Papah Untuk SNORA 2

1. Kesibukan di pagi hari

Pagi itu Kinara bangun lebih awal. Ya, dia memang harus bangun lebih awal dari suami dan anak-anaknya.  Aryan, dia masih tertidur pulas di samping Kinara yang kini sudah mengubah posisinya menjadi duduk. Sesekali ibu dua anak itu menguap.

Ia mencepol rambut panjangnya kemudian beranjak turun ke dapur untuk membuatkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Ini sudah menjadi rutinitasnya setiap hari.

Menu pagi itu yang di buat Kinara adalah sayur sup dan ayam goreng. Setelah semua siap di meja makan, barulah ia kembali ke kamarnya untuk membangunkan Aryan.

"sayang, bangun. Sarapannya udah siap tuh di bawah," ucap Kinara sambil membelai halus rambut tebal kecoklat-coklatlan milik Aryan.

Mendengar suara dan mendapat sentuhan dari sang istri, membuat Aryan terbangun. Ia tengah berusaha membuka matanya untuk melihat bidadari cantik yang sudah beberapa tahun ini bersamanya.

"kamu masak apa?" tanya Aryan sambil meletakkan kepalanya di pangkuan Kinara.

"Aku buat sayur sup sama ayam goreng, buruan gih ke bawah. Aku mau bangunin anak-anak dulu."

"Iya sayang."

Setelah itu Kinara keluar dari kamarnya. Kini ia berjalan kearah kamar Snora dan Jasson. Ya, mereka tidur di kamar yang sama.

Klek.

Kinara membuka kenop pintu. Terlihat Snora yang tengah sibuk mengeluarkan semua bukunya dari dalam laci. Buku-buku sekolahnya berserakan di lantai. Wajahnya juga terlihat panik, ada apa dengan bocah perempuan yang kini duduk di bangku kelas 1 SD itu?

"Sayang, kamu ngapain?"

"MAMAH!" tiba-tiba Snora berlari kearah pintu tepat dimana Kinara berdiri dan langsung memeluk wanita itu.

"Hei, kenapa sayang?" tanya Kinara lembut sambil mengusap pipi Snora yang basah.

"Hiks, anu mah..."

"Anu apa sayang?"

"Buku novel punya Lolita hilang, waktu itu Snora pinjem bukunya buat di baca. Setelah selesai baca, Snora letakkan di atas meja. Tapi tadi Snora liat lagi udah gak ada, hiks"

Kinara tersenyum kecil kemudian memeluk tubuh Snora. Memberikan ketenangan pada gadis kecil itu.

"Yuk, mamah bantu cari," ucap Kinara sambil menampakkan senyumnya.

Snora ikut tersenyum, kemudian keduanya bersama-sama mencari buku novel yang hilang itu. Padahal seingat Snora ia meletakkan novel itu di atas meja belajarnya. Tapi kini novel itu hilang.