"Aaaaaakkkkkhhh"
Suara jeritan wanita yang sangat melengking memecah keheningan malam.
Terlihat seorang pria berjalan perlahan keluar dari sebuah bangunan usang. Matanya melirik tajam mencari sumber suara.
Peluhnya membasahi tubuh yang terlihat gemetar.
Namun ia tak menemukan sesuatu apapun."Ron... Ada apa?"
Tanya seorang wanita dari dalam ruangan tersebut.
Tubuhnya tak terbalut apapun. Hanya selembar kain sarung dan beralaskan tikar."Sssttt...."
Isyarat Roni dengan telunjuk di bibirnya.
Seolah ia memberitahunya untuk tidak bersuara."Kamu denger gak?"
Tanya Roni perlahan."Dengar apa??"
Terlihat wanita itu kebingungan.Roni hanya diam. Dalam benaknya, mungkin hanya ia yang salah dengar, atau memang hanya ia yang mendengar suara jeritan.
⁵
"Ayo lanjut ih... Belum juga keluar!!"
Pinta wanita itu seraya merayu Roni.Tiba-tiba
"Dhuarrr....."
Suara dentuman keras. Sepertinya ada sesuatu yang dilempar ke atas atap yang terbuat dari seng itu.
"KONTOL GEDE..."
Latah wanita itu agak keras.
"Apaan itu??"
Tanyanya kepada Roni dengan mata melotot.
Nafasnya seketika berhembus cepat."BANGSAAATTT... SIAPA LO...?"
Teriak Roni seraya beranjak menuju pintu.
Ia kesal karena keromantisannya dengan wanita di rumah kumuh yang kosong itu terus saja di ganggu.
Terlihat di tangannya sebuah golok.Di depan pintu mendadak ia berhenti.
Perlahan ia buka pintu itu.Matanya terbelalak. Kakinya diam terpaku kebumi. Golok ditangannya pun terjatuh. Telunjuknya mengacung kedepan kearah sebuah sosok.
"Ka.. ka.. kamu... Aaahhhhhhh"
Roni berlari meninggalkan rumah kosong dan wanita didalamnya."Siapa Ron...?"
"Ron.... Roni... RONIIIII"
Panggil si wanita itu.Tak lama lampu mendadak mati. Menambah rasa takut dihari si wanita yang terus memanggil Roni tanpa beranjak dari tempatnya semula.
***
"Hey Bu Desi.. udah denger belum kabar dari pak RT?"
Tanya seorang ibu-ibu paruh baya kepada Desi di sebuah warung."Emang ada apa Bu?"
Tanya Desi balik."Katanya, tadi pagi di temukan sesosok mayat tanpa kepala Bu.."
"Yang bener???"
Tanya Desi kaget."Iya.... Bener"
"Dimana Bu?"
"Itu di rumah kosong deket jembatan"
***
Roni terlihat gugup didalam kamarnya. Ia tak berhenti menelpon nomer seseorang yang tak kunjung terhubung.
"Duuhhh... Kemana sih ni si Angel? Apa jangan-jangan ia marah, karena gw tinggalin semalem??" Gumamnya.
Tiba-tiba seorang gadis mengetuk pintu kamarnya.
"Ka... Ka.... Ka Roni"
Panggil gadis itu.Roni membuka pintu.
Terlihat mimik wajah yang dipenuhi rasa kaget, takut dan menegangkan.
"Ada apa lu...?"
"Ada mayat ka..."
"Ada mayat dimana?"
"Itu... Di rumah kosong pinggir kali..."
Maklum, Refi adik Roni yang masih berusia belia belum pernah melihat mayat yang mengerikan. Bagaimana tidak, ia melihat dengan jelas, sesosok mayat tanpa kepala dan tanpa payudara. Isi perutnya pun berantakan.