Ryu hanya punya beberapa susun lego, sejumput napas dan secuil kebahagiaan. Hidupnya hanya seperti itu. Berkelindan di antara tiga. Tidak bercorak dan tidak sesemarak kembang api di tahun baru.
Kemudian Park Jihoon datang merenggut segalanya. Mengambil lego miliknya, sejumput napasnya dan secuil kebahagiaannya. Lalu, memberikan toples kecil penuh luka untuk dipeluk erat sampai fajar tak lagi terasa nyata.
Jika hanya tersisa senja yang Ryu punya, gadis itu hanya bisa berharap tak seorang pun menemukan sepatunya hanyut di laut. Karena biar bagaimanapun, hidupnya tak lagi sama.