2:DIA PERGI

5 0 0
                                    

Haruto dan arsty mulai berbicara. Arsty menangis lagi dan lagi.

"Haruto....hikss sekarang aku ga cantik lagi, aku buta...hiksss"-ucap arsty kepada haruto

Haruto memengang tangan arsty "Aku ga peduli, mau kamu buta, mau kamu ga buta kamu tetep cantik di mata aku arsty, kamu ga boleh bilang gitu. Denger ya cantik, kamu itu cantik dengan kekurangan kamu sandiri"-jelas haruto.

"Tapi suster yang waktu itu ngecek keadaan aku bilang gini, kalo ga buta pasti cantik"-ucapnya sambil menundukan kepalanya.

"Suster yang mana? Mau aku marahin orangnya"-respon haruto.

"Gpp kok haruto, emang dia ga salah"-ucap arsty sambil memengang tangan haruto "Oiya, gimana sama hasil pemeriksaannya? Kamu ga Kenapa-kenapa kan haruto?"-lanjutnya.

"Emm,,,,aku gtw yang tau itu eomma"-ucap haruto.

Sejujurnya haruto tau apa hasil pemeriksaannya, tapi haruto tak mau membuat wanitanya sedih dalam keadaan dia yang kurang stabil ini.

"Ohh gitu, yudah nanti aku tanya eomma kamu"-jawab arsty.

Saat arsty melontarkan kata-kata itu haruto tiba-tiba terdiam dan tak berbicara, sebenarnya haruto sudah merespon ucapan arsty dengan menganggukkan kepalanya.

"Haruto...."-panggil arsty

"Nee?"-

"Kamu harus janji sama aku kalo kamu ga bakal tinggalin aku ya? Aku gmau kamu pergi sbelum aku yang pergi haruto..."-

"Eung nee arraseo arsty"-ucap haruto "arsty aku minta maaf kalo oprasi ini gagal, aku bakal terus di samping kamu sampai kapan pun, walaupun alam kita berbeda"-lanjut haruto dalam batin.

Arsty tersenyum saat haruto meng iyakan janjinya tadi, dia tau kekasihnya ini akan baik-baik saja.

Haruto mengkusap kepala arsty, dan sesekali haruto mencium kening arsty. Haruto juga tak melepaskan genggaman tangannya dari tangan arsty.

Saat mereka sedang asik mengobrol eomma arsty dan haruto tiba-tiba saja masuk. Dan memotong pembicaraan mereka.

"Kalian di suruh jalan-jalan ke keluar sama dokter, katanya biar kalian ga jenuh"-jelas Amira.

Haruto mengangguk sedangkan arsty tersenyum ke arah sumber suara. Arsty memakai kursi roda begitu juga dengan haruto, karna keadaan haruto belum sepenuhnya stabil dia harus menggunakan kursi roda untuk sementara waktu.

Mereka turun ke lantai 1 menggunakan lift. Mereka mengajak anak mereka ke taman rumah sakit, di sana juga banyak pasien lain yang sedang mencari udara segar.

"Oiya imo, kata haruto imo tau ya hasil pemeriksaan haruto, gimana hasilnya?"-ucap arsty.

Mendengar ucapan tersebut Amira dan Fauziah saling bertatapan sejenak, lalu tatapan itu mengarahkan pada anaknya sendiri, yaitu haruto. Haruto mengelengkan kepalanya, menandakan bahwa jangan memberi tahu hasilnya.

"Ohhh hasilnya belum keluar nak..."-ucap Amira.

"Ohh gitu"-jawab arsty dengan nada yang agak kecewa, karna sejujurnya dia ingin tau bagaimana keadaan kekasihnya itu.

"Nak kami tinggal dulu sebentar ya,jangan kemana-mana"-ucap fauziah.

"Haruto.Kamu juga jagain arstynya jangan sampe dia kemana-mana"-sambung Amira.

"Nee eomma"-ucap haruto.

Setelah itu fauziah dan Amira men jauh dari arsty dan haruto.

Pandangan arsty tak karuan,karna yang dia lihat hanyalah kegelapan, sedangkan haruto menatap lurus pemandngan yang Ada di depannya itu. Dia melihat kendaraan-kendaraan yang melintas di depannya jalan raya rumah sakit.

my boyfriend always protect meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang