bab 2 : a hope

95 13 3
                                    

Setelah berpisah dengan dua temannya di gerbang sekolah, zhan berjalan menuju kedai mie milik ayahnya sambil sesekali bersenandung kecil.

" can I call you baby? Can you be my friend?..... 🎵🎵"

Dibalik kekurangan Zhan dalam urusan pelajaran, tak banyak yang tau jika Zhan memiliki suara yang sangat merdu. Hanya teman dekat dan keluarganya saja yang tau karna sering mendengarnya bernyanyi.

Sampai akhirnya dia tiba di depan kedai mie milik ayahnya.
Tempat ini memang tak terlalu besar,namun juga tak pernah sepi dari pengunjung karna menurutnya mie buatan ayahnya tak ada duanya di penjuru kota ini.

Zhan masuk melalui pintu khusus yang di buat untuknya jika ia mampir ke kedai saat pulang sekolah.

Supaya ia tak berdesakan dengan para pelanggan jika kedai sedang ramai.

" aku pulang.... "
Ucap Zhan sambil meletakkan barang barangnya.

Namun ia tak mendengar jawaban apapun dari ayahnya.
Ia pun menelusuri ruangan itu sambil terus memanggil ayahnya.
" ayah.... " teriak Zhan

Zhan terus berjalan menuju ke meja kasir untuk memastikan keberadaan ayahnya.
" ayah dimana? " teriaknya lagi.

Ayah Zhan sangat ramah, jadi terkadang ia memang suka mengobrol dengan pelanggan jika kedai sedang tidak terlalu ramai.

Dan ya... Dugaannya benar.
Ayahnya tengah mengobrol dengan seseorang. Zhan tak bisa melihat siapa yang tengah mengobrol dengan ayahnya karna orang itu membelakangi nya.

Namun ia juga tak terlalu peduli dengan itu, karna yang ia cari adalah ayahnya.

Menyadari putranya tengah memandangi nya dengan kesal, ayah Zhan segera berlari menghampiri Zhan.

" kau sudah pulang nak? " tanya ayahnya sambil mengusap usap pundak anaknya dan tersenyum konyol karna merasa bersalah telah mengabaikan anaknya.

" aku sudah pulang sejak tadi ayah.. Ayah saja yang sibuk mengobrol dengan pelanggan " keluh Zhan sambil mempoutkan pipinya.

Tanpa Zhan sadari, pemandangan itu tertangkap oleh pelanggan yang mengobrol dengan ayahnya tadi.

" umm.. Menarik.. Ternyata manis juga "
Gumam pelanggan itu lalu kembali menyantap makanannya.

Ayah Zhan menarik putranya kembali ke ruang istirahat mereka supaya Zhan tak marah marah di depan pelanggan.

" aiyo.. Putra ayah yang tampan kenapa? Apakah ada yang mengganggumu? Katakan pada ayah.. Ayah akan melawannya. " ucap ayahnya berusaha menenangkan Zhan.

Tuan xiao tau, Zhan kesal karna ia mengabaikannya tadi dan terlalu asyik mengobrol dengan pelanggan hingga tak mendengar teriakan Zhan.

Kruukk

Suara perut Zhan terdengar nyaring.

" ahh.. Ternyata anak ayah sedang lapar.. Tunggu sebentar, ayah akan buat makanan favorit mu " ucap ayah Zhan segera pergi menyiapkan makanan untuk Zhan.

" kau duduklah dulu " sambung tuan xiao.

Zhan pun duduk menunggu ayahnya yang sedang memasak di dapur.

Tak perlu waktu lama, senangkuk mie dan beberapa hidangan lain telah tersedia di depan Zhan.

Melihat masakan ayahnya yang nampak lezat, mata Zhan kembali berbinar.

" makanlah " ucap tuan xiao

Zhan segera menyantap makanan itu karna sebenarnya ia memang sudah sangat lapar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Naughty KissTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang