2

179 25 2
                                    

"SEOK KAMU NGGAK APA APA?!"

mama berteriak dari jauh sambil menuju ke arahku. Meskipun rasanya sangat menyakitkan namun aku berusaha untuk bangun sebelum mama sampai kesini.

"KAU BOCAH SIALAN, KENAPA MEMUKULI SEOK?!"

Ia melewati Lee Taesung sambil membentaknya. Tangannya yang agak kasar memegang wajahku, matanya melihat dengan seksama bekas tamparan keras di pipi kanan dan kiri.

"YAAMPUN PIPINYA SAMPAI BERBEKAS MERAH!!"

"ma.. mama.. nggak apa apa"

Disisi lain Leo Kim berlagak sopan sedangkan Lee Taesung memalingkan wajahnya seolah tak ingin disalahkan. Kumpulan murid perempuan yang sejak tadi menonton kami terlihat membicarakan dari jauh. Samar samar suara mereka yang sedang tertawa meremehkan terdengar.

"Apa ini? Sepertinya dia ibunya"
"Dia panggil ibunya kemari? Dasar anak mama hahaha"
"Ibunya terlihat seperti pengemis ya"
"Wah ada ada saja si babi itu haha"

'Cukup ibu.. aku malu' batinku.

Lee Taesung cukup kesal dengan semua ini hingga akhirnya ia melakukan pembelaan dengan mengatakan bahwa kita sedang bermain game namun malah berakhir dengan bertubi tubi pukulan dari mama.

"ma.. sudah hentikan.. mama.. ma cukup.." ucapku pelan.

Mama tak berhenti berteriak dan memukul mukul Lee Taesung. Orang orang mulai berkumpul untuk melihat keributan yang terjadi. Salah satu dari perempuan yang menonton kami sejak awal hendak mengeluarkan hp untuk merekam kami.

"Upload di Fb kayaknya rame haha"

"MAMA KUBILANG HENTIKAN!! MALU MALUIN TAU BANGSAT!!"

Kemudian mama diam membatu. Ada perasaan bersalah di hati karena dia satu satunya orang yang membelaku diantara banyaknya orang yang berkumpul disini.
Sedangkan aku malah membela orang yang telah membullyku. Aku sadar bahwa diriku ini sampah, tidak berguna, lemah. Manusia paling pengecut di dunia.

"Maaf Tae.. Mama, pergilah"
ucapku dengan lemas.

Mama berjalan pergi dengan wajah murung, ia menunduk seraya berjalan keluar sekolah. Entah apa yang ia lakukan di sekolah, daripada itu aku lebih memikirkan Lee Taesung saat ini.

Perlahan aku menoleh ke arah Lee Taesung saat mama pergi. Ia memberikan tatapan bengis seolah mengatakan 'aku akan menghabisimu'.

Untungnya bel sekolah berbunyi, kali ini aku beruntung namun entah apa yang akan terjadi nanti sepulang sekolah.

***

Pelajaran telah selesai, buku buku sudah kumasukkan semua ke dalam tas sejak guru memberikan pidato singkat sebelum kelas benar benar berakhir agar aku bisa langsung keluar saat selesai.

Lee Taesung sedang asyik mengobrol dengan teman temannya, kesempatan bagus buatku untuk kabur pulang. Namun sebelum sempat sampai ke pintu rasanya seperti tas ku ditarik oleh seseorang.

"Mau kemana kau Pikachu sialan!"

Lee Taesung berbicara di samping telinga sambil menarik tasku dari belakang. Seketika bulu kudukku merinding. Dengan tenaganya yang seperti banteng ia menyeretku ke belakang sekolah.

BRUGHH

Tubuhku dilemparkan ke tumpukan kardus dan barang bekas di belakang sekolah. Dada dan perut diinjaknya dengan sepatu yang penuh tanah.
'Sial, padahal baju ini baru dicuci kemarin' batinku

"APA APAAN TADI ITU HAH?"

Aku menatapnya dengan ekspresi ketakutan. Lee Taesung berjongkok mendekatiku yang jatuh terduduk mencengkeram kerahku sambil menyeringai.

"Cepat suruh mamamu minta maaf"

Aku menunduk dan menggelengkan kepala.

"ma.. maafkan mamaku Tae.."

"KUBILANG IBUMU, BRENGSEK!!"

Lee Taesung memukul kepalaku dengan sekuat tenaga.

"Hehehe kau tau kan kalau seekor peliharaan tidak menurut pada majikannya apa yang terjadi?"

Ia kemudian menyalakan rokok, menghisapnya kemudian menghembuskan asapnya ke mukaku.

uhukhh uhukhh

Setelah menghisap beberapa kali ia menyundutkan rokoknya pada bawah telingaku. Ini sangat panas! meskipun sering mendapat perlakuan seperti ini tapi tetap saja rasanya menyakitkan.

Taesung mencengkeram wajahku dan membenturkannya beberapa kali ke tembok. Ia bangun kemudian mengangkat tubuhku dan memutar mutarnya sebelum akhirnya aku dilempar ke sembarang arah.

Temannya yang sejak tadi memperhatikan kini ikut ambil andil.
Dia mendekatiku kemudian meremas kejantananku dengan sangat kuat.
Rasanya seperti mau pecah, semua tubuhku sakit dan kepalaku pusing.

Perlahan penglihatan mulai memudar, terdengar suara Taesung yang makin lama makin kecil.

"Hei bangun sialan!! Hahh apa apaan begitu aja pingsan"

Ia tak berhenti menendang sambil mengumpat, itu hal terakhir yang ku saksikan sebelum semuanya gelap dan hening.

***

Aku terbangun dan sadar masih ada di sekolah. Suasana sekolah di malam hari sangat menyeramkan dengan terburu buru kaki ini melangkah ke arah gerbang sekolah. Hari sudah malam tentu saja gerbang sudah ditutup, dengan susah payah aku memanjat tembok sekolah demi bisa pulang.

Sesampainya di rumah terlihat lampu masih menyala, tatapanku terpaku oada sebuah kotak pos yang berisi tumpukan surat tagihan.

'Bodohnya aku..'

Pintu kubuka dengan sepelan mungkin namun ternyata mama masih setia menunggu di ruang keluarga.

" Udah pulang? mama mau ngomong."

Terdengar seperti sesuatu yang serius. Tidak biasanya mama seperti ini. Terjadi keheningan selama beberapa saat

"Pindahlah sekolah.. Sepertinya mama kurang memperhatikanmu.. mama nggak ikut pergi karena pekerjaan. kamu bisa hidup sendiri kan seok?.. mama tau kamu mau belajar, tapi teman juga penting kan?"

Mama tersenyum sambil melihatku.

"Biaya hidup biar mama yang urus, percayalah sama mama.. kamu pindah sekolah dan belajar dengan serius ya"

Tanpa sadar air mata turun dengan deras.. Perasaanku campur aduk antara senang, sedih, khawatir, marah, rasa bersalah. Aku khawatir pada mama yang nantinya akan tinggal sendiri dan harus membiayai keluarga. Disisi lain ada perasaan lega karena bisa jauh jauh dati Lee Taesung.

To be continued

Notes :
Maaf cerita episode ini belum selesai, mungkin di up sisanya besok. Buat yg nunggu adegan yoai baru ada kalau seok udh dapet tubuh baru ya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[Lookism Fanfic] How If Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang