ARAYYA IMFANTA adalah seorang gadis cantik yang lahir di Bandung, usianya baru menginjak 17 tahun dan siswi berprestasi di sekolah ARWANA yang berada di Bandung, sekolah terkenal dengan segudang prestasi, dari kelas 10 sampai sekarang kelas 11 Arayya adalah siswi yang sangat pintar, gadis yang menyukai fisika dan kimia. Seorang anak dari STEVEN ADIJAYA pemilik perusahaan yang sukses.
STEVEN ADIJAYA adalah seorang pengusaha muda yang sukses dan juga sangat tampan dan memiliki satu putri yang sangat cantik, kecantikan nya sama seperti mendiang ibunya GODDAMESYA IMFANTA. Bukan hanya cantik tetapi juga pintar, putri kesayangan satu satunya.
Hari ini adalah hari Minggu dimana Arayya pindah ke Jakarta dikarenakan pekerjaan ayahnya. Arayya hanya tinggal bersama ayahnya karna ibunya sudah meninggal saat Arayya kecil.
Hanya ada satu kata ketika Arayya melihat Jakarta, yaitu "menakjubkan" karna ini adalah kali pertamanya Arayya melihat Jakarta. memang bisa dibilang kampungan, tapi itulah kenyataannya, Arayya adalah tipe anak muda yang lebih suka berdiam di rumah saja.
"Ayah, apa rumah kita masih jauh?" tanya Arayya dengan antusias
"Sebentar lagi kita sampai sayang, kamu laper ga?" balas Steven
"Ummmm yaya laper si yah, gimana kalo kita cari tukang bakso aja?" ajak Arayya kepada ayahnya, dan ayahnya meng iyakan saja, karna ia tidak bisa menolak permintaan putri kesayangannya.
Arayya terus melihat ke arah jendela sembari melihat lihat gedung yang tinggi, sama seperti di Bandung, cantik. Arayya banyak melihat hal baru, contohnya Arayya melihat ondel-ondel, menurut Arayya ondel-ondel itu lucu.
"Mang kita berhenti kalo ada tukang bakso di pinggir jalan ya," titah ayahnya
"muhun pak, siap."
"Ayah, nanti Yaya serius di sekolahin di high school anhesa?" tanya Arayya kepada Steven.
"Iya sayang, itu sekolah temen ayah, sekolahnya bagus, pasti kamu suka." balas Steven sembari mengusap usap rambut putrinya.
"Pak itu tukang bakso nya, mau yang itu aja?" tanya pak supir
"Iya mang itu aja, Yaya keliatan udah laper," ucap Steven sambil tersenyum, dan sang empu hanya cengengesan.
Akhirnya mereka ber tiga makan bakso bersama sama, Arayya sudah benar benar sangat lapar, karna dia tidak sempat sarapan tadi sebelum berangkat, Arayya hanya meminum susu dan memakan roti saja, jadi tentu saja Arayya sangat lapar.
Steven adalah tipe ayah idaman, buktinya disaat sedang makan saja Steven terus berbicara dan menyuruh putrinya berhati hati di sekolah, jangan berbuat nakal, harus menjadi anak baik dan juga rajin belajar. Arayya hanya tersenyum dan mengangguk saja, itu sudah menjadi kebiasaan ayahnya yang selalu khawatir dengan Arayya.
***
Setelah perjalanan yang jauh akhirnya Arayya sudah sampai di rumah baru nya, cukup besar dan nyaman. Apalagi hanya Arayya dan Steven saja yang tinggal di dalam rumah, jadi menurut Arayya rumah ini cukup besar. Arayya benar benar tidak sabar untuk bersekolah besok, Arayya sangat sangat penasaran dengan sekolah barunya, ia juga sangat tidak sabar untuk mendapatkan teman baru di kota baru.
Karna di sekolah lama Arayya memilih jurusan MIPA jadi di sekolah barupun tetap MIPA tidak dapat berubah, begitulah peraturan nya. Tapi Arayya tetap bersemangat karna itu adalah jurusan pilihannya, ia juga yakin dengan kemampuan nya.
Arayya menyiapkan segala kebutuhan sekolah nya besok, dari mulai baju, tas, sepatu dan keperluan lainnya.
"Aku seneng, tapi gugup juga," batin Arayya sambil melihat cermin
Arayya menghembuskan nafasnya dan berdoa semoga besok adalah hari yang baik bagi Arayya. Lalu Arayya pun memutuskan untuk tertidur agar besok tidak kesiangan.
***
Arayya sudah memakai baju dan menyiapkan tasnya, hari ini adalah hari dimana Arayya sekolah, tentu saja dia harus rapih dan cantik. Setelah dirasa semuanya siap, Arayya turun ke bawah untuk sarapan bersama Steven.
"Morning ayah." Sapa Arayya
"Morning too cantik, sini sarapan biar ga sakit, sekarang Senin jadi pasti upacara dan kamu wajib sarapan." Ucap Steven tanpa berhenti
dan menyiapkan makanan untuk Arayya. Arayya sangat bersyukur memiliki ayah seperti Steven yang perhatian, dan dia tidak keberatan dengan segala perhatian Steven."Siap kapten," balas Arayya
Lalu Arayya duduk dan memakan makanannya."Ayah, Yaya berangkat dulu ya, takut telat."
Arayya bergegas pergi dan masuk ke dalam mobilnya, Arayya akan diantar supir nya, itu perintah ayahnya, tentu saja Arayya tidak akan menolak.
Banyak rasa yang berkecamuk di hati Arayya, meskipun ia adalah gadis ceria namun tetap saja dia akan bertemu dengan lingkungan yang asing dan orang orang baru, tentu saja banyak pikiran buruk di dalam kepalanya. Tetapi Arayya sangat berharap, sekolahnya akan menjadi tempat ternyaman kedua setelah rumah baru nya.
Ketika Arayya turun dari mobilnya banyak sepasang mata yang melihatnya, Arayya pun melihat dirinya sendiri, apakah ada yang salah dengan pakaian nya?, tapi menurutnya ini sudah sangat rapih.
"Anjir itu siapa?"
"Gila cantik banget, gue jadi insecure."
"Tu cewe keliatan cupu tapi cantik anjir!!!"
"Otw gue gebet dah sumpah."
"Kira kira dia bakal jadi saingan most beautiful ga sih?"
"Pakaian nya rapih, pasti pinter."
"Calon calon anak IPA ini!!"
"Pasti base sekolah heboh deh karna tu cewe."
"Bener bener cantik banget!!!!"
"Emang ada ya yang boleh secantik itu?"
Arayya menghiraukan tatapan dan ucapan mereka dan masuk, Arayya menyusuri koridor, ia tidak tahu dimana letak ruang kepala sekolah, disaat Arayya sedang bingung, Arayya melihat segerombolan lelaki, awalnya takut, Tapi tidak ada orang dan tidak ada pilihan lain.
"Permisi, kamu tau ga ruang kepala sekolah dimana?" Tanya Arayya sopan kepada salah satu dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIGH SCHOOL IN JAKARTA
Teen FictionIni adalah kehidupan seorang gadis Bandung yang mencoba kehidupan barunya di Jakarta. namanya Arayya Imfanta, gadis berwajah sempurna dan juga otak yang cerdas, terlahir dari kalangan keluarga yang sangat mampu, seorang gadis dengan seribu green fla...