Bagian 2 - Hadirmu Dalam Kisahku

4 2 0
                                    

Kisah setiap orang tidak akan sama dengan kisah orang lain. Jika kita membandingkan kisah kita dengan mereka, kita tidak akan menemukan titik temu kebahagiaan kita. Karena kebahagiaan setiap orang berbeda-beda.

Kebahagiaan ku kini ada dihadapanku, sedang asik memotret objek yang dia sukai. Indah bukan?
Aku sedang mengantarnya memotret, duduk damai sambil memandanginya. Takan kulepaskan pandanganku darinya, karna permataku sedang bersinar. Selain itu aku mengaktifkan kameraku pada mode video on. Siapa yang mau melewatkan penampakan indah seperti ini kan? Jelas tidak akan ku sia-siakan.

“Jeno-ya bisakah kau rapikan makanan dan minuman itu? Aku ingin memotretnya, kau kan jago mengatur tata letak sebuah objek.” Tuturnya sambil berjalan mendekatiku.

“Emm.. kali ini aku mendapat imbalan apa?” jawabku usil.

“Kau selalu meminta imbalan Lee Jen! Mau hitung hitungan denganku hm?”

Jaemin memutar bola matanya, mengendus kesal hendak menata sumber objek yang akan dia potret.

“Hei hei.. kau ini sensitif sekali sih. Baiklah aku hanya minta kau mau ku ajak keluar nanti malam bagaimana, kau mau?” aku menatapnya sambil mengambil alih pekerjaan yang diperintahkan oleh Jaemin.

“…”

Jaemin hanya terdiam dan menjawab dengan sebuah anggukkan kecil dan gumaman. “ Eum..!!”

“Yess!! Akan ku pastikan kita akan bersenang-senang nanti malam.” Senyum ku mengembang sehingga aku semangat menyelesaikan tugas ini.

Sebuah rencana sudah terkumpul dibenakku, akan ku habiskan waktu berdua bersama dengannya. Rencanaku kali ini ingin mengungkapkan perasaanku padanya. Perasaan yang sudah terkumpul menggunung sedari lama, karena jika semakin ku pendam maka semakin sulit ku bendung lagi perasaan ini.

Jujur saja aku sangat menyayanginya, menyayangi lebih dari sekedar sahabat. Kau tau pertemanan kami sejak 8 tahun terakhir sudah terjalin sangat erat. Sehingga diantara kami tidak ada rasa sungkan lagi jika menyuruh atau melakukan segala sesuatu. Bahkan kami sering tidur bersama dan saling menginap tanpa ragu lagi. Sampai suatu ketika aku merasakan kenyamanan yang lebih darinya. Cara dia memperlakukanku unik dan berbeda. Aku menyukainya sejak saat itu.

Pikiranku melayang, rasa senang meliputi isi kepalaku. Setidaknya Tuhan pernah menitipkan bahagia atas hadirmu dalam kisahku. Sebelum sebuah tragedi terjadi di malam itu.

__________

.
.
.
.
.
Digantung tuh gak enak ya. Mari kita tunggu cerita selanjutnya saja.
Penulis sedang dalam mood upload, kadang lancar kadang sedikit tersendat. But, tenang saja aku pasti up kok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 09, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Menanti Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang