. Aneh, biasanya si "bocah SMA sempurna" itu selalu mengajak adiknya bertengkar, kenapa ini tenang sekali. Apa mereka bertengkar? Yah... bodoh amat!
"Ayo Riku!" dengan pelan Tenn menyeret Riku dan membawanya ke ruang makan diikuti Iori dibelakang mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau lama Tenn! Kami kelaparan menunggumu!""Kau berisik Sobaman! Riku bahkan baru bangun!" ucap Tenn sambil melirik adiknya yang masih mengucek mata dan menguap untuk kesekian kalinya.
"Sudah sudah jangan berantem, mari makan!" ujar Mitsuki sambil menghidangkan makanan ke meja.
Jangan aneh ya kalau ada Trigger di dorm Idolish7. Trigger akan menginap, iie, Trigger akan tinggal di sini untuk sementara. Kondisi kesehatan Riku yang makin memburuk itulah alasannya. Rikupun memutuskan hiatus untuk sementara dari pekerjaan idolnya. Sedangkan fungsi Trigger disini adalah untuk Tenn tentu saja menjaga adiknya, sedangkan Gaku dan Ryuu berusaha ikut menguatkan si kembar bersama member idolish7 lainnya. Disaat seperti ini, keberadaan dan dukungan dari merekalah yang membuat baik Tenn maupun Riku terus bersemangat. Apalagi Riku yang kini tengah berjuang dengan penyakitnya yang kian parah.
"Sougo, tolong bagikan piringnya," perintah Mitsuki yang masih sibuk menata segala macam hidangan.
"Ha'i"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Ingin Selalu Bersamamu
Short StorySatu keinginanku Aku hanya ingin selalu bersamamu.... Hanya sebuah one shoot saat Author ngebet pengen buat cerita Idolish7:) Tokoh milik Bandai Namco Alur milik Ananda-chan Gambar by pinterest