The Last Chance Book 1 (Tamat)

Bagian 1

Bel sekolah berbunyi

Lorong dipenuhi oleh siswa yang bergegas ke kelas mereka, setelah bel bunyi. Disebelah kiri adalah Nunew yang berjalan ke kantor dengan membawa ransel dan kopernya.

Guru : Halo, kamu pasti murid baru. Nama kamu Nunew. Benar?

Nunew : (sambil tersenyum dan menganggukkan kepalanya) Benar Bu

(wanita itu tersenyum dan memberinya sebuah kertas dan kunci)

Ms. Rose : ini kunci asrama dan jadwalmu. Aku akan memanggil teman sekamarmu ke kantor agar mereka bisa menunjukkan jalan padamu. Silahkan duduk sampai mereka tiba

(New menganggukkan kepalanya dan berjalan ke kursi. New gugup, ia tidak tau apa yang diharapkan dari teman sekamarnya atau apa ia yang diharapkan disekolah barunya. New takut mereka akan memperlakukannya dengan cara yang sama seperti sekolah lamanya)

Nat : ibu Rose kau memanggilku?

(melihat ke atas, New melihat seorang anak laki-laki yang terlihat seumuran dengannya)

Ms. Rose : iyah. Teman sekamar baru kamu ada disini. Saya ingin kamu menunjukkan padanya ruangan dan lingkungan sekitar sekolah. kamu boleh setelah kelas kamu selesai.

(Nat membalikkan badannya setelah guru yang dikantor itu menunjuk ke arah Nunew. New dengan cepat berdiri dan menunggunya)

Nunew : Halo, nama saya Nunew

(Nat tersenyum dan bergegas ke arahnya. New sedikit terkejut dan mundur selangkah)

Nat : Halo Nunew, aku sangat senang akhirnya aku punya teman sekamar. Namaku Nat

(Sapa Nat dengan semangat, yang menyebabkan New tersenyum)

Nunew : Senang bertemu denganmu Nat.

(Nat tersenyum dan mengambil ransel Nunew)

Nat : Biarkan aku membawa tasmu ke kamar kita. Agak jauh karena kamar kita adalah salah satu kamar terakhir digedung asrama.

(New tersenyum dan berterima kasih pada Nat saat mereka meninggalkan kantor dan menuju ke gedung asrama)

Nat : Kalau tidak keberatan aku ingin bertanya, kenapa kamu pindah kesini? tidak banyak orang yang datang kesekolah ini. Apa lagi pindahan saat pertengahan tahun ajaran.

(senyum New turun, ia menoleh ke Nat. New tau itu karena ia akan berbagi kamar dengan Nat. Ia harus memberi tau alasan tentang mengapa ia dipindahkan)

Nunew : kalo aku kasih tau tolong jangan kasih tau orang lain. Aku cuman mau kasih tau kamu karena kita akan satu kamar

(Nat tersenyum)

Nat : aku berjanji tidak akan memberitahu siapapun

(New tersenyum kepada Nat lalu berbalik untuk melihat kemana mereka akan berjalan)

(Nat tersenyum dan mengambil ransel Nunew)

Nunew : orang tuaku berpikir bahwa mengirim aku kesini akan lebih baik dari pada menyelesaikan sekolah di SMA lama ku. Aku sering diganggu disana, ketika aku memberitahu ibuku dia membawa saya ke kepala sekolah dan berbicara dengannya. Namun orang yang menggangguku adalah putra kepala sekolah. Ibu dan ayah ku kembali dan memindahkan aku kesini sesegera mungkin (dengan mengambil nafas dalam-dalam)

Nat : maaf itu terjadi dengan kami New. Jangan khawatir kamu dapat tetap bersamaku dengan teman-temanku. Kami akan memastikan tidak ada yang akan mengganggumu.

(New tersenyum dan tertawa. Ia senang karena memiliki seseorang yang akan menjadi temannya)

Nunew : aku senang kamu adalah teman sekamarku. Aku takut, aku akan mendapatkan teman yang menakutkan

(mereka berdua tertawa ketika mereka berhenti di depan sebuah ruangan)

Nat : aku juga senang bahwa teman sekamar ku bukan seseorang yang menakutkan (sambil membuka pintu dan masuk. New mengikuti dibelakangnya dan sedikit terkejut dengan ukuran ruangan dan bagaimana Nat mendekorasinya)

Nat : bagaimana menurutmu (kata Nat dengan semangat seperti ia memamerkan sesuatu yang ia banggakan)

Nunew : ini luar biasa

(langit-langit ruangan memiliki lampu peri pelangi yang tergantung sementara dinding disebelah tempat tidur Nat memiliki bendera biseksual yang tergantung. New tersenyum)

Nunew : apakah kamu biseksual?

(Nat mengangguk senang)

Nat : ya, aku biseksual. Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu bukan dari LGBT?

(New tersenyum)

Nunew : aku-aku gay. Aku senang bahwa aku sekamar dengan seorang selain LGBT. Alasan utama aku diintimidasi disekolah lamaku adalah karena seseorang mengetahui seksualitas saya.

(Nat bergegas menghampirinya dan menariknya kedalam pelukan)

Nat : aku sangat menyesal New. Disini hampir semua orang menerima LGBT. Terutama kelompok temanku

(Nat tersenyum sebelum memeluknya kembali. Beberapa air mata jatuh diwajah New, Nat melepas pelukannya dan menyeka air mata New)

Nat : kamu tidak perlu khawatir tentang orang lain. Kamu berada dibawah perawatanku sekarang, tidak ada yang berani menyakiti sahabat Nat

(perkataan Nat membuat New tertawa)

Nunew : kita akan menjadi sahabat terbaik Nat. Tidak akan ada yang bisa memisahkan kita

(Nat menganggukkan kepalanya)

Nat : kita akan menjadi sahabat terbaik. Sebut saja kita adalah duo jelly karena mereka akan iri dengan ikatan kita

(New menertawakan nama itu tetapi menganggukkan kepalanya)

Nunew : Duo jelly (sambil tertawa)

(New kemudian berjalan ketempat tidurnya dan meletakkan kopernya. Disebelah tempat Nat meletakkan ranselnya)

Nunew : haruskah aku membawa ranselku saat kamu mengajak saya keliling sekolah?

(Nat menganggukkan kepalanya)

Nat : aku akan membawanya untuk jaga-jaga. Aku berencana untuk menunjukkan kelasmu. Para guru mungkin akan memberi sesuatu untuk dilihat sebelum hari pertamamu. Ngomong-ngomong kita memiliki setiap kelas kecuali seni dan fotografi bersama.

(New menganggukkan kepalanya)

Nunew : aku senang bahwa kita memiliki sebagian besar kelas kita bersama-sama (sambil memakai ranselnya dan berjalan ke arah Nat) mana dulu? (New tersenyum pada Nat)

Nat : ayo pergi kekantin, ini hampir jam makan siang. Kita bisa menunggu mereka sampai makan siang dimulai dan setelah itu memulai perjalanan kita. Kamu akan bertemu dengan teman-temanku

(New tersenyum, dan mereka berjalan menuju kafetaria)

Dibab ini penulis menyampaikan bahwa dibab pertama hanya ada Nunew dan Nat karena penulis ingin menyampaikan bahwa mereka langsung dekat dan menjadi teman baik sehingga di bab lain akan masuk akal dengan seberapa dekat mereka.