Kak? Dek?

52 4 2
                                    

Okey part ini agak tijel ya..

Enjoy~~

**

Woah, gravitasi kasurnya kuat bgt yaa.

Sampe ga rela bangun gituu.

Dengan terpaksa kulangkahkan kakiku menuju kamar Mandi, Ku tenggelamkan tubuh mungilku ini di bath tub.

Sambil berfikir.

Brian. Brian. Brian.

Oke, lupakan dia J. Hentikan pemikiranmu tentang dia itu.

"J, sudah jam setengah tujuh dan kau belum menyelesaikan mandimu itu?" Teriak kakakku.

Yaa, dirumahku hanya aku, bibi, dan kakakku. Orangtuaku sedang keluar kota. Iya, mereka selalu sibuk.

"Damn! Kak, jangan berbohong. Aku bangun jam enam. Dan sekarang kau bilang jam setengah tujuh(?) Aku tidak mudah percaya dengan tipuanmu nenek sihir."

"Gosh, aku tidak berbohong. Lihat saja jam itu."

"Yayaya, whatever you sa-WHAT?! Jam setengah tujuh?" Pekikku.

"Baru saja aku menutup mulut." Kakakku soksokan nih ah

"Okey, okey I surrender Kak."

-School-

Untung ga telat. Fyuh.

"Hey, you're jade right?"

Siapa dia?

Dia briaaan!!

What? Kenapa aku senang begini?

Sudah lupakan saja.

"Yeah, kenapa? Hehe."

"Kau tidak melihat handphone mu yaa? Aku meng-sms mu sejak pukul Lima yknow?"

"Sorry, aku bangun jam enam hehe."

"Sudah dulu yea, bye."

"Bye."

-Class-

"Sepertinya kau mulai dekat dengan anak populer itu ha?" Tanya Carissa ma chairmate.

"ti-tidak, aku hanya teman."

"Owh, bagus jika begitu. kau tahu? aku menyukainya." ucap carissa blak-blakan.

deg.

"kau menyukainya? se-sepertinya kalian cocok?" ucapku seakan tak rela berbicara.

"yea, terimakasih. tapi kurasa dia menyukaimu."

Deg.

"aaah tidak, itu hanya perasaanmu saja kok ahahah." aku tetawa hambar.

"morning class,"

gosh, kaget. ternyata miss kimberly sudah datang memulai pelajaran matematikanya yang mem.bo.san.kan

biar ku ulang.

mem.bo.san.kan.

-BREAK TIME.-

"ssa, ke kantin yuk. bidadari di perutku sedang menari nari haha."

-Canteen-

"Bolehkah aku duduk disini?" Tanya Brian ya, Brian.

"Ten-tentu." Ucap Carissa gelagapan.

"Terimakasih," ucap Brian.

Skip at home

**

"I am home."

Tidak ada jawaban.
Fix, sepertinya Kakak blm pulang dan Bibi tidur.

Segera kurebahkan badanku di tempat tidur.

Incoming call
Brian.

"Yea, ada apa?"

"Beginii, aku. Ehm. Akuuu. Menyukaimu."

Deg.

"Hello, kau tak apa?" Ucapnya.

"Ya, aku tak apa."

"Would you be my gf?" Tanyanya.

"Own tidak, maksudku. Aku tidak Mau berpacaran. Aku dilarang orangtuaku. Lagipula, sepertinya kau lebih dewasa dariku. Bagaimana klo kita Kakak"an aja?"

"Kakak-kakakan? Boleh deh he he. Yg penting kau senang, j." Jawab Brian.

Pipiku pasti semerah kepiting rebus saat ini.

"Ehm, yeah. Kau jadi kakaknya yaa, heheh. Tapi klo disekolah, kita tetap Biasa, okay?"

"Aye aye, captain."

Huh, sebenernya perasaan kita sama Brian -_-

**

Oke, cerita ini makin lama makin tijel ga sih? Ahsudahlaa.

Aku minta comment(s) nyaa doing

Love(:
-Byschyaxx.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Don't!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang