Awal

21 5 14
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Selamat membaca...

🧡🖤🧡🖤

"Eh Bil, swallow lo putus tuh! Yok beli paku buat benerin."

Nabila langsung melihat kebawah. Pantas saja dari tadi dia memakai sendal berbeda rasa.

"Lah iya Wa, sendal gue putus."

Nabila langsung melepas sendal jepit itu. "Ga usah beli paku. Tinggal lem biru,"

"Lempar beli yang baru."

"Andai kita kaya ges. Gue beli tuh, sendal jepit yang harganya 100 ribu." Yeni tersenyum menatap langit cerah sambil berangan-angan menjadi orang kaya.

"Ga usah ngayal Yen! Nanti jatoh kebawah,"

Yeni menatap Iis sendu. Kenapa sahabat nya ini malah mematahkan kebahagiaan nya.

"Namanya jatoh, ya kebawah Is. Masa ke hati."

"Yah bucin kumat."

Yeni harus bersabar. Raudho sama saja dengan Iis. Sama-sama membuat nya darah tinggi. Untung sahabat.

"Kek lo ga pernah bucin aja Dho," balas Yeni.

Iis, Nabila, Yeni dan Raudho melanjutkan perjalanan mereka. Sekarang yang mereka cari adalah warung untuk membeli sandal jepit.

"Ga setia kawan lo pada, masa gua nyeker. Kalian pake sendal. Lepas dong sendal nya!" Nabila berkacak pinggang menatap galak ketiga sahabat nya.

"Iya Wa, iya!" Saut Raudho.

***

"Eh, nanti malam jadi nginep kan dirumah Iis?" Tanya Raudho saat menaiki motor.

"Jadi dong," jawab iis.

"Ya udah deh, kita pamit ya Uwa-uwa jelek."

Yeni dan Raudho melambaikan tangannya sebelum menancap gas.

"Yok, kita juga pulang Bil."

***

"ASSALAMU'ALAIKUM WAA! MALMING YUK! KITA NGAMEN!"

Plak

"Lo neblak gue kek banci gayanya." Nabila mengusap pundaknya yang habis diteblak Raudho.

Raudho menatap tajam Nabila. "Gue cewek ya, masih ting-ting juga!"

"Gue juga perawan." Balas Nabila ga kalah tajam dari Raudho.

"Udah diem ah, dirumah orang ini. Jaga sikap. UWAAAAA MAIN YUK! KITA MAIN MASAK-MASAKAN!"

"JANGAN BERISIK! UDAH MALAM!" Teriak kakek-kakek tidak jauh dari mereka.

"Maaf Kong, kita damai,"

Terdengar jawaban salam diiringi tawa. "Wa'alaikumussalam, emang enak diomelin engkong gua. Yok masuk,"

"Eh, ada trio gadis main kesini."

"Iya umi, kita izin  menginap disini ya?"

Umi mengangguk sebagai jawaban.

Ketiganya bergantian bersalaman pada wanita paruh baya itu, yang tidak lain adalah ibu dari sahabat mereka yang dipanggil umi.

"Kalian udah makan?" Tanya umi kepada ketiganya.

"Udah kok umi, tapi kalo di suruh makan lagi gapapa kok. Dengan senang hati, Yeni akan makan." Ucap Yeni dengan semangat. Makan gratis, jangan ditolak. Pikir Yeni.

"Yeuh, maunya lo, itu mah Yen!"

"Lo juga mau kan?" Tanya Yeni kepada Raudho.

"Iyalah,"

AM I BEING CUTE? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang