FIRST

259 2 0
                                    

[Author POV]

"Gimana sih kak, aku itu minta teh yang anget kenapa ini malah dingin!!!" Bentak seorang bocah pada gadis yang berdiri di depannya.

"Lah, tadi kamu mintanya yang dingin lo dek"

"Kakak bego ya, udah tau cuacanya dingin masih juga gak ngerti"

Byurrr....
Teh dingin yang dipegang anak itu, kini tepat mendarat di coat yang di pakai sang gadis.
Sontak gadis itu kaget, nafasnya menggebu-gebu dan siap menerkam bocah tengik di depannya itu.

"Pesan satu lagi aja, yang anget" ucap sang ibu bocah.

"Baik buk"

Gadis itu kembali masuk kedalam sebuah kafe. Dan kembali dengan membawa secangkir teh hangat untuk sang bocah.

Oke fix, sudah lima hari ini sang gadis menemani bocah dan ibunya itu berjalan-jalan di Paris.

Mungkin tepatnya Shoping, yaa beli ini beli itu. Dan semua itu hanya dilakukan untuk pamer dengan kalangan sosialita di tanah air.

♡♡♡

[CHENA POV]

Huaaaaaa....
Hidup memang gak mudah yaaaw, bayangin aja kalo kamu mau hidup, kamu harus beli pasta gigi, sabun mandi, baju, celana, dan lain-lain. Lupakan saja ini.

Hay, namaku Chena. Asli Turki (turunan kerinci), anda tidak tahu dimana itu kerinci?? Tanya Mbak Google.

Sudah 2 tahun ini aku bekerja sebagai Tour Guide disebuah biro jasa Traveling Indonesia di Paris.

Menjadi Tour guide, gampang-gampang susah.

Mengapa?

Diamana kau harus dituntut tetap ramah dan always smile kepada client. Dan disaat aku sedang PMS dan dituntut untuk selalu tersenyum, disanalah mukaku akan mirip Raisa yang nahan kentut. Oke abaikan saja.

"Chenaaaaaaa.... gimana hari ini??" Oke fix, itu Rika. Dia temanku, kami satu kantor dan satu profesi tapi beda nasib. Rika lebih sering dapat client yang baik, tahu diri, dan perfecto. Sedangkan aku!!! Selalu dapat client amberegul kamvretheyy-kamvrettheyy.

"So Bad!!!" Jawabku ketus.

"Jadi?? tidak ada kesan manis hingga hari terakhir kalian?" Rika menelusuri mataku.

"NOTHING!!!" Tegasku.

Rika asli Surabaya, wajahnya rada-rada chinese. Walaupun, katanya gak ada sama sekali darah chinese dari keluarganya. Aku sempat berspekulasi, memperkirakan mungkin saja Rika anak yang tertukar sperti sinetron-sinetron di televisi.

Rika sangat pasih berbahasa Perancis sampai-sampai kalian gak sadar kalo dia itu asli Surabaya. Tapi!! Kalo dia udah ngobrol sesama orang Suroboyo,, kalian tidak akan pernah mengira kalo dia pandai berbahasa Perancis. Itu pengalamanku saat nguping pembicaraan Rika dan Mamanya beberapa bulan lalu, hehehhee ^^.

"Chena, dapat ucapan terima kasih dari keluarga pak Hutama" Seorang laki-laki berumur kurang lebih 35 itu tiba-tiba keluar dari ruanganya.

"Oke deh pak bos" jawabku singkat.

Barusan tadi itu bosku namanya Erick. Dia adalah sosok pemimpin yang baik bagi kami (Aku dan Rika), yaa diperusahaan ini setiap kepala Tour Guide maksimal dapat memimpin 2 orang Tour Guide atau maksimal 3 orang. Pak Erick ini sangat pemalu (periang, manis, dan lucu) hehehe. Walaupun begitu, kalau beliau ampe naik darahhhh!!! Behhh hancurr ni kantor, *kata istrinya begitu.

"Haduhh... Chena?? Kok gak semangat?? Kamu flu burung ya?" Pak Erick berjalan mendekati meja kerjaku.

"Emang aku mirip unggas ya pak bos?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bonjour ParisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang