Begin

2.1K 117 10
                                    

Seorang laki laki dengan pakaian cukup formal kemeja berwarna putih dengan dasi di padukan dengan celana bahan berwarna cream tengah berlari dari stasiun membelah pejalan kaki di trotoar yang cukup ramai pagi itu

"Maafkan aku... Aduh maafkan aku, aku buru buru... Permisi... Maaf... Maaf"

Entah sudah berapa kali kata maaf terlontar dari bibirnya setiap kali ia menabrak atau hanya sekedar menyenggol orang orang. Bukannya apa tapi ia sungguh buru buru, salahkan alarm nya yang tidak berbunyi pagi ini membuat ia terlambat untuk pergi wawancara untuk lamaran pekerjaannya. Apalagi itu lowongan pekerjaan hanya untuk beberapa orang dan yang melamar cukup banyak

Ia berlari dengan tas berisi data datanya juga sesekali melihat terus ke pergelangan lengan kirinya yang bertengger jam disana.

Saat sampai di gedung itu ia masuk dan langsung menuju resepsionis

"Hah... Hah... Saya... Datang untuk wawancara" Ucapnya pada sang resepsionis sambil mencoba menetralkan nafasnya karena sejak tadi ia berlari

"Atas nama siapa tuan? "

"Apo, Apo Nattawin Wattanagitiphat, nomer pendaftar 54"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apo, Apo Nattawin Wattanagitiphat, nomer pendaftar 54"

"Baiklah tunggu sebentar" Ucap perempuan penjaga meja resepsionis lalu terlihat tengah menelfon dan beberapa saat kemudian menutup telfonnya

"Maaf tuan tapi HRD kami baru saja selesai melakukan wawancara dan sudah mendapatkan orang untuk lowongan yang kosong"

"Apa? Apa aku tidak bisa ikut wawancaranya? Setidaknya kalian bisa pertimbangkan aku"

"Maaf tuan kami tidak bisa... "

"Benar benar tidak bisa? " Ucapnya memelas namun di jawab senyuman oleh sang resepsionis yang menandakan ia benar benar gagal karena kesalahannya sendiri karena terlambat

"Hah... Baiklah Terima kasih" Ucapnya lesu dan berlalu pergi dari sana

(๑ↀᆺↀ๑)

"Ughh... Kenapa susah sekali cari kerja menyebalkan aku bahkan sampai berbohong kalau aku beta tapi tetap saja susah... Natta capek huft" Ucap natta lalu mendudukkan pantatnya di bangku yang ada di taman karena ia pergi ke taman untuk menenangkan dirinya ia tidak ingin langsung pulang

Natta itu seorang omega tapi sedikit berbeda atau mungkin berbeda dari omega laki laki yang cukup jarang di temui. Namun Natta memiliki keistimewaan lain yang tidak sama seperti omega pada umumnya bahkan kondisi apo juga tidak dialami oleh sahabatnya yang juga seorang omega laki laki.

Saat ia melakukan tes gender sekunder nya dulu saat usianya 18 tahun dokter bilang dia omega tapi para dokter juga heran oleh kondisi yang dialami Natta karena mereka belum pernah menjumpai kasus yang seperti Natta

Omega biasanya bisa mencium aroma feromone alpha atau omega lainnya juga fisik yang cenderung lebih mungil di banding alpha dan wajah yang cenderung cantik walaupun dia laki laki tapi natta tidak, ia tumbuh dengan tubuh tegap tinggi bahkan setinggi seorang alpha walaupun memang wajahnya terlihat lebih cantik dan manis untuk seorang alpha namun juga tampan tidak seperti omega

AffairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang