Part 4

21 12 11
                                    

HAPPY READING
Teman-teman🦋
________________________

"Mau kemana?"

Bayangin kalian di posisinya Yuna!

"Siapapun pleasee tolong gue" Batin Yuna.

Yuna tak tahan lagi. Ingin rasanya Ia berteriak sekenceng-kencengnya saat ini.

Yaa Ia tau dirinya sangat tau di hadapannya ini bukanlah manusia.

Yuna narik nafasnya kasar dan membuangnya.

Jika Ia takut itu berarti Ia kalah dan tidak ada kata kalah dalam kamus hidupnya.

Apa pun bentuknya Yuna harus hadapi.

Ia pun mengumpulkan semua keberanian dalam dirinya. Yaa dirinya siap sekarang.

Dengan segala tekat dalam dirinya, Ia segera mengangkat kepalanya.

"Papa?"Betapa terkejutnya Yuna saat melihat siapa yang berdiri di depannya.

"Kamu kenapa? seperti baru lihat papa. Sana bantu Biyen nurunin barang-barang dari mobil"

Kaget + heran.

Yuna dengan segala keheranannya berjalan perlahan menuju mobil. Yuna berpikir tentang kejadian tadi. Kok bisa?.

"Kak lamunin apa sih tegang amat" Biyen menyadarkan Yuna.

"Tadi kalian kemana?" Tanya Yuna sambil mengangkat pelastik belanjaan.

"Belanja di tokoh seberang. Lagian tadi papa nelpon-nelpon kakak gak angkat"

Panggilan 4× tak terjawab yang Yuna lihat saat di pantai, ternyata papanya ingin memberikan kabar bahwa mereka tidak di rumah. Dan hebatnya Yuna pikir kalau papanya bakal nanya kenapa Yuna belum pulang. Mantap.

Selesai dengan barang-barang. Yuna masuk ke dalam kamarnya. Kalau biasa Ia tidur dengan lampu di padamkan, kali ini Ia biarkan lampunya tidak dimatikan.

Soal kejadian tadi Yuna tetap mengingatnya tidak mudah baginya untuk cepat melupakan.

Sepanjang hidupnya baru kali ini Ia mengalami hal-hal yang Ia yakini hanya ada di film.

Semoga saja malam ini menjadi malam yang tenang baginya.

Ia lelah. Istirahat sangat Ia butuhkan saat ini.

Namun apadaya. Bunyi suara tempat duduk terlalu menganggu tidur tenangnya.

"Tunjukan saja dirimu diruangan ini hanya ada kita berdua." Yuna capek lama-lama diperlakukan seperti di teror saingan. (emang Yuna punya saingan?):)

Walaupun cukup berat bagi Yuna untuk mengucapkan kalimat itu, dirinya tetap harus berani apapun keadaannya.

"Maaf" Satu kata yang membuat Yuna sempat tersentak.

Yuna mencari-cari asal suara itu di seluruh penjuru kamarnya.

Ia tidak menemukan apapun dan siapapun di ruangan itu.

Sampai akhirnya Yuna merasakan sudut tempat tidurnya seperti ada yang menaiki.

Ia pun menatap perlahan ke belakang, dan detik itu terlihat jelas se sosok lelaki yang menatap Yuna.

Ya Tuhan.
"Xi-xiumin??"Ucap Yuna tidak percaya. Dirinya mematung. Matanya tidak mampu berkedip. Pandangan mereka saling bertemu tanpa niat untuk melepaskan.

Ia tersenyum sedikit. Menatap Yuna yang juga menatapnya.

Xiumin? jadi selama ini yang menganggunya itu Xiumin? Sungguh Ia tidak percaya benar-benar tidak percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 29, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Want To Have YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang