Benih perasaan

37 5 3
                                    

Electro terduduk dibangku kelasnya, bermain dengan rambutnya memutar-mutar sedikit dengan jari telunjuk itu, bosan dan bingung..
Pukul 08:45.. Hanya butuh 15 menit untuk bel.. I
Electro termenung, sudah 2 tahun 5 bulan dia menjalani kehidupan anak sekolah manusia dan hidup berkelana dibumi selama  17 tahun. Dimana orang-orang berencana untuk masa depan, yang dia lakukan hanya menunggu Pangeran-nya menjadi dewasa dan mengajarinya cara bertarung seperti dewa.
.
.
Waktu tersisa hanya 6 bulan lagi untuk mereka lulus.. Dan minggu depan adalah hari libur musim panas selama seminggu.
Electro tidak peduli William akan melakukan apa dengan hidupnya selama dia belum 25tahun, dia merentangkan tangannya dan meluruskannya diatas meja itu, dijadikannya sebuah bantal dan meringkuk tanpa ekspresi.

"Jika kutinggalkan saja bocah itu dan menyusul Ratu, apa akan tidak apa?"

Ucapnya pelan, selama ini dia terjebak diantara perasaan merepotkan yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.
Rasa tidak tega, rasa sayang yang muncul..
Bukan tanpa alasan, buat dirinya
Meninggalkan William ternyata sedikit membuatnya khawatir. Tidak pernah melewatkan sedikitpun untuk tidak mengetahui kabar William, atau dia akan merasa tidak nyaman..
.
.
"Cih, kenapa aku harus melakukan drama manusia-manusia an"
Celoteh Electro.
"Aku ingin terus mengawasimu William."
Electro terdiam...
.
.
.
Pukul 10:15
"Electro.."
Panggil seseorang dengan pelan pada gadis yang duduk terlelap bersandar pada meja.
Yang dipanggil tidak berkutik.
"Electro..."
Panggilnya lagi, Electro mengucak matanya kasar dan menatap makhluk rendah yang membangun kan nya

"Apasih!"

Protes Electro menatap seseorang yang ternyata adalah guru nya, madam Benson..

"Oh maafkan aku"

Ucapnya tidak merasa bersalah

"Dengar nona muda! Aku tidak tau kuasa apa
yang membuatmu tetap dibiarkan menjadi siswa sekolah ini! Kau akan lulus dalam hitungan bulan! Bisakah kau menjaga sikapmu?"

Omel madam Benson panjang lebar
Electro menarik nafas

"Baik.. Baik maafkan aku, tapi lihat aku ada dikelasmu apa kau tidak akan memujiku?"

Electro bertingkah semakin tidak sopan, lagipula untuk apa? Dewi sepertinya tunduk pada manusia yang bahkan tidak sepersen pun berada diusianya.
Madam Benson menatap sinis dan kembali ke papan tulis dan mulai kembali menjelaskan
William menatap Electro kagum
'Ada ya anak nakal sepertimu'
Ucapnya dalam hati
Electro melirik William, dia mendengar nya
'Mau bertelapati?'
Bisik Electro dalam hati
William mendengarnya dan terkejut, dia menatap Electro yang senyum sinis
Tapi dalam pikiran terdengar bahwa Electro sedang tertawa terbahak-bahak..
.
.
.
Bel pulang...
Electro keluar dengan hodie abu-abu dan 2 tangan ditarun dalam saku hodie menjauh dari orang-orang.. Tiba-tiba langkahnya terhenti saat seseorang menarik lengannya.
"Lapas"
Kata Electro tanpa melihat siapa yang menariknya

"Electro..."

Kata orang itu, Elecrtro menggigit bibir bawahnya.. Mudah saja menjahili William dari jauh tapi tidak bisa.. Jika jarak sedekat ini dia akan merasa sakit karena terasa jelas traumanya pada Ratu-Nya. Electro berbalik menatap orang yang daritadi menggenggam tangan nya, yap dia William.. Electro menangis dengan marah.. Sedih dan benci. William terkejut matanya membulat segera
William melepas tangannya dan membiarkan Electro pergi. Menatap pundak itu menjauh.
.
.
.
"Padahal aku hanya ingin bertanya.. Kenapa ada suaranya dalam pikiranku?"
Katanya pada diri sendiri, Heather datang dan memeluk lengan kiri William tiba-tiba membuat William sedikit terkejut
"Ada apa Heather?"
William melepas pelukan Heather dan menggenggam tangan Heather khawatir.
Heather terus tertunduk menunggu kelas semakin sepi.. Kemudian
Heather menatap wajah William berani
"Apa bagusnya dia William?"
Kata Heather, air matanya mulai mengalir membasahi pipi nya yang bersemu merah, safire biru itu basah dan terasa panas.. William mengangkat alisnya heran
"Hah? Apa? Apasih?"
William seperti orang bodoh kebingungan
"Kenapa kau tidak pernah menatapku! Bagaimana caranya agar kau tertarik padaku?"
Heather memukul tubuh William pelan, William menatap tidak percaya.. Mencerna menelaah dan memahami
"Heather apa kau menyukaiku?"
Tanya William, Heather tidak langsung menjawab

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ElectroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang