Maret, 2020.
Pada luasnya ruang yang diisi triliunan bintang, itu tak menampik bahwa luminositasnya tak cukup mampu guna menerangi Jagat Raya yang seolah tidak memiliki ujung di sisi mana pun. Tempat ini hampa, sedikit cahaya, tanpa asa, dan tidak ada apa-apa. Namun, di satu titik yang jauh di sana, sebuah wahana antariksa melayang di antara luasnya lautan gelap yang jauh dari galaksi terdekat yang ada.
Voyager 2[1], sebuah kuar[2] antarplanet yang diluncurkan tahun 1977 dan merupakan armada antariksa yang beroperasi hingga sekarang atau mengemban misi terpanjang dalam sejarah peluncuran satelit ke luar angkasa. Voyager 2 bergerak dalam lintasan melengkung melewati orbit Mars dan melewati sabuk asteroid guna mendekati serta melewati sistem Jupiter dengan sekitar empat belas bulannya. Perlintasan Voyager di dekat Jupiter mempercepat laju Voyager 2 untuk menuju Saturnus. Gravitasi Saturnus mendorongnya menuju Uranus dan setelahnya Voyager 2 melewati Neptunus.
Misi yang diemban oleh Voyager 2 mengantarnya jauh dari Matahari, sehingga Voyager 2 tidak dapat mengandalkan energi surya seperti wahana-wahana antariksa lainnya. Voyager 2 menggunakan tenaga nuklir, yang menghasilkan energi ratusan watt dari peluruhan radioaktif plutonium. Namun, ketika beranjak meninggalkan Tata Surya, prob antariksa ini menghemat dayanya.
Di tahun 2007, Voyager 2 melewati Termination Shock[3] dan mencapai di medium antarbintang serta menjadi kuar antariksa yang mampu melewati Heliosfer[4].
Voyager 2 berkelana jauh sekali, meskipun tidak kembali lagi ke Bumi, prob ini telah berhasil mengumpulkan foto-foto serta informasi penting dari planet-planet Raksasa Gas dari dekat berikut satelit-satelit alami mereka. Dikarenakan jarak yang semakin menjauh, para ilmuwan dari Bumi tak dapat lagi mengirimkan perintah, kendati mereka masih bisa mendapat sedikit-sedikitnya data tambahan meski terkendala oleh sinyal yang semakin lemah. Namun, pada momen penemuan itu, teknologi yang dibanggakan telah menghasilkan sesuatu yang menakjubkan. Setidaknya manusia telah mencatat sejarah baru di peradaban mereka.
Kembali memusatkan atensi pada Voyager 2 yang tengah malang melintang pada asing yang memintal dirinya di ruang gelap antariksa. Diketahui bahwa saat ini, di Maret 2020, bagian utama alat yang memungkinkan para ilmuwan bertukar sinyal dengan Voyager 2 mendadak mati. Hal ini membuat Voyager 2 benar-benar sendirian di kekosongan tanpa tepian. Namun itu hanyalah sesuatu yang kita ketahui tanpa berpikir bahwa ada eksistensi lain yang bersembunyi di titik buta pada batas yang tak pernah dikira oleh siapa pun, termasuk kita sebagai manusia.
Di sisi lain di sana, sebuah pesawat antariksa yang terlihat lebih besar dan modern melayang di antara senyap yang gelap. Pada badan pesawat itu terdapat sebuah tulisan yang sekilas terbaca 𝘼𝙉𝘼𝙓𝘼𝙑𝙄𝙍𝙏𝙊𝙉 3.
Berbeda dengan Voyager 2, pesawat itu memiliki dua awak yang kini sedang fokus mengintai Voyager 2 sembari memindai prob antariksa itu dari kejauhan.
“Pesawat Antariksa itu tidak berawak,” kata seseorang pada seorang lainnya. “Voyager 2, datang dari planet bernama Bumi.”
“Cari informasi mengenai Bumi.”
Lawan bicaranya mengangguk, membiarkan jemarinya berkutat pada hologram dengan teknologi super canggih, dan beberapa detik setelahnya layar hologram itu memenuhi kaca depan pesawat tersebut di bagian dalamnya. Menyejajarkan beberapa gambar; Bumi dari angkasa, Bumi dari dekat dan keadaan di Bumi dari jarak yang sangat dekat. Salah satu gambar diperbesar dan menampilkan lautan air yang sangat melimpah.
“Bumi, sebuah planet terestrial dan berkehidupan yang berada di sebuah sistem bernama Tata Surya. Planet ini mengitari Matahari bersama planet-planet lainnya. Langitnya berisi nitrogen dan kehidupan di sana mengandalkan oksigen, sama seperti kita. Lebih dari itu, seperti yang kau lihat, 70% permukaan planet ini adalah air dan sisanya berupa daratan.”
Satu alis dari seseorang yang menitah tadi terangkat, sebuah serengit tercipta bersamaan dengan sederet kata yang tertutur, “Pelajari lebih jauh mengenai planet ini, Tyrathenna. Berikan seluruh informasinya sedetail mungkin padaku.”
“Baik, Archistrabane.”
[]
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃
G L O S A R Y
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃[1] Voyager 2 merupakan sebuah kuar antariksa yang dikirim untuk mempelajari Tata Surya luar dari dekat berikut planet Raksasa Gas.
[2] Kuar antariksa atau prob antariksa adalah misi penjelajahan antariksa ilmiah di mana pesawat antariksa meninggalkan Bumi dan mengeksplorasi ruang angkasa. Prob antariksa bergerak mendekati bulan, memasuki ruang angkasa antarplanet, melintasi orbit planet lain, atau mendekati ruang angkasa antarbintang.
[3] Termination Shock merupakan batasan yang menandai batas luar pengaruh Matahari di mana angin surya melambat.
[4] Heliosfer adalah gelembung medan magnet serta partikel yang dihasilkan Matahari dan melindungi Tata Surya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Telluris Dunocean
Fantasy[ORIGINAL FICTION] [SLOW UPDATE] Badai Venom melumpuhkan seluruh sektor, membinasakan segala yang ada, pun menjadi alasan mengapa moralitas tak lagi melekat pada karakter manusia. Kehidupan di Bumi sepenuhnya rusak hingga timbulkan sesak yang membua...