"Apa orangtua ku sudah pulang?" tanya seorang pria yang baru saja turun dari motor nya pada sang penjaga keamanan yang berada dirumah nya. Seorang pria paruh baya menggeleng seraya tersenyum tipis.
"Tuan dan Nyonya belum datang, Den" Pria paruh baya ikut semakin tersenyum sangat lebar.
"Panggil Nio aja ya Pak, nggak usah pake Den, Raden, Aden gitu ah, ngga suka aneh gitu kalau di denger" balas sang Tuan muda.
"Saya mau masuk dulu ya Pak, kopi sama pisang goreng nya jangan lupa dimakan sama diminum loh yaa" balas sang Tuan Muda lebih ramah.
BRAK!
Galaxy Aileen Arsenio, yang baru saja pulang sekolah, yang langsung membanting tubuh serta tas nya ke kasur posesif nya.
"Rusak lagi, rusak lagi" ucap Nio sembari menggelengkan kepalanya pasrah seraya ingin menutup matanya yang melihat gelang berbandul putih tersebut putus dari rangkaiannya.
Nio pun lantas bangkit sambil menuju ke arah meja belajar yang ada dikamar nya dan menaruh gelang tersebut diatas nya agar setiap rangkaian yang putus tidak ada yang hilang atau bercecer.
Nio pun segera ke kamar mandi dan ke kamar mandi, asal kalian tahu walaupun dia lelaki tapi dia sangat menjaga kebersihannya, mulai dari kamar, pakaian, motor, serta tubuhnya.
..........
Fajar pun mulai terang, itu tanda nya tidak ada kata istirahat sebelum fajar itu hilang. Sama hal nya seperti Nio yang sudah mulai merapikan buku pelajaran sisa kemarin yang harus ia bawa hari ini untuk ke sekolah.
"Liat ngga ini sudah jam berapa?" ucap Wanita paruh baya yang umur nya sudah mencapai kepala lima dengan ucapan yang sinis.
"Jam 5.45 Ma" balas Nio dengan wajah yang sedikit tegang, karena mengetahui kedua orangtua nya sudah rapi duduk di meja makan sembari mengambil selembar roti
"Kenapa baru turun jam segini?, Liat dong ini Mama sama Papa kelaperan habis pulang dari kantor lembur sampai pagi, kamu ngapain aja sih sampai turunnya lama gitu? Mau bikin Mama sama Papa mati kelaperan, bukannya bikin orangtua nya sarapan makanan malah tidur mulu, besok-besok kamu bangun jam 4 siapin makanan dulu buat kita, ngerti?!" ucap sang Ibu dengan tegas, sinis, serta tangan yang menarik kuat rambut sang anak dengan kencang.
"N-ngerti M-ma" ucap Nio terbata seraya terkejut dengan perkataan sang Ibu, tekadang Nio heran saking banyak nya pembantu yang diperkerjakan dirumahnya mengapa harus dia yang menyiapkan sarapan.
"Udah sekarang kamu mending bikinin kita nasi goreng dulu, udah laper nih gara-gara nungguin anak beban kayak kamu" ucap sang Ibu yang lagi-lagi sangat menusuk dihati, tapi berbeda dengan Nio yang sudah menjadikan perkataan tersebut seperti sarapan sehari-hari.
"Iya Ma" ucap Nio yang langsung melenggang pergi ke arah dapur.
"Nggak apa-apa Nio omongan Mama tadi nggak usah dimasukin ke hati, semangattt masih ada waktu buat bikin sarapan" ucap Nio sembari menyemangati dirinya dengan senyum sehangat matahari yang dipancarkannya.
.
.
.
.
Hallooooo, ini book ketiga kuu, huhuuu aku malah ada ide bikin cerita ginian, padahal cerita ku yang di sebelah masih on going, ini sedikit ngaret yaa, kalo ada ide aja nulis nya, ini ngga kayak book kedua yang masih ada draf, kalau ini masih fresh langsung publish
semoga sukaaaa
voment yaaa kakk
Happy reading
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Selamat Tinggal
Teen Fiction"Natasya, ucapan selamat itu bukan cuma 'SELAMAT ULANG TAHUN YAA' 'CONGRATULATION', ucapan selamat tinggal juga ada kali, kek lagu yang sering lu setel itu di yutup" - Galaxy Aileen Arsenio "Lah, apa-apaan dah lu gaada-gaada gua mau nya ucapan sela...