Amnesia

30 1 0
                                    

....Begitu membuka mata, warna hijau memenuhi penglihatanku yang masih buram. Dimana ini? Semuanya terliha,t sama. 

Perlahan, penglihatanku mulai menjelas dan warna hijau tadi mulai berbentuk. Rumput?


Kepalaku terasa sangat sakit. Aku tidak bisa mengingat apa-apa kecuali namaku sendiri, Monica. Aku tidak ingat mengapa aku disini, aku tidak ingat bagaimana aku bisa disini, bahkan aku tidak ingat bagaimana penampilanku.


Aku mencoba mengangkat tubuhku sendiri untuk berdiri. Rasanya berat, namun kalau aku tidak berdiri dan berjalan, tidak ada yang akan menolongku. Langit sudah gelap, hanya sinar bulan purnama yang melewati celah dedaunan di hutan yang memandu jalanku.


Aku mulai berjalan menyusuri hutan, berharap menemukan rumah atau gubuk. Oh tuhan, kakiku terasa sangat berat untuk melangkah. 


Rasanya aku ingin duduk dan menunggu sampai pagi, atau setidaknya, sampai ada orang yang menemukanku. Namun, pikiran akan keberadaan hewan liar seperti beruang atau serigala membuatku terus berjalan.


Apakah sebelumnya aku diculik? Atau aku kabur dari rumah? Atau aku malah sedang dikejar-kejar pembunuh....? Pikiran negatif memenuhi kepalaku.


Apa tubuhku selemah ini? Pikirku.

Aku mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum aku terbangun di rerumputan tadi. .....Nihil... Malah kepalaku yang bertambah sakit.


"A-arrgh..." Geramku sambil memegang kepala yang rasanya ingin pecah.


Kalau bisa, aku ingin melepasnya dan meninggalkannya disini.


Pengelihatanku kembali buram. Namun, sepertinya aku melihat sebuah cahaya didepan sana..


Dengan sisa energi yang kumiliki, aku berjalan menuju sumber cahaya. Dan menemukan sebuah mansion.


Sepertinya mansion itu sudah lama berdiri, temboknya dirambati tanaman dan batanya terlihat agak usang.


Tanpa pikir panjang, aku langsung berjalan ke pintu dan mengetuknya.


Tok tok tok


"Iya? Tunggu sebentar!!" Suara itu terdengar dari balik pintu.


Syukurlah, aku menemukan tempat untuk menginap, setidaknya besok aku bisa bertanya dimana letak kota terdekat dan pergi kesana.


Pintu pun terbuka dan menunjukkan sosok seorang gadis berambut coklat yang dikepang, ia memakai dress panjang oranye, kelihatannya dia pemilik mansion ini.


Bagaimana aku bisa tahu? Insting wanita selalu benar.


Disamping itu, sepertinya dia seumuran denganku, oh, tunggu, kalau instingku mengatakan dia adalah pemilik mansion ini, mengapa dia yang membuka pintu?


"Ada yang bisa kubantu?" Tanyanya.


"M-maaf mengganggu istirahat anda, namun, bolehkah saya menginap disini untuk semalam? Hanya malam ini.." Kataku, mencoba membujuk gadis yang berdiri didepanku.


"O-oh! Tentu, silahkan masuk... Kamar tamu ada di lantai dua dan..." Begitu ia memperhatikan penampilanku, matanya membulat, seperti baru menyadari sesuatu.


"tunggu, kau kelihatan sangat lelah, aku akan menyediakan teh Camomile dan baju ganti kalau kau ingin... Oh perlukah kusiapkan makanan?" Lanjutnya.


W-wow... Apakah ada seorang tuan rumah yang sangat baik sampai dia memperlakukan orang asing yang datang malam malam untuk menumpang tidur dengan penuh perhatian? Disamping itu, apakah penampilanku benar-benar seperti gelandangan yang kehilangan rumah? Oh tuhan... Kepalaku rasanya berputar.


"T-tidak perlu repot-repot.." Kataku.


"Kalau begitu, kamar tamu ada dilantai dua..." Gadis itu terdiam, seperti sedang memikirkan sesuatu.



"Oh iya, panggil saja aku dengan nama Nikky... Dan.... Untuk sekarang aku tidak bisa mengantarmu keatas, ada urusan yang harus kuselesaikan.. " Katanya. Lalu mulai berlari meninggalkanku.


Yang harus kulakukan sekarang adalah.... Naik kelantai 2 dan aku bisa mengistirahatkan tubuhku yang terasa sangat berat ini. Kalau diperhatikan, bangunan ini sepertinya sudah sering direnovasi, lantai kayunya sama sekali tidak berbunyi dan cat temboknya terlihat rapih, belum ada retakan.


Tangganya memberi kesan klasik, karpet merah dengan bordir emas.


Begitu memasuki kamar tamu, aku langsung menutup pintu dan menjatuhkan diri ke tempat tidur. Bantalnya lembut dan selimutnya terasa hangat. Nyamannya.... Entah aku merasa kenal dengan perasaan ini. Apa bantal dan selimut dirumahku seperti ini? Biarlah... Aku sudah ngantuk.



Tidak perlu menunggu lama, aku langsung tertidur pulas.


....


To be continue


——

Greetings!

Saya penulis baru disini, salam kenal! Silahkan panggil saya dengan nama Aria


Pertama-tama Aria ucapkan terima kasih karena sudah mau membaca cerita absurd ini ! ^^


Aria mohon maaf karena ceritanya aneh, ngga jelas sama sekali dan alurnya terlalu cepat.


Aria mengharapkan kritik, saran dan pendapat para reader tentang cerita ini untuk perbaikan kedepannya.


See you in the next chapter!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Broken WonderlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang