get into the problem

175 21 5
                                    

Sheila masuk kedalam rumahnya, seperti biasa rumah ini sunyi. Tidak ada yang menyambut nya, atau menanyakan kenapa gadis itu baru pulang dini hari.

"Baru pulang?"

Sheila menengok cepat, dan menemukan adik satu-satunya sedang duduk di kegelapan.

"Riki? kok masih bangun jam segini? besok kan lo sekolah"

"Harusnya lo yang tanya sama diri lo sendiri kak, ini jam berapa? Besok lo kuliah" balas sang adik dengan ketus tanpa ekspresi, matanya yang sipit nan tajam itu fokus pada game online di layar ponselnya.

Sheila menghela nafas tidak menanggapi respon jutek sang adik, "nyokap bokap udah tidur?"

"Nyokap ngga pulang, bokap bodo amat"

"Gabisa di hubungin?"

"Ngapain?" bola mata cowok itu melirik sekilas sebelum tertuju pada ponselnya lagi, "Paling sama lonte simpenan nya" lanjutnya.

"Riki! Itu bokap kita, jangan kurang ajar ya!"

"Kenapa si kak? Dia bahkan bukan bokap kandung lo, ngapain lo belain terus!" anak umur 18 tahun itu mulai tersulut emosi, wajahnya yang semula putih pucat mulai memerah menunjukkan bahwa dia tengah menahan agar tidak membentak sang kakak lebih lanjut.

Sheila tersentak kaget, ini jam 3 pagi tubuhnya sangat lelah karena banyaknya aktivitas hari ini. Dan bukannya menutup hari dengan tenang, Sheila malah mendapatkan bentakan seperti itu dari adiknya.

"Gua capek. Lo mending ke kamar terus tidur" ucap Sheila. Suaranya bergetar, dan dengan langkah gontai gadis itu masuk ke kamarnya yang berada di lantai 2.

Isak tangis perlahan mulai terdengar, sudah 2 tahun keluarga nya seperti ini. Entah apa yang menjadi penyebab awal kehancuran, mungkin sebenarnya Sheila tau, tapi dia menolak untuk tau dan berpikir bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Tring!

Sagara
Besok jam 4 ya Sei
Maaf tadi gua nyebelin
Cuci muka terus tidur, gnight

Hanan
Langsung tidur Sei

Dengan air mata yang masih mengalir deras di wajahnya, Sheila menarik senyum tipis. Walaupun rumahnya sepi, setidaknya Sheila tau bahwa masih ada orang lain yang perduli pada dirinya.

🦸🦸🦸🦸🦸🦸🦸🦸

"SHEILA! MUKA LO KAYA ZOMBIE TAU NGGA?!" ucap Lily sembari menarik pipi Sheila.

"Kurang tidur kayanya gua, gapapa kok"

"Gapapa apanya?! Pasti mereka kan yang bikin lo kurang tidur? Gua kan udah bilang gausah jadi manager, tugas lo udah banyak"

Sheila menarik tangan Lily yang masih berada di pipinya, "bukan karena mereka. Lagian gua jadi manager karena kemauan sendiri, bukan terpaksa"

"Kepala batu banget lo kalo dibilangin, kalo cape tuh bilang aja shei" Lily medengus, jarinya yang lentik mulai mengambil semua lip tint dari pouch make up lalu memoleskan benda cair itu pada bibirnya.

Sheila menaruh kepalanya diatas meja, mata gadis itu menatap lurus pada dinding kelas dan pikiran nya melayang entah kemana.

"bilang pun emang akan ngubah keadaan?" Gumamnya.

Lily yang sibuk re-apply liptint lantas menengok kearah Sheila. "wait.. what's wrong with that tone, do you have problem?"

"Siapa manusia di dunia ini yang gapunya masalah? kalo lo ada di surga baru deh santai"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kuća | Gaon [ Xdinary Heroes ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang