akhirnya

8 1 0
                                    

Aku memutuskan untuk tidak bersamanya lagi, meski awalnya agak berat dan aneh
Nyatanya aku bisa hidup tanpanya

"Siapapun bisa menusukmu dari belakang, bahkan orang terdekatmu sekalipun" kata  kutipan dari sebuah buku

Ya kini aku percaya dan aku merasakan sendiri...

Aku menyesuaikan tanpanya selama satu tahun, sungguh hal yang berat untuk dijalani, kalau dihitung-hitung, mungkin pertemanan kita hampir menginjak angka ke 10

Makan bersama, bermain bersama, mengobrol bersama, membagi apapun satu sama lain, baik kesedihan maupun ke senangan, bahkan rasanya aneh jika tidak saling memberi kabar lewat pesan, hampir setiap hari, setiap menit bahkan mungkin setiap detik kami bertukar pesan whatsApp untuk menceritakan apapun yang terjadi pada diri kami
Aku sangat percaya padanya

"Siapapun bisa menusukmu dari belakang, bahkan orang terdekatmu sekalipun" kata  kutipan dari sebuah buku

Bahkan dulu ketika aku menonton sebuah sinetron bersama ibuku, di sinetron itu bercerita seorang sahabat yang menghianati, ibuku bilang bahwa, jangan terlalu dekat dengan dia nanti seperti di sinetron itu,
Aku menampik dan berkata bahwa temanku tidak akan melakukannya

Suatu kali
Memang aku merasa pada akhir-akhir itu responnya kurang sreg di hati

Aku selalu mengiyakan ajakannya kemanapun dia mengajaku pergi

"Nonton ini yuk?"
"Nonton itu yuk?"
Aku iyakan ajakannya meski jujur aku tidak suka filmnya, aku iyakan karna aku suka keluar pergi bersamanya

Tapi ketika aku yang mengajak, selalu saja ada alasan, entah ada acara dengan rekan kerjanya, mau pergi ke undangan, atau dia cuma bilang ingin istirahat dirumah tidak mau kemana-mana, oke aku mencoba fahami dia, kalaupun dia mengiyakan selalu batal..
Iya dulu dia mengiyakan ajakanku ke suatu tempat tapi akhirnya tidak jadi karna dia bilang, aku tidak tahu jalannya, ya padahal kan jaman sekarang ada google map
Tapi oke lagi-lagi aku coba fahami dia

Suatu ketika setelah nonton dengan dia, menonton film "kesukaannya" tentunya, kebetulan saat itu rilis pemutaran film baru, jujur aku penasaran, film horor yang utasnya populer di X saat itu,
Aku bilang padanya bahwa aku ingin menonton film tersebut, tapi dia bilang kalo dia tidak suka film horor indonesia, alasannya aku lupa intinya dia tidak mau, lagi dan lagi aku fahami dia, tak lama setelah itu besoknya dia update di status whatsApp kalo dia habis nonton film tersebut bersama teman kerjanya, tentu saja aku melihat statusnya tersebut, mungkin setelah dia melihatku mem"view" statusnya, dia menchat ku, dan berkata kalau filmnya seru juga, katanya dia di ajak temannya nonton and im like...... wtf are u
Lu gak pernah ada waktu buat sahabat lo tapi buat temen kerja lo ada
Like....... anj

Entah aku yang terlalu sensi atau bagaimana tapi saat itu perasaanku seperti di khianati, aku lupa aku membalas apa tapi dia minta maaf and oke lagi-lagi ku maklumi

Lalu tak lama aku dekat dengan seorang pria, jujur aku tak terlalu tertarik dengan pria ini masa bodoh, aku tentunya bercerita pada di temanku ini, entah aku yang merasa tapi dia tidak begitu senang kelihatannya, temanku ini juga kenal pria ini btw and blablabla... semua berjalan normal

Dan suatu hati saat itu, si temanku menchatku dia mengajaku menonton sebuah film di hari sabtu, saat itu aku sedang agak sibuk karna sedang kerja di hari jum'at, aku hanya membacanya dan berniat membalasnya saat istirahat nanti
Setelah pekerjaanku selesai dan membuka handphone, dia menchat ku lagi bahwa nontonnya dibatalkan karena dia akan kerja lembur, oke tidak apa-apa kataku mungkin bisa lain kali...

Besoknya, aku terkejut saat dia mengupdate statusnya bahwa dia sedang menonton film yang dia ajak padaku sebelumnya...
Coba tebak dia nonton dengan siapa?

Yups pria yang tadinya dekat denganku wkwkwkwkw i'm little bit surprised pada saat itu hahahaha

Sejujurnya pada bulan-bulan sebelumnya aku selalu sakit hati dengan perkataan dan prilakunya padaku, tapi ku maklumi karna aku merasa mungkin aku terlalu sensitif dan aku berfikir kita ini teman jadi mungkin dia hanya bercanda

Tidak jarang dia tidak memperhatikan apa yang sudah aku ceritakan sampai ketika aku tanya pendapatnya dia bertanya balik, apa? Apa tadi?

Dia selalu membuatku tampak "kecil" dengan perkataannya dan sering kali kurang empathy

Jadi ketika itu terjadi, oke aku sudah muak muaaaak dengan semua, aku tidak tahan lagi

Dan aku cutoff  dia dari kehidupanku

Jujur awalnya merasa berat
Tapi nyatanya aku bisa hidup tanpanya.

Apa kalian punya juga pengalaman sepertiku?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

problematic meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang