O3. Why Not?

15 2 44
                                    

12-01-13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12-01-13

"Lai Guanlin"

Aku melihat sekeliling kelas, berharap Guanlin muncul begitu saja.

Benar sekali, Guanlin hari itu tidak masuk. Pesanku tidak dibaca, telfonku tidak diangkat, kemana dia?

Aku sedikit cemas

Bukan! Bukan hanya sedikit, tapi sangat cemas.

"Guanlin gak masuk?" Tanya Guru bahasa Mandarin.

Kami semua menggeleng, termasuk aku tentunya.

Huh, kemana kau Lai Guanlin

Kenapa tidak ada kabar, aku takut.

"Cepet dong! Lelet banget"

Guanlin mempercepat langkahnya dan menaruh air hangat beserta handuk kecil disamping kaki yang sudah mulai berkeriput.

Mengambil kakinya perlahan lalu dimasukkannya kedalam air hangat, ia pijit dengan sangat lembut dan telaten.

"Guanlin dikit lagi mau naik kelas 9, boleh minta uang buat bayar buku?" Tanya Guanlin dengan hati hati sembari melakukan pekerjaannya.

Prang!

Basah, karpet dan baju Guanlin.

"Kamu emang anak kurang ajar ya, saya baru pulang aja udah dimintain duit"

"Bukan–"

"Cari sendiri, beban"

Guanlin tidak kaget, karena sudah sering mendengar perkataan itu dari mulut ayahnya.

Guanlin mengangguk kecil beberapa kali tanda mengerti, "iya, maaf udah buat ayah emosi" lalu ia membersihkan air yang tumpah tadi

"Kalo emang gabisa cari uang sendiri ya berenti aja sekolahnya" ucap sang ayah lalu keluar dari rumah.

Guanlin menghela nafas panjang, lelah. "Gimana mau nyari kerjaan sendiri, umur aja masih 13 tahun" gumamnya

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang