"Menjadi Istri" Part 1

6.4K 12 0
                                    


Besok hari, Shinta pulang dari klinik warga dengan berjalan kaki pulang ke rumahnya. Hubungannya dengan Pak Tanba masih menjadi rahasia, dan sulit memberi tahu orang tuanya tenatng apa yang terjadi. Ia harus berjuang demi Pak Tanba yang sudah membuat dia tidak lagi perawan lagi buat dia tidak bisa memikirkan apa yang baik dan tidak baik untuknya. Pada hari itu, dia mendapatkan tamu, Paman Indra yang merupakan Adik dari Ibunya.

"Assalamualaikum, Paman. Sudah lama menunggu?" ujar Shinta sambil mencium Tangan Kanan Pamannya sebagai tanda hormatnya pada orangtuanya. " Wa'alaikumussalam Shinta, iya cukup lama Paman datang. Paman maklum kamu terlambat datang karena kerjamu itu," kata Indra pada Shinta.

Shinta tersenyum dan mengajak Pamannya masuk kedalam rumah, kemudian mempersilakannya duduk. Shinta menjamu dengan makanan ubi rebus dan segelas Teh hangat untuk Paman yang duduk diruang tamu. Setelah ia duduk di Kursi. Pamannya mulai membicarakan maksud kedatangnya, "Shinta, kamu sudah izin dinas untuk cuti 7 hari?" tanya pamannya. Usai bertanya pamannya menyeruput teh yang dibuat kemenakannya itu. "Sudah, kebetulan temanku baru datang ke desa ini. Dia dipindahkan kesini karena tempatnya PTTnya terlalu banyak dokter," kata Shinta menjelaskan bahwa temannya akan datang.

"Teman kuliah?"

"Bukan Paman, dia kenalan di Dinas dulu. Shinta kenalan kini bisa bantu dia." ucap Shinta.


"Begini Shinta, malam ini kita berangkat ke Kota penting karena Keluargamu mau ada pernikahan," kata Paman singkat. Shinta terkejut, ia tahu bahwa anak Bapak dan Ibunya yang akan melaksanakan pernikahan adalah dia. "Paman, siapa yang akan menikah? Apakah Paman akan sedang membicarakan persiapan pernikahanku dengan Rudi?" tanyanya Shinta pada Pamannya. Kali ini Paman diam seribu bahasa.

Tidak lama, Paman menghela nafas. "Nanti kamu akan tahu Shinta. Sesuatu yang jelas, mungkin kamu tidak akan bisa berlapang dada menerima ini," kata Paman. Shinta merasakan ada kejadian terburuk baginya meskipun dia tahu ia belum mengetahui apa-apa yang akan terjadi. Firasat dalam hatinya memberikan kesan buruk dari perkataan Pamannya.

Malam itu Sang Paman beristirahat, kemudian bangun pada pukul 4.00 Pagi. Dengan bantuan Pak Tanba dan seorang warga lainnya karena barang yang dibawa cukup banyak. Motor menjadi kendaraan utama.Shinta dibocengi Pak Tanba dan Paman dengan warga desa lainnya. 45 menit kemudian, sampailah di Jalan Besar.

Disana sudah ada Mobil Pamannya sudah terparkir didepan jalan jalur menuju Desa PPT Shinta. Pak Tanba mengamati Shinta sambil tersenyum dan berbisik "Hati-hati ya bu," katanya. Shinta tersenyum dan memasukan barangnya ke Mobil. Shinta dan Pamannya mohon diri. Mereka berangkat, tidak ada ciuman mersa dari Shinta kepada Pak Tanba demikian pula sebaliknya. Mereka harus menjaga keadaan karena hubungan mereka masih terhitung berberapa hari, Pak Tanba memiliki keinginan memperistri Shinta pun tidak membicarakan pada ketiga istrinya, alhasil hubungan mereka bisa dikatakan gelap.


Mobil Pamannya menusuri jalan, untungnya Paman memiliki mampu menjelajah segala medan. Ditambah kehilaian Paman untuk membawa Mobilnya menjemput Shinta. Lama perjalanan, Shinta melihat perjalanannya kembali ia lalui cukup panjang. Sang Paman mencoba mencairkan keadaan dengan obrolan dengan Shinta maupun dengan Sopir yang membawa Mobil itu.

Namun Shinta kurang nyaman, hatinya masih menduga hal terburuk menimpa keluarga. Besok sorenya, Shinta dan Paman baru sampai. Mereka berhenti di Hotel yang sudah ada Keluarga Shinta, Shinta semakin bingung dengan datangnya keluarganya namun ia tidak menemukan Haryati. "Mama, Kok Haryati tidak ada? Lalu semua bisa kumpul ada apa sebenarnya?" kata Shinta ingin tahu


"Sudah kamu masuk kamar, dan mandi kemudian istrirahat. Ini baru jam 4 sore, nanti makan malam jam 8 baru kita," kata Ibu sambil memeluk dan mencium kening Shinta dan mengajaknya ke Kamar. Shinta diam saja, dan menuruti keinginan ibunya,yang membawanya masuk dalam sebuah kamar hotel. Shinta masuk kamar dan beristirahat setelah mandi dan merapihkan pakaian. Pukul 6.00,Shinta dan keluar mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kisah Dokter Shinta dan Pak TanbaWhere stories live. Discover now