Girl

560 46 4
                                    

Minji datang ke sekolah menggunakan sepeda, jarak sekolah dengan rumahnya tidak begitu jauh.

Minji sekolah di sekolah elit, ia masuk karena mendapat beasiswa, padahal ekonominya begitu sulit, ia biasa di tolong oleh keluarga sahabatnya Jungwon.

Minji tidak begitu peduli dengan kehidupan sosialnya di sekolah, ia cuma dekat dengan beberapa orang saja, ia jarang berkumpul dengan teman yang lainnya setelah sekolah, karena ia harus kerja paruh waktu di perpustakaan untuk weekday dan di restor...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minji tidak begitu peduli dengan kehidupan sosialnya di sekolah, ia cuma dekat dengan beberapa orang saja, ia jarang berkumpul dengan teman yang lainnya setelah sekolah, karena ia harus kerja paruh waktu di perpustakaan untuk weekday dan di restoran untuk weekend.

" Makan yuk, kantin." Ajak Jungwon.

" Duluan aja."

" Kenapa? Gak punya uang lagi? Gue bayarin."

" Ga usah, uang itu tante kasih buat lo. Sana makan yang kenyang, gue gak laper."

Minji membuka buku catatan nya. Perutnya keroncongan karena menahan lapar.

" Lo tunggu di sini yah, gue ke kantin dulu, gue bawain cemilan buat lo."

" Hmmm." Minji menahan gengsinya, ia sudah sering di tolong oleh Jungwon, ia merasa tidak enak.

Hiyyih dan Wony masuk ke kelas, mereka murid yang baik pada Minji, tapi Minji masih tidak mau berteman dengannya karena merasa beda kasta. Hiyyih gadis blasteran itu  merupakan anak dari salah satu pemilik sekolah, Wony anak dari donatur tetap sekolah ini. Keduanya tak lain dan tak bukan anak konglomerat.

" Lo ga makan?" Tanya Wony.

" Gak laper gue." Jawab Minji jutek.

" Lo mau bekal gue gak? Gue bawa double sama buat sore." Hiyyih menawari.

" No thanks, gue bukan pengemis."

" Kok lo gitu jawabnya, gue kan nawarin baik-baik sama lo." Hiyyih tersinggung.

Jungwon datang, ia takut mereka ribut akhirnya ia menengahi.

" Minji lagi pms dia, jangan di ganggu. Dia kalau lagi pms emang kaya singa."

Minji tidak menggubris alibi Jungwon.

Hiyyih dan Wony duduk sambil mengarah ke arah meja Jungwon dan Minji.

" Kalian berdua pacaran yah?" Tanya Wony.

" Iya, kalian pacaran yah? Lo kok tahan sih ama cewe jutek kata dia." Ucap Hiyyih yang masih kesal.

" Kagak, kita gak pacaran, gue gak tertarik sama cowo." Jawab Minji asal.

Jungwon diam, ia tidak tahu kenapa ia sakit mendengar jawaban Minji. " Hahaha, iya bener. Lagian mana ada cowo yang suka sama gadis pemarah kaya dia. Hahaha."

Minji merebut snack di tangan Jungwon, ia mendelik karena Jungwon menertawakannya.

" Kalian lucu juga yah. Boleh gak kali-kali kita hang out berempat." Ucap Wony.

" Gue gak ada waktu buat kaya gitu." Minji menjelaskan dirinya.

" Lo sok sibuk banget, masa remaja tuh di nikmatin. Lo mesti di ajarin cara bersenang-senang kayanya."

" Lo sama gue beda Hiyyih. Orang yang dari lahir udah enak mana ngerti kehidupan gue. Bisa sekolah di tempat kaya gini aja udah satu kemewahan buat gue."

" Ya udah gak apa-apa, tapi lo maukan berteman sama kita." Tanya Wony.

" Ga janji gue, gue banyak kerjaan..kalau lo mau nyontek PR gue, silahkan, ga usah pakai acara berteman juga gue kasih kok." Begitulah pandangan hidup Min Ji, ia memang tidak bisa percaya pada siapapun di kondisinya saat ini. Ia sering menjadikan pengalaman hidupnya sebagai rem dalam menjalani hidupnya di ibukota ini.

Semua temannya sudah biasa mendengar ucapan dingin dan menusuk dari Min Ji, dengan wajah datarnya menambah kesan ia wanita yang kuat dan berhati dingin.

Seperti biasa, pulang sekolah Minji bergegas menuju perpustakaan umum yang terletak di pusat kota.

Ia membereskan buku-buku yang berantakan.

Di hari itu, Minji lupa membawa baju ganti, ia memakai seragam sekolahnya, harusnya tidak boleh, tapi ia memohon kepada atasannya agar di perbolehkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Di hari itu, Minji lupa membawa baju ganti, ia memakai seragam sekolahnya, harusnya tidak boleh, tapi ia memohon kepada atasannya agar di perbolehkan.

Saat itu ada cowo yang berdiri memainkan ponselnya menghalangi Minji yang sedang membawa buku di depan mukanya.

Saat itu ada cowo yang berdiri memainkan ponselnya menghalangi Minji yang sedang membawa buku di depan mukanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Lo kalau jalan lihat-lihat."

" Maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Maaf." Minji membungkuk kemudian mengambil buku-buku yang berserakan. Senior dari petugas perpustakaan datang mendekati, ia memarahi Minji dan meminta maaf kepada Haru.

Haru melihat gadis itu memakai seragam sekolahnya, ia terus memperhatikan gadis itu yang memrapihkan buku-buku ke raknya, wanita yang sangat cantik. Gumam Haru.

Haru mengantar kakak perempuannya mencari buku, ia bernama Lisa.

" Kak, nanti ajak gue lagi kalau kesini yah."

" Dih, tadi ngomel-ngomel ga mau nganterin."

" Ayolah kak . Oke. "

" Iyaaaaaaaaa....."

____________________

Gimana guys ceritanya,, suka gak?

Aku lanjutin kalau kalian vote dan Komen!!!

TeenagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang