{2}

64 8 1
                                    

" Cale " karakter sedang berbicara
' Cale ' karakter sedang berpikir
- Cale - karakter sedang bertelepati
______________________________________
Cala pov

Sejak aku bangun menjadi Cala henituse, aku merasakan rasa senang dan sedih.

Aku senang karena pada akhirnya aku akan mendapatkan kehidupan yang layak, namun juga sedih karena aku harus meninggalkan nenek Ahin.

Aku menyayangi nenek Ahin sepenuh hatiku, karena sejak kecil aku hanya pernah mendapatkan kasih sayang nenek Ahin seorang.

"Ah, aku jadi terbawa suasana, baiklah sekarang mari kita melihat keadaan diluar" Saat aku melihat keadan diluar, banyak orang yang berlalu lalang dengan komuk yang panik.

Aku mencoba memberanikan diri untuk menanyai pelayan yang paling dekat denganku

"Hey ada apa ini? Apa yang terjadi, kenapa kalian terlihat panik?" Aku dengan sabar menunggu pelayan itu menjawab.

"Ah anu nyonya, tuan muda Basen menghilang, kami sudah mencoba mencarinya kemana-mana namun tetap tidak menemukannya" Astaga apa apaan ini.

Aku sangat yakin di novel tidak ada kejadian seperti ini, apa karena kehadiran ku alur novel ini hancur.

Aku dengan segara berlari lalu pergi keluar untuk membantu mencari Basen yang hilang entah kemana itu.

Namun saat sedang berlari keluar aku malah menabarak seseorang.

                               BRAK

"Sialan, kalau jalan lihat lihat dong bodoh" Aku secara reflek memaki orang itu, namun saat aku mendongakkan kepala ku yang kulihat adalah Cale yang sedang kesakitan.

'SIAL' Aku secara reflek mengumpati diriku sendiri.

"Aduh maaf ya Cale, aku tidak sengaja, aku sedang terburu buru" Aku langsung berlari lagi tanpa menunggu Cale menjawab.

Mungkin diluar aku terlihat biasa saja, namun di dalam hatiku yang paling dalam aku sedang mereog dengan brutal.

'KYAAA CALE IMUTNYA DIRIMU, ANDAI SAJA KITA BISA BERINTERAKSI LEBIH LAMA LAGI' Aku menjerit jerit tidak jelas aslinya.

Maksudku siapa yang tidak akan menjerit saat melihat Cale?

Ah tak terasa aku sudah sampai diluar rumah saja, aku dengan segera mulai mencari Basen.

"BASEN DIMANA KAMU ANAK MANIS" Oh astaga aku terderangar seperti pedophile.

Aku terus mencari Basen sampai tidak terasa langit sudah berwarna jingga.

Dan disaat itu juga aku sadar bahwa aku bisa saja meminta tolong pada Dewa waktu untuk membimbing ku ke tempat Basen berada.

______________________________________

Halo semua! Balik lagi bersama ku si author gandulan ini, maaf karena aku jarang update, aku sedang di masa-masa sibuk, jadi baru bisa up sekarang.

Yah semoga kali ini tulisanku sudah lebih enak dibaca ya!

Jangan lupa vote + komen bila ingin

Babay semuaa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝕿wo 𝖁illains 𝕴n 𝕳enituse 𝕱amilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang