Part 5

371 38 5
                                    

Dengan keadaan yang masih bingung, Bright bangun dari tempat tidur nya dan langsung menuju kamar mandi. Tanpa dia sadari lelaki yang tadi tidur sudah mulai membuka matanya, dengan badan yang putih bak susu, bibir merah bak cerry, dan rambut coklat nya yang sangat manis dilihat. Winnie mulai mencari majikan nya sambil berlari kecil namun tidak menemukan nya, dia mulai menangis seperti anak kecil dan duduk diatas kasur.

Tak lama dia menangis suara decitan pintu mulai terbuka yang melihatkan seorang lelaki dengan handuk yang dililitkan hanya sebatas pinggang di sertai rambut yg masih basah, Bright bingung melihat Winnie yang menangis dia langsung berjalan dan bertanya kepada Win.

"Kamu kenapa Win?" tanya Bright sambil mengusap punggung Winnie.

Mendengar suara Bright Winnie langsung mengangkat kepalanya dan memeluk tubuh Bright yang sontak membuat handuk Bright jatuh kebawah, dan yah bentuk besar berurat itu mengenai wajah mulus Winnie bodohnya Winnie dia tidak sadar bahwa itu bukanlah makanan, dia malah menjilat nya seperti wortel dan mulai memainkan nya. Bright langsung mendorong Winnie dan mengambil handuk tadi, dia menggendong Winnie dan memasukkan nya ke dalam bak mandi, Bright memandikan nya dengan sangat telaten walaupun bagian bawah nya masih menegang akan kejadian tadi.

.
.
.
.

"Baii" panggil Win.

"Iya Win" jawab Bright tanpa menoleh ke arah suara.

"Baii" panggil Win lagi.

"Ada apa Win, phi sedang mengerjakan dokumen-dokumen kantor" jelas Bright sambil membaca kertas-kertas dokumen nya.

Ya setelah memandikan Win, Bright langsung menuju ke kantor tanpa sarapan terlebih dahulu. Mengingat kejadian itu Bright malu kenapa hanya dengan di perlakukan seperti itu dia menegang dan mengapa begitu cepat sedangkan Win adalah laki-laki. Tanpa banyak basa basi Bright mengajak Win ke kantor nya dan tentu saja kedatangan nya bersama Win langsung menjadikan nya pusat perhatian di kantornya. Bagaimana tidak Bright membawa Win dengan di gendong ala bridal style dengan Win yang menggunakan baju kebesaran milik Bright.

"Heyy...." karyawan 1.

"Lihat bagaimana bisa lelaki itu ada di atas dekapan pak Bright" karyawan 2.

"Yaa, bagaimana bisa secara pak Bright adalah orang yang sangat cuek dan dingin" karyawan 3.

"Pasti lelaki itu telah menghipnotis pak Bright" karyawan 1.

"Mungkin saja" serempak karyawan 2,3.

Mendengar para pekerja nya berbisik Bright mulai memberikan tatapan sini kepada mereka seakan ingin langsung menodong kan senjata nya namun Bright ingat bahwa iya sedang menggendong Win.

"Jika kalian tidak ingin di PECAT lakukan tugas kalian dengan benar" ucap Bright dengan nada penekanan yang diikuti tatapan maut nya.

Tingggg.......(anggp aja bnyi suara lift kebuka)

Bright langsung masuk ke dalam lift dan menuju ke ruangan nya yang ada di atas, dengan menggenggam handphone yang ada di tangan nya iya mulai mencari nama seseorang dan mulai berbicara.

Tak lama kemudian lift terbuka dengan menujukan suasana ruangan yang elegan bernuansa black gold yang mewah Bright mulai berjalan ke arah ruangan nya. Dia mulai membangunkan Win namun dia tetap saja masih tidur entah apa yang sedang Win mimpikan sampai-sampai Bright membangunkan nya pun tidak bisa.

Bright pun meninggalkan Win di kursi dan mulai melakukan pekerjaan nya Bright mulai fokus berkencan terhadap dokumen-dokumen yang berada di atas meja nya.

-skip beberapa jam kemudian-

Tok..tok..

"Masuk" ucap Bright.

"Permisi boss, saya sudah membawakan berkas-berkas milik perusahaan yang sudah melakukan permainan di perusahaan kita" ucap Tay sambil memberikan berkas-berkas nya kepada Bright.

"Terimakasih Tay, apa ada lagi yang ingin kau beri tahu?" tanya Bright yang melihat wajah penuh tanya Tay.

"Itu Brightt" tunjuk Tay ke arah Win.

"Kelinciku" ucap Bright dengan penekanan.

Ya Tay Tawan adalah kaki kanan sekaligus sahabat Bright. Mereka sudah berteman dari zaman SMA sampai sekarang.

Setelah mendengar jawaban Bright, Tay langsung keluar meninggal kan mereka berdua. Meskipun Tay masih ingin banyak bertanya dia lebih memilih diam daripada dia harus kehilangan nyawa nya ditangan iblis berwajah dewa itu.

Krukk....

Suara perut kelaparan yang mungkin sangat terdengar jelas di telinga Bright.

"Apa kau lapar Win" tanya Bright yang mendapatkan anggukan dari Win.

Bright yang melihat anggukan dari Win pun mulai menutup laptop nya dan langsung berjalan ke arah Win.

"Ayo ikut dengan ku" ajak Bright sambil menunggu Win bangun dari tidur nya.

"Kemana?" tanya Win lugu dengan suara khas bangun tidur.

"Ke neraka" ucap Brighttt

                                           -22 Oktober 2022-

Kelinci Kesayangan Sang MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang