ASSALAMUALAIKUM🙏
{ VOTE KOMEN FOLLOW GWEUCH YAK! }
HAPPY READING GAYSS 🦋🦋🦋"Rassya!"
Rassya menoleh dan mendapati seorang gadis yang pernah mengejar cintanya. Namun, terhenti karena Rassya sudah menempatkan perasaannya di hati Rachael dan sekarang gadis itu kembali.
"Apa?" tanya Rassya.
"Lo mau gak jadi pacar gua?" Gadis itu berkata tanpa tau akan derajatnya dan rasa malunya.
Rassya menatap gadis di hadapannya dengan tatapan mengintimidasi, dia heran mengapa gadis ini tak pernah berhenti untuk mengejarnya dan kenapa gadis ini tidak bisa menjaga kehormatannya sebagai seorang wanita.
"Gua gak bisa."
"Kenapa gak bisa? Rachael udah gak ada, jadi gak ada alasan buat nolak gua, Rassya," sahut gadis itu.
"Ada."
"Apa alasannya?" tanya gadis itu lagi.
"Aqeela."
"Kenapa aqeela?! Gua yang selalu nungguin lo, Rassya. Gua yang selalu mencintai lo di tempat dan rasa yang sama. Kenapa orang lain yang malah mendapatkan hati lo?!" gertak gadis itu, sedangkan Rassya hanya diam mematung tak menjawab pertanyaan itu.
"Jawab, Rassya!"
Cukup lama Rassya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Selembut dan sehalus apapun kata yang keluar, pasti akan menyakiti gadis yang sudah mencintainya itu.
"Karena gua pemenangnya!"
Gadis itu tersenyum remeh pada sosok aqeela yang berdiri di antara mereka. "Gua yang berjuang, gua yang nunggu sekian lamanya, tapi kenapa lo yang dapatin semuanya? Kenapa?!" pekik gadis itu.
"Itu semua udah takdir, ca. Semuanya sudah diatur Allah Yang Maha Kuasa, kita sebagai makhluk yang tak berdaya hanya bisa menjalaninya." Rassya menggandeng tangan aqeela pergi menjauh dari posisi gadis itu, sebelum aqeela mengeluarkan kata-kata menyakitkannya karena itu akan melukai perasaan orang yang mendengarnya.
***
"Rey," panggil revan dan Rio secara bersamaan.
Rey menoleh sekejap, lalu kembali fokus membaca buku pemberian papanya tadi malam. Dia diharuskan memahami isi bukunya dalam bulan ini, jika tidak ia tidak bisa menebak apa yang akan terjadi nantinya.
"Lo ada masalah?" tanya Rio memberanikan diri.
"Gua kan emang selalu dikelilingi masalah yang gak orang lain ketahui," sahut Rey.
"Y-ya, maksud gua 'kan lo bisa cerita sama kita. Siapa tau kita bisa sedikit membantu," ucap revan.
"Gak perlu."
"Lo kenapa Jadi orang tertutup banget, sih sekarang?! Lo bisa 'kan cerita sama kita, biar kita ngerti apa masalah lo, rey."
"Mau gua jelasin kayak gimana pun kalian gak akan ngerti, kalian gak akan paham, pastinya kalian bakalan terus nyalahin gua. Jadi, stop bersikap seakan lo semua peduli sama gua." setelah mengatakan itu Rey pergi meninggalkan revan dan Rio yang masih memandanginya.
"Bukannya apa-apa, rey, gua tau lo pasti tersiksa dan lebih menderita setelah kematian Michael. Om darren emang gak punya hati, kenapa dia sangat egois?!"
"Kita gak tau apapun tentang masalah mereka, Im, kita hanya bisa dukung Rey dari kejauhan. Kita tau, meski rey terlihat nakal di luar, tapi hatinya lembut. Lo inget kata-kata Rey dulu? Tidak perlu menjadi baik untuk disanjung, cukup jadi nakal untuk mendapatkan perhatian," sahut revan.
"Gua cuman gak tahan atas perilaku Om darren yang mementingkan kebahagiaannya, sedangkan rey sama sekali gak bahagia."
"Ingat, kita cuman sahabat bukan orang spesial."
****
"Gua gak tau mau sampai kapan gua pertahanin hubungan gua dan Linda yang tanpa rasa ini," ucap rizal.
"Lo harus pertahanin itu, zal. Gak gampang buat kalian ada di posisi sekarang ini, anak kalian udah remaja, udah tau pahit-manisnya kehidupan." Bryan Menepuk bahu Rizal dengan wajah yang meyakinkan.
"Tapi dia egois."
"Semua orang egois, gak ada yang gak egois. Pasti kalian ingin semua berjalan sesuai dengan yang kalian inginkan, tapi Tuhan punya rencananya sendiri. Kita sebagai makhluk yang tak berdaya hanya bisa pasrah menjalani segala skenarionya," sahut doni menimpali.
"Lo gak ngerti. Dia it-"
"Jangan mengulangi kesalahan yang sama dengan keegoisan lo, zal," potong Bryan.
"Kita udah tua, kita udah seharusnya dewasa dalam mengambil keputusan apapun. Gak ada lagi pikiran labil di masa lalu, kita harus jadi lebih baik, lo paham?" tanya devan.
"Iya, okay. Gua bakalan berusaha buat sabar sama semua sikap kekanak-kanakan Linda," sahut Rizal pasrah.
"Udah, jangan di bahas lagi. Sebentar lagi anak-anak datang!" perintah Bryan mengambil keputusan.
Benar saja, tak berselang lama anak-anak memenuhi markas tersebut. Suasana canggung berubah menjadi penuh tawa dan lelucon. Anggota zevarnos telah berkumpul. Namun, ketuanya belum nampak sampai kini.
"Hai aqeela yang cantik datang!"
"Woi, lo kira, nih, markas hutan, hah?!" teriak seorang laki-laki.
"Ya, hampir miriplah."
"Berdosa sekali Anda," sahut satunya.
Devan yang sejak tadi berkumpul dengan Rizal, doni dan Bryan, perlahan mulai mendekati aqeela, anggota perempuan satu-satunya di zevarnos. Namun, kemampuannya dalam bermotor dan bela diri tidak bisa di anggap remeh.
"Tumben balik, emang udah dibolehin?" tanya devan kemudian.
"Eh, Om ganteng. 'Kan, aku gak pernah izin ke keluarga, kalo pergi, mah, pergi aja. Anak Sultan!" sergah aqeela menepuk dadanya bangga.
"Anak Sultan lambemu!" cerca seorang laki-laki.
"Qeel, rassya sama kamu, 'kan?" tanya Rizal.
"Iya, Om. Tuh, dia lagi ngupil di jok motor," sahut Salma.
Semua mata tertuju pada sesosok laki-laki yang bersedekap dada, menatap tajam ke arah gadis yang mengatai dirinya tengah mengupil. Tangannya menarik telinga aqeela hingga sang empu meringis.
"Hiatus dari zevarnos, pas balik minta dikarungin."
"Bos, karungnya sudah saya siapkan. Tinggal di buang ke sungai Amazon saja!" teriak salah satu laki-laki.
"Eh, eh, eh, tunggu! Maksudnya kalian mau buang aqeela yang cakep, polos, imut, lug-"
"Bacot!" teriak semua anggota dan pemimpin senior serentak.
Beginilah jadinya jika para generasi senior dan junior telah berkumpul, tidak akan ada yang namanya keheningan. Hanya akan ada keributan dan perdebatan kecil di antara mereka semua.
"Stop!"
"Stop, kau mencuri hatiku, hatiku!" teriak revan melanjutkan kata-kata devan-ayahnya.
"Push up lima puluh kali!" sergah devan menatap malas putranya itu.
"Ya ampun, Dad. Tega banget sama anaknya yang imut, lugu, polos ini!" seru revan mendramatis.
"Najis bukan temen gua, tuh!" cerca Rio.
"Siapa, sih?! Kayaknya orang gila," tambah Bryan.
"Ternistakan! Dad, kurangilah," pinta Bimo pada devan dengan wajah memelas.
"Okay, seratus kali!"
TBC BRO🤠
Vote komen jangan lupa yaw
KAMU SEDANG MEMBACA
Rassya
RomanceAku rassya banyak orang bilang kalo aku mempunyai kepribadian ganda karna jika aku disekolah aku menjadi goodboy tapi disisi lain aku lelah dengan orang tuaku dan aku juga menjadi salah satu anak geng motor besar aku memiliki seorang sahabat perempu...