Kulsuma Latif adalah namanya. biasa, bisa di panggil Kulsum atau Suma itu terserah saja.
Kulsum sekarang duduk di bangku kelas 2 SMA
Kulsum adalah anak pendiam walaupun sebenarnya Kulsum tidak se pendiam itu.
Kulsum sebenarnya orang yang banyak bicara. itu hanya terhadap teman dekatnya saja siapa lagi kalo Bukan?
Nanda Andika si Ganteng yang punya cita-Cita jadi pengusaha sukses muda itu lah orangnya. Kulsum berteman dengan Nanda itu sejak awal Mos dan itu pun karena Maulana yang memperkenalkan mereka berdua.
Zahra Aura si Cantik primadona Sekolah dan tentunya dia adalah orang yang tidak memilih teman siapapun Zahra akan jadikan teman asalkan mereka mau berteman, Zahra itu Contoh cewek yang mudah sekali akrab dengan orang berbanding terbalik dengan Kulsum yang pendiam. Mereka berteman juga sudah lama sejak SMP sama seperti Nanda cuman bedanya Zahra yang mengajak Kulsum berkenalan dan tetap menjadi sahabat sampai sekarang.
dan satu lagi?
temannya yang memang dari kecil selalu bersama siapa lagi kalo bukan..
Maulana Mustofa Allah Sidiq panjang ya namanya? Yah memang seperti itulah kenyataannya. Maulana adalah salah satu sahabat Kulsum yang tahu betul bagaimana sikap Kulsum dan begitu pula dengan Kulsum pada Maulana. Berbicara tentang Maulana? Maulana itu si Tampan yang mapan tau.. Sikapnya juga dewasa, itu yang membuat Kulsum nyaman sedari lama.
Sudah cukup ceritanya..
Waktunya Kulsum berangkat ke sekolah..
Jangan lupa sebelum berangkat pamit dulu sama Ibu biar semua jadi berkah.
"Dadah ibu, Kulsum berangkat dulu". Kulsum menyalimi ibunya tersebut tidak lupa mencium kedua pipi ibunya sebelum berangkat sekolah.
"Berhati-hatilah Nak, belajar yang rajin ya Sayang". Pesan sang Ibu.
" Baik Ibuku Cantik. Assalamualaikum". Salamnya. Ibu pun menjawab salam itu sampai memperhatikan anaknya yang mulai jauh meniggalkan sekolah ini dengan motor scoopy pemberian almarhum Ayah-nya.
Skip.
...
"Pagi, Pak?". Seperti itulah sapaan yang selalu di lakukan oleh para siswa dan Gurunya ketika mereka berpapasan.
" Pagi, Pak?". Sapa Kulsum juga pada Pak Lin guru Bahasa BK itu.
"Pagi juga, Kulsum. Oy ya kulsum kebetulan sekali kamu ada di sini.. Saya boleh minta tolong sesuatu tidak?". Kata pak Lin pada Kulsum.
"Saya akan usahakan Pak". Kata Kulsum.
" Begitu.. Kalo begitu Tolong kamu cari anak namanya Agustian Narselio anak kelas 3 MIPS 1. Tolong keruangan BK dan Saya tunggu itu sekarang apakah bisa?". Kata Pak Lin lagi.
Kulsum sebenarnya ragu. Tapi jika menolak Kulsum merasa jadi tidak enak dengan Pak Lin. Yasudahlah lebih baik Terima saja, Toh hanya untuk menyampaikan saja.
"Baik Pak. Kalo begitu saya permisi ke kelas duluan". Izin Kulsum.
" Terimakasih Kulsum ". Kata Pak Lin.
" Sama-sama Pak". Kulsum pun akhirnya pergi meninggalkan parkiran itu dengan cepat nuju kelasnya di lantai dua.
Saat sudah sampai di dalam kelas, Kulsum melihat ketiga temannya ternyata sudah datang terlebih dahulu dan menaruh tas.
"Kenapa sih? Katanya capek banget". Kata Zahra.
" Iya nih abis lari barusan. Ra, temenin aku ke kelas 3 yuk?". Ajak Kulsum.
"Ngapain?". Tanya Zahra.
" Aku tadi di mintain tolong sama Pak Lin buat panggilin kakak kelas tadi". Jelas Kulsum.
"Kakak kelas? Namanya siapa?". Tanya Zahra lagi.
" Kalo engga salah nanti Agustian Narselio iya bener itu". Jawab Kulsum.
"Oh Kak Agus ya?". Nanda.
" Kamu kenal Nan?". Tanya Kulsum.
"Engga sih. Cuman tau orangnya yang mana". Kata Nanda lagi.
" Yaudah kamu sama Nanda aja". Kata Zahra.
"Zahra kamu kok gitu. Yaudah deh yuk Nanda temenin aku". Kata Kulsum mengajak Nanda.
" Ih enggak bisa. Kamu sama Lana aja tuh". Tolak Nanda sambil menunjuk kearah Maulana yang masih sibuk dengan buku-bukunya padahalnya ini masih pagi tapi anak ini sudah lebih dahulu belajar.
"Kamu mah sama aja, kalain tu cocok". Combalang Kulsum.
" Astaghfirullah sesat". Pekik Nanda.
"Ish". Kesal Zahra.
" Lana, temenin ya?". Bujuk Kulsum.
"Hem". Jawab Maulana singkat dan padat.
" Yey". Kata Kulsum senang.
... Bersambung.
"Maaf aku engga bisa buat percakapan formal. Jdi aneh rasanya yakan... "
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Hati Kita (Lengkap)
Teen Fiction"ayok kita pacaran suma?". " kamu yakin?". Suma. "aku yakin". .... " cukup untuk apa aku mempertahankan hubungan ini jika kau hanya percaya pada dirinya? lebih baik aku mundur ". " tidak ini hanya salah paham, Agus. Apa kamu lupa Nanda itu adalah...