REMAJA🔞 [NOMIN]

Chapter 1

"Tidak semua orang mudah berada di fase beradaptasi dengan sesuatu yang baru, sebagian orang butuh usaha yang lebih untuk melalui proses tersebut"

━━━━━•❃°•°•°•°❃•━━━━━

"Wih sekolahnya gede, abis berapa duit nih ayah daftarin aku disini."

Kenalin, namanya Naka Julian. Biasanya dipanggil Naka. Kalau kalian pikir Naka lahir bulan Juli, kalian salah, dia lahir bulan Agustus. Orang tuanya sengaja sih, biar yang baca nama anaknya selalu keliru bulan lahirnya. Anak bungsu yang otomatis dimanjain banget sama abang dan kedua orang tuanya. Anaknya kalem kalau ketemu orang baru, kalau udah lama kenal keluar sifat reognya.

"Gapapa, biar pendidikan kamu terjamin," ucap Ayah Norman, ayah paling sabar dan baik menurut Naka.

"Dek, nanti sampai di sekolahnya cari temen yang banyak ya, banyak temen tuh banyak rejeki," ucap Bunda Yuli, bundanya Naka ini cantik banget, Popo di tiktok aja kalah.

"Dih aneh, biasanya tuh anaknya dikasih nasihat belajar yang bener, ini malah disuruh banyakin temen."

"Udah ah sana kamu banyak omong daritadi, Ayah jadi telat ke Rumah Sakitnya." Ayah Norman kerja sebagai Dokter kalau Bunda Yuli jualan kue.

Tolong jangan diremehkan, cabang toko kue punya Bunda Yuli sudah banyak, kalian kalau mau order bisa lewat aplikasi Yhoope.

"Iya iya, ini udah mau turun. Hati hati, Yah, Bun."

Naka turun dari mobil putihnya, ia menepuk jidatnya sendiri. Ia lupa bertanya tadi, ruang kepala sekolah dibagian mana.

Dengan nekat yang sedikit, ia beranikan diri melangkahkan kakinya masuk ke wilayah sekolah barunya.

"Permisi, tau ruang kepala sekolah nggak?"

Naka bertanya pada salah satu murid, dilihat dari penampilannya, murid kayak gini mudah dipercaya omongannya.

"Lo murid baru?"

"Ih iya, gue murid baru," ucap Naka semangat.

Ternyata murid disini gak sombong kayak di film yang biasanya ia tonton. Biasanya ada adegan murid yang sombong kalau berhadapan dengan murid baru.

"Ayo ikut gue."

Naka dan orang itu sudah berada di depan ruangan yang bertulisan 'Kepala Sekolah'.

"Nah nyampe, gue tinggal, ya?"

"Iya, makasih-"

'Lah lupa kenalan, entaran aja lah kalau udah jam istirahat,' batinnya.