2

6 1 0
                                    

*kringg kringg kringg* alarm berbunyi pertanda sudah pagi. Aku bangun dengan malas karena hari ini akan sama saja seperti hari hari yang sudah berlalu. Hidupku biasa saja.

Saat aku berada di gerbang sekolah, aku melihat sekumpulan anak perempuan sedang bergerombol dan sedang meneriakkan nama yang familiar di telingaku.

'Genkaku aku merindukanmu!!'
'Kak Genkaku aku penggemar beratmu!!'
'Kakak masih cakep aja deh'
'Kakak baik baik saja kan?'

Itulah yang kudengar dari keramaian tadi, pantas saja dia sangat senang ketika aku menolak berbicara dengannya. Karena dia bosan dengan perempuan yang selalu mencari perhatian padanya dan lebih baik kalau aku tidak ikut campur, aku tidak mau ada rumor mengenai 'Kamu tahu ngga sih, anak yang bernama Rae itu cari perhatian banget sama Kak Genkaku, muka sok polos gitu ternyata gatel ya'. Ah tidakk, aku tidak ingin seperti ituu, aku hanya ingin menjalani masa SMA ini tanpa ada masalah satupun.

*Teng teng teng*, pertanda waktu pelajaran telah usai. Saat pulangpun aku masih mendengar suara itu. Para penggemar Genkaku makin bertambah dan masih saja mencari perhatian. Aku langsung keluar dari sekolah dan menjalankan rutinitasku, mengunjungi toko buku itu lagi.

Saat aku datang, aku menyapa Kak Lira dan dia mendatangiku sambil berbisik.

"Pacarmu dateng lagi tuh, sekarang dia duduk di tempat favoritmu, wah dia menunggumu ya,romantisnya anak remaja" Kak Lira tertawa kecil sambil menyenggol lenganku.
"Kakak kenapa sih, sudah kubilang dia bukan pacarku"

Aku langsung pergi menghampiri Genkaku. Bukankah dia sedang di sekolah? Kenapa cepat sekali sampai disini.

"Genkaku? Bukankah kau tadi ada di sekolah? Sedang dikerumuni para penggemarmu?"
"Oh Raee kau datang cepat sekali, aku kangen nih"

Aku merasa ada yang tidak beres dengan Genkaku.

"Aku setiap hari selalu datang jam segini kok. Memangnya kenapa? Kau ada masalah? Kau bisa cerita kepadaku kalau kau mau"
"Oh begitu ya, engga kok"
"Aku cari buku dulu ya"

Aku mencegahnya. Genkaku reflek menengok ke arahku.

"Kenapa?"
"Tunggu, apakah kau tidak sadar ada yang aneh dari dirimu sendiri?"
"Ketahuan ya, ternyata kau sadar lebih cepat dari perkiraan yg ku buat"

Lalu Genkaku menceritakan semua peristiwa yang terjadi di toko buku ini.

"Apa? Arwah arwah berkeliaran? Dan kau arwahnya Genkaku? Apa kau bercanda?" aku masih tidak menyangka kalau dia adalah arwah Genkaku yang sudah meninggal 2 tahun yang lalu. Bertepatan dengan proses pembangunan toko buku ini. Dan ternyata ada korban lain disini.

"Jadi kau dibunuh di sekitar sini lalu jasadmu dikubur di toko buku ini? Berarti kau yang menguasai toko buku ini? Terjadi saat Senja? Dan disini terdapat arwah orang yang berkeliaran?!", Aku melontarkan banyak pertanyaan padanya dan dia hanya mengangguk.
"Sangat disayangkan orang tampan sepertimu bisa mati lebih cepat, aku juga ingin" Aku mengejeknya sambil tertawa kecil.
"Hei jika kau ingin mengatakan itu sebaiknya saat kau diluar toko buku ini. Kau lupa kalau aku adalah penguasa disini? Bagaimana kalau kita bertukar jiwa saja? HAHAHA" aura Genkaku menjadi menyeramkan dan sedikit gila (memang sudah gila sih)
"Baiklah aku minta maaf tetapi apakah ada jalan keluar dari masalah ini?"
"Tentu saja ada. Tapi kau harus membantuku sampai akhir."
"Memangnya ada berapa arwah disini? Pasti jumlahnya tidak banyak kan?" tanyaku untuk memastikan.
"Iya tidak banyak sih, hanya ada 5 arwah saja", kata Genkaku dengan bangga. Aku yang mendengarnya hanya bisa diam mematung. Lalu dia melanjutkankannya lagi.
"Biar kujelaskan terlebih dahulu. Arwah ke-5 adalah aku, arwah ke-4 adalah tangga lantai 1, arwah ke-3 adalah ruang bawah tanah, arwah ke-2 adalah pengendali waktu dan yang terakhir arwah ke-1 masih menjadi misteri"

Itu sangat banyakk, bagaimana bisa aku membantunya. Aku tidak ingin ada kejadian aneh yang menghantuiku lagi. Samar samar ingatan masa laluku kembali, itu menyakitkan, menyedihkan, aku benci mereka. Aku merasa mual dan pusing.

"Raee!! Kau gapapa? Ingatan masa lalumu kembali ya?

Aku menatap Genkaku dengan tatapan sinis. Bagaimana dia bisa tahu tentang masa laluku, aku tidak pernah bercerita tentang ini.

"Kau pasti bertanya tanya bagaimana aku bisa tahu soal itu. Aku adalah arwah yang menguasai tempat ini, semua yang ada disini, aku bisa merasakannya seperti, kesedihan, rasa senang, rasa sakit dan isi hati kalian. Dan aku juga ingin bahagia, aku ingin pergi dari sini, aku ingin bebas dan tidak terikat lagi"

Saat aku mendengar ucapannya, aku merasa iba padanya tetapi aku tidak yakin bisa membantunya. Bagaimana jika ini lebih parah daripada masa laluku.

"Rae tenangkan dirimu!! Jika kau membantuku, aku akan selalu bersamamu dan kau tidak akan diganggu lagi oleh mereka. Percaya padaku Rae!!"

Pada akhirnya, aku bersedia membantunya sampai akhir. Kita bersama sama mencari solusi untuk menyelamatkan Genkaku dan arwah arwah lainnya yang terjebak di Toko Buku ini. Tidak apa apa, ini akan menjadi yang terakhir dalam hidupku. Setelah itu aku akan hidup bahagia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja BookstoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang