🚨🔞🚨
Naka terengah-engah sambil mencengkram bantal disamping kanannya. Ia melihat kearah belakang, Noah masih asik menggempurnya dengan bringas.
Ini sudah hampir 3 jam mereka bermain, rasa-rasanya Naka akan kehilangan kesadarannya.
“Ahh… p-pelan-pelan!” Noah masih belum puas ia terus menggempur lubang milik pacarnya itu, masih terasa sempit padahal sudah sering kali ia masukin.
Selain bibir Naka, lubang sempit milik pacarnya itu termasuk candu bagi Noah. Kalian coba saja kalau tidak percaya.
“Cepetan anjing! Gue udah nggak kuat!” Naka berusaha berucap karena pergerakan Noah masih cepat dibelakang sana. Ia bisa merasakan bagaimana penis berotot milik pacarnya itu menobrok sisi sensitifnya. Ia menggeleng kuat dirasa akan mencapai putihnya sebentar lagi.
Noah menahan ujung penis Naka dengan jempolnya. “Siapa yang ngijinin kamu buat keluar?” Naka ingin menangis saja rasanya, lelah, nyeri dan nikmat ia rasakan sedari tadi.
Disisi lain lain Noah tersenyum puas melihat raut wajah Naka yang sudah menangis, terlihat sexy katanya, yang membuat libidonya semakin naik.
“Please daddy, let me… aahhh.” Naka mendapatkan klimaksnya bersamaan dengan Noah yang menyemburkan benihnya dilubang milik Naka.
***
Kini keduanya tidur sambil memeluk untuk memberi kehangatan satu sama lain. Mereka tadi juga sudah membersihkan kerusuhan yang mereka buat di kamar milik Naka, agar tidak ketahuan oleh orang tua Naka katanya.
Naka mengadahkan kepalanya untuk melihat wajah tampan pacarnya itu.
“Kita nggak apa-apa, ya, ngelakuin kayak gini?”
“Emang kita ngelakuin apa?”
“Buat adik,” jawab Naka malu-malu, ah untung saja Noah masih mempunyai kesadaran untuk tidak memakan pacarnya itu, pasalnya Naka terlihat gemas dengan pipi yang memerah malu.
“Enggak apa-apa kok, ‘kan aku tanggung jawab.” Noah kembali memeluk Naka dengan erat sambil mengelus lembut rambut pacarnya itu.
“Makasih, aku cuma takut aja ayah nggak setuju sama hubungan kita.”
Keluarga Naka memang awalnya tidak setuju, apalagi ayah Naka. Ia takut Naka terpengaruh buruk karena berhubungan dengan Noah. Apalagi keluarga Noah itu berantakan, ia tidak setuju jika Naka bergaul dengan Noah.
Namun, seiring berjalannya waktu, keluarga termasuk ayahnya Naka menyetujui hubungan mereka, walaupun ayahnya Naka masih ada sedikit ragu.
Noah menangkup pipi gembil milik Naka, entah kenapa pacarnya itu semakin terlihat berisi sejak berpacaran dengannya. Rasanya ia ingin menggigit pipi gembil itu.
“Gini, ya, sayang. Aku mau perjuangin kamu, aku bisa lawan mereka semua, termasuk keluarga kamu. Bahkan, sekalipun Tuhan gak restuin kita, aku bakalan tetep maksa. Tapi, aku bakalan berhenti perjuangin kalo dari kamu sendiri udah nggak sayang sama aku. Aku nggak bisa maksa kamu. Aku sayang sama kamu, aku mau kamu seneng bahagia sama pilihan kamu. Jadi, semua itu tergantung dari kamu. Kamu cuma tinggal duduk manis aja, liat aku berjuang buat kamu, ya?” jelas Noah.
Naka tidak menjawab, ia hanya membalasnya dengan pelukan erat.
Jujur ucapan dari Noah membuat dadanya berdesir, bahagia haru dan bersyukur karena sudah memiliki sosok seperti Noah. Walaupun kadang sifat dan kelakuan Noah buat Naka khawatir, terkadang emosi, ia tahu Noah pasti ada alasan dibalik itu semua.
Ia hanya berdoa saja semoga Tuhan memiliki takdir baik untuk mereka nanti.
.
.
.
.lanjut gak???
jangan lupa vote dan komen yaa :D
KAMU SEDANG MEMBACA
REMAJA🔞 [NOMIN]
Teen Fiction"Noah, kamu bakalan tanggung jawab kan?" "Iya, aku tanggung jawab." Mereka masih remaja, ada kalanya mereka berhenti dan istirahat dari masalah dunia.