OO.O- Prolog

241 25 3
                                    

🦋 Happy Reading 🦋

Dering ponsel dari saku celana hitamnya berbunyi, merogohnya kemudian tersenyum seraya menatap layar ponselnya.

"Kenapa?" sahutnya setelah sambungan telepon terhubung.

Suara kencang dari seberang sana cukup membuatnya menarik ponsel.

"Kenapa gak telepon balik? aku udah telepon kamu sampe tiga kali, tapi kamu gak ada telepon aku balik. Sesibuk itu emang?"

Pemuda berkemeja biru itu hanya bisa tersenyum geli karena mendengar suara gadisnya yang selalu dia rindukan merengek seperti tadi. Belum sempat membalas pertanyaan sang gadis, suara dari seberang sana kembali terdengar.

"Kamu budek apa gimana?"

"Dengar ya cantik. Aku baru sampe rumah, belum masuk kamar tapi kamu udah telepon lagi."

Didalam telepon, gadis itu menekuk wajahnya karena kesal dengan jawaban sang kekasih.

"Jadi kamu nunggu aku yang telepon duluan gitu?"

Ia mengambil satu lembar uang berwarna merah dari dalam dompetnya, sebelum menjawab. "Iya."

"Totalnya tujuh puluh ribu, nanti gue ganti."

Mendengar suara perempuan. Gadis itu terdian beberapa detik, hingga suaranya kembali terdengar.

"Dia lagi?"

Belum sempat menjawab, sambungan teleponnya terputus begitu saja. Lantas, pemuda itu mengedip tak percaya. Kemudian jarinya bergerak diatas layar ponsel.

"Maaf udah bikin kamu overthinking, nanti aku jelasin pas aku udah sampe rumah ya?"

"Maaf udah bikin kamu overthinking, nanti aku jelasin pas aku udah sampe rumah ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


halo?

cerita ini bakal aku remake jadi cerita baru

next or skip?

Secret Letter from God [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang