Chapter 8. Tertera Tujuan Untuk Hidup Damai Part 2.

54 9 0
                                    

"Satoru, kamu siap?"

"Jelas dong Arli-sama."

"Time to berangkat!"
Kami mulai keluar dari penginapan untuk menuju keluar dari kota Monalri.

Tapi sebelum itu, didunia Dewa.

"Ex-Lil... Terimakasih karena telah melayani ku selama ini, maaf hanya ini yang bisa saya berikan." Dewa memberikan sebuah kristal mistik ke atas jasad Lil.

Seketika kristal itu bersinar terang yang dimana sinar tersebut menghilangkan tubuh Lil hingga tak tersisa.

"Sekarang... Semuanya! Kita akan pergi ke daerah Raphael! Kita akan mengadili dia karena telah membuat pelayan dan seorang jiwa disana tersiksa!" Dengan cepat seluruh pasukan Valkery dan Malaikat berkumpul menjadi satu barisan.

Semuanya pergi ke daerah Raphael menggunakan gerbang teleportasi.

Kemudian di daerah Raphael.

"Kekeke, sekarang tinggal kuberi berkah lalu si pengganggu itu akan musnah hahahahaaaa!!!" Raphael terlihat sangat percaya diri dengan rencana nya.

"Jadi begitu rencanamu Raphael!" Ucap Dewa Bumi.

"Cih! Dewa Bumi, ada apa gerangan kemari? Bukannya ini daerah milikku?!" Raphael mulai berusaha untuk menghindari Dewa Bumi.

"Karena ada sebuah jiwa yang tak sengaja terlepas dari pandanganku, tak ku sangka akan menjadi seperti ini..."

"Heh... Lalu?" Dengan sembunyi sembunyi, Raphael merapalkan mantra segel kepada dewa bumi.

"Karena jiwa yang ku percayakan kepadamu, sekarang akan ku hukum kepada mu karena telah membuat pelayan ku tiada! Casting Cancel!"

"Gyah!" Mantra milik Raphael meledak mengenai dirinya.

"Super Nova Instalinitation!" Dewa Bumi melemparkan Kristal Mistik ke Raphael, kristal itu menyebabkan Raphael kehilangan kesadarannya. Dengan kehilangan kesadarannya, Ex-Lil yang akan menggantikan posisi Raphael.

"Sekarang telah selesai... Ex-Lil, sisanya kuserahkan pada mu."

"Baik tuanku." Ex-Lil dengan aura yang berbeda sekarang akan menggantikan Raphael untuk mengatur dunia yang Raphael ciptakan. Dengan kata lain, pelantikan Dewa Dunia Baru.

Lanjut ke Arli.
Kami pergi ke Guild untuk meminta persetujuan untuk meninggalkan Kota Monalri, karena kalau dipikir-pikir, diluar kota ada banyak sekali negara, kerajaan, bahkan kota kota dan desa desa yang tersebar di benua ini.

Jadi yang ku lakukan ini bertujuan agar diriku dan Satoru menjadi warga Netral, tidak peduli warga dari negara dan kerajaa mana pun, kami tidak akan disebut penyusup.

Setelah beberapa menit.
Kami memberi salam perpisahan kepada Eli dan Ciha, lalu pergi keluar kota.

Digerbang aku melihat ada 2 sosok laki laki dan perempuan sedang berdiri disana.

Aku tidak menghiraukan mereka, sampai disaat aku telah keluar dari kota...

*Sreg!!* Yang laki laki menyerangku dari belakang akan tetapi Satoru berhasil menghalanginya menahan.

"Celah.." yang perempuan menusukkan cairan aneh kedalam tubuhku.

|Cairan tak dikenal terdeteksi, Scanning......... Cairan tak dikenal aman bagi tubuh AI tapi sangat beracun untuk mahkluk hidup, dikarenakan barang siapa yang terkena racun ini, darah mereka akan menggumpal sehingga menyebabkan aliran darah terhenti|

"Misi sukses, sekarang kita akan pergi." Ucap yang perempuan.

"Yosha! Sekarang tinggal tunggu!" Ucap yang laki-laki.

AI IsekaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang