Habits

460 10 4
                                    

Hai kenalin nama aku tiaaa. Tapi kebanyakan yg manggil aku mutia aja sih hehe. Ini novel pertama yg baru aku post,sebenarnya sih udah sering nulis dari dulu tp aku belom ada confidence buat ngeliatin ke banyak oraang. Dan kali ini aku mau cobaaa semoga kalian sukaa ya khusus buat ari dan temen temen aku tania,afi,selsa,dan april ,cindy,meylan yg udaaaah support makasih banyaaakkkk yaa hope you like it❤️ dont forget to comments and vote below
Note: please to not copy my work.
---------------------------------------------

Gadis berpiyama pink tersebut masih enaknya menikmati dengkuran demi dengkuran yang berasal dari mulutnya ternganga lebar. Posisi badannyaa terbalik dari dari posisi tempat tidur yg sebenarnyaa. Kakinyaa terangkat hingga menempel kedinding,selimut yg ia kenakan sudah tak tau keberadaannya. Masih bisakah kau membayangkan orang itu adalah seorang gadis yg anggun?sudah di pastikan jawabannya tidak. Hinggaa sinar matahari memasuki celah jendela dan jatuh bertepatan pada mulutnya yg terasa panas akibat ternganga lebar. Perlahan ia merasa ganjal dan membuka perlahan kelopak matanya yg berat. Masih tidak dalam kesadaran penuh mata gadis itu terfokus mata satu benda bulat yg berada di atas jendela. Matanya membebalak lebar
"AN..JIR" hampir saja kata mutiata tersebut keluar dari mulutnya,ia dengan singgap beranjak dari tempat tidur dan bergegas ke kamar mandi.

Baju yg ia kenakan tampak kusut seperti benang kusut. Rambutnya juga tampak berantakan walaupun sudah semalaman menggunakan jedai agar rambutnya tampak indah saat pagi ia terbanghn,tetapi nasib tak berjjung baik. Benda ajaib itu pun tak bisa membantu harinya ini
"jedai sialan" besit gadis itu. Ia berlari menuruni tangga dengan tergesa gesa

"Mamaaa papaa kakak telaaaaat" teriaknya mengisi sudut ruangann. Kedua insan yg sedang mengoles selai pada roti yg akan dimakannya itu pun tampak santai seolah tak ada yg terjadi.
"Lah kan kamu juga udah biasa telat" ucap papaa membuat gadis itu kesal.
"Iya kakak yaudah ayuk sarapan dulu sini" lanjut mama yg membuatnya semakin geram mengingat waktu.
"Ma,paa udaah ga ada waktu. Anterin kakak" ia mencoba mengontrol emosi agar tak dibilang durhaka dengan orang tua.
"Yaudah sanaaa kita naik motor aja biar cepet sampai" ucap papa bergegas menuju garasi dan ia mengikutinya. Sesudah salam papa mencap gas menuju sekolahnyaaa.
Jam menunjukkan pukul 7.15 nia menggigit ujung bibir pagar sekolah sudah tertutup,sial.

"Niaa aduuuh neng kok telat lagi sih kan katanya sudah janji tidak telat lg" ucap pak bambang,satpam sekolahan yg menemukanku berdiri di luar pagar.
"Yaah pak mugkin belom takdir saya kali hari ini ga telat,besok besok deh saya usahain dateng cepeet"
"Yaah neng ga bisa gitu donggg"
"Yaah bisa aja dong pak,pliss bukain pintunya saya janji deh ini yg terakhir" ujar nia menggunakan wajah seinnocent mungkin.
"Janji yaaa?" Tanyanya meyakinkan lg.
"Iyee pak udaah kaya mau hidup semati aja pakai janji2" pekik ku geli
"Haha iyaa neng kalo terus terusan saya izinin neng masuk ntaf saya di marahin kepala sekolah."
Itu sih deritaa bapak ia terkikik di dalam hati. Akhirnya pintu di bukakan setelah berterima kasih pada pak bambang nia segera melongos masuk ke dalam.

Nia berdecak sebal,tangga akses jalannya menuju kelasnya di penuhi guru2 yang akan mengajar ke kelas2 atas. Jika ia tetap menggunakan tangga tsb sudah pasti ia ketahuan telat oleh guru2.Kemudian ia memutar badannyaa menuju arah baraat. Lebih baik menggunakan tangga akselerasi agar tidak ketahuan.
Nia menaiki tangga dengan tergesa gesa hingga menabrak seseorang,
"jalan hati hati dong,gatau apa gue buru buru lo kira ni ini tangga nenek lo" cerocos nia kepada orang yg lebih tepatnya 'ia tabrak'.
"maaf saya ga sengaja,sekali lagi sayang minta maaf ." Ucap pemuda itu sedikit ketakutan sambil menundukan wajah. Gaya bahasanya terkesan kaku dan baku tidak seperti kebanyakan anak lainnya. Nia tertawa didalam hati,"ada juga ya cowo model begini hidup" besitnyaa sambil tak sengaja memperhatikan penampilannya. Dari suaranya sudah dipastikan anak itu murid akselerasi yg terkenal cerdas,kaku,pendiam,rajin dan semacamnya. Ah sudahlah peduli apa

"Minggir lo" bantai nia dengan tatapan sangar dan tak pedulinya.
Pemuda mengangguk dan mengeser posisinya.
---------------------------------------------
"Lo telat lg!!" Pekik ave
dengan suara lengkinannya seperti biasa.
"Hebat banget lo bisa bohongin pak bambang untuk sekian kalinya" lanjut manda
"Iya hebat" timpal fais yang tidak tau harus berkomentar apa.
Sementara elsa dan sisil tidak berkomentar karna sudah terbiasa dengan sifat nia seperti itu.
Kini nia dan sekumpulan teman dekatnya sedang berkumpul di kantin terfavorit diantara 2 kantin lainnya di sekolah. Well walaupun tidak termasuk dalam kandidat anak eksis yg disegani. Mereka cukup bisa mendapatkan tempaat yg strategis di kantin favorit ini.
Nia yang menggunakan headset tampak tak peduli dengan omongan2 yang di tuturkan teman temannya. Ia begitu asik dengan lagu yg ia dengarkan. Sampai akhirnya ia merasa risih dengan tatapan tatapan ganas manusia yg ada di depannya ini.
"Apa?kalian ngomong sm gue?"
Tanya tak berdosa.
"Gak ada yg ngomong sama lo tuh" ucap ave kesal.
"Dasar lemot" sambung fais yg mendapat cibiran tak terima dari nia.
"Intinya gue emang hebat,biarpun telaat selalu selamat."
"Yah gue jadi pengen deh kaya lo" ucap elsa polos.
"Hah,ga ada yg bisa kaya gue. Lo yg baru telat sekali aja udah kena jemur dilapangan. Gue yg ga keitung telatnya ga pernah dong. Hoki bgt sih gue jd orang" tuturnya membanggakan diri.
"Halah bukannya hoki itu karna pak bambangnya aja yg udah sayang sama lo" sambung sisil tak terima. Nia bergedik geli sedangkan kelima temannya tergelak membayangkan jika itu terjadi.
"Eh ngomong ngomonggg ada yg mau ngikut gue ngeceng anak futsal ga buat gebyar besok?" Tanyaaa sisil.
"Halah blg aja lo mau ngeceng si rafi" sambung ave. Pipi sisil terasaa merona mendengar nama kapten futsal gebetannya itu disebut.
"Cih jaman apa ngeceng anak futsal?" Fais tampaknya ingin membuat suasana panas.
"Lah mending anak futsal ganteng ganteng dari pada anak volly kaya lo tampang curut" semuanya lagi lagi tergelak sampai akhirnya bel tanda masuk berbunyi dan mereka kembali ke kelas masing masing.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Goodbye my loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang