Pagi hari jam 05:30 AM, Ichigo terbangun dari tidurnya. Mengambil posisi duduk untuk mengumpulkan nyawanya yang menghilang sementara tadi malam, setelah ia merasa cukup ia turun dari ranjang dan membereskannya.
Setelah selesai Ichigo bergegas memasuki kamar mandi dan mandi, tidak lama dia keluar lalu berjalan kearah lemari untuk mengambil seragam sekolahnya dan memakainya.
Ichigo menatap penampilannya di depan cermin full body. Kameja tidak di masukan, gakuran di biarkan terbuka tidak di kancing, lalu rambut orange miliknya di biarkan berantakan tanpa ada niatan untuk menyisirnya.
Seragam sekolah Ichigo/Shoyo
'Lumayan!' Batinnya dengan mengindikan kedua bahunya acuh.
------
Ruang makan.
Di ruang makan keluarga Hinata kini sudah ada Daddy, Mommy, Shoto dan Shota. Si Ichigo lagi beres-beres alat tulis menulis di kamar yah walaupun ujung-ujung gak bakal ke pake di sekolah sihh secara kan dia udah pinter dari rahim, ngapain belajar. *canda.
"Shoto Shota. Panggil adik kalian di kamar, suruh dia turun dan sarapan bersama" Perintah kepala keluarga menatap kedua anaknya. Yang satunya memasang wajah cengo dan satunya biasa aja.
"Gak ah, nanti bentar lagi turun sendiri tu bocah" bantah Shota yang enggan untuk berdiri dari duduknya.
"Shota kamu nggak boleh begitu, Shoyo itu adik kamu" jelas Mommy dan hanya di balas tatapan malas dari Shota.
"Biar aku saja" ucap Shoto tiba-tiba dan pergi meninggalkan ruang makan lalu menaiki tangga menuju kamar Shoyo dan hal itu tak luput dari penglihatan Shota yang menatap tak percaya padanya. Sungguh ini benar-benar di luar dugaan.
Sesampainya di depan kamar Shoyo, Shoto langsung mengetuk pintu kamar.
Tok! Tok! Tok!
"Shoyo! Bangun! Lo da bangun apa belom? Woy! Di suruh Daddy sarapan di bawah gih! Cepetan Woy!" Panggilnya dengan nada gak ramah di dengar.
Ceklek!
Pintu dibuka dari dalam. Keluarlah Ichigo dengan penampilan yang tak biasa membuat Shoto yang melihatnya menjadi cengo, di mana Shoyo yang cupu? Di mana kacamata tebal yang selalu di pakainya? Di mana sikap binaran mata setiap kali melihatnya?
Merasa di perhatikan terus Ichigo mengangkat sebelah alisnya seolah bertanya apa maksud kedatangan Kakak pertamanya di kamarnya.
Melihat reaksi Ichigo, Shoto buru-buru menetralkan wajahnya menjadi datar seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Di suruh Daddy turun kebawah" ucapnya lalu berlalu pergi meninggalkan Shoyo yang menatap tak peduli padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI Hinata Shoyo
Short StoryHimekawa Ichigo. Siapa tidak kenal dengan pemuda es ini? Pemuda yang memiliki paras yang tampan dan rupawan memiliki berkepribadian dingin ini selalu menjadi incaran para kaum hawa maupun adam tapi, sayang pemuda yang selalu di puja ini sama sekali...