satu

130 14 0
                                    




"Kemana ya.." , gumam seorang gadis yang sejak tadi duduk di bangku kantin sekolahnya .

Mata nya terus berpencar ke segala arah , mencari sosok yang sejak tadi di cari nya . Ini sudah lima belas menit dia menyelesaikan makan siangnya , tapi sejak tadi masih saja betah berlama-lama di kantin sendirian .

"Renjun!" , seru seseorang sambil menghampiri nya . "Lama banget sih" , keluhnya kesal .

Dia Haechan , teman sebangku sekaligus sahabat Renjun di sekolah . Biasanya mereka selalu makan bersama di kelas , tapi hari ini Renjun meninggalkan sahabat nya itu dengan alasan diri nya ingin suasana baru dengan makan di kantin sekolah .

"Mau apa sih Chan?" , tanya Renjun dengan pandangan tak suka , seperti menganggap Haechan itu pengganggu .

"Makannya lama banget , makan apaan sih? Makan batu ya sampe susah ngunyahnya gitu?!" , sewot Haechan .

Renjun memutar bola mata nya , malas mendengar ocehan sahabat cerewetnya itu .

"Iya ini udah selesai" , ucap Renjun sambil membereskan kotak makannya .

"Yaudah ayo! Kata nya mau minta anter pinjem buku ke perpus?" , Haechan mengingatkan .

"Oiya gue lupa , yaudah ayo!" , Renjun berdiri dari duduk nya dan langsung menggandeng tangan Haechan dan berjalan beriringan menuju perpustakaan sekolah .

———

Bel telah berbunyi , tanda nya waktu pulang bagi murid di sekolah ini .

Anak-anak berhamburan ke luar kelas , wajah sumringah terpancar dari para murid . Karena jam yang ditunggu - tunggu oleh mereka hanya dua , jam istirahat dan jam pulang sekolah , benar?

Tapi berbeda dengan Renjun , dia keluar kelas dengan lesu , kaki nya terasa berat di ajak melangkah , bahu nya juga merosot seperti membawa beban di pundaknya .

Haechan hanya menatap dengan heran sahabat mungilnya itu . Seperti tidak ada gairah hidup sekali .

"Jadi makan bakso dulu?" , tanya Haechan melirik Renjun .

"Gatau.."  , ucapnya pelan . Sangat tidak bersemangat .

"Jadi apa ngga?! Jangan bilang gak tau gak tau Ren!" , Haechan mulai kesal .

"Lo bawel banget tau ih! Kalau lo mau ngebakso dulu ya sana pergi sendiri!!" , semprot Renjun .

"Ko galak sih Ren?" , Haechan terkejut .

"Ya lo nya mancing-mancing" , nada bicara Renjun mulai melunak .

"Gue cuma nanya ya"

"Terserah lo deh ah!"  , Renjun berjalan mendahului Haechan .

Haechan hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah Renjun , Renjun berjalan mendahului nya sambil menghentakkan kaki sepanjang langkahnya , kebiasaan yang menurut Haechan sangat lucu .

Lucu jika yang melakukannya Renjun ya!






Renjun berjalan ke arah gerbang melewati parkiran sekolah . Disana cukup ramai , karena memang banyak murid disini yang membawa kendaraan .

Renjun sekilas melirik ke arah pojok tempat parkir dekat pohon besar di sekolah . Dan langsung menghentikan langkahnya..

Dia menatap pada seseorang yang sedang memakai jaket di ujung sana , menatap nya lekat lalu tersenyum sendiri .

Haechan yang berlari menyusul keheranan menatap Renjun yang tiba-tiba tersenyum sendiri , karena sejak pagi tadi wajah Renjun sangat mendung sekali .

"Ren.." , sapa Haechan pelan .

"Hm?" , jawab Renjun tanpa mengalihkan pandangannya .

"Lo.. gapapa kan? Gak kesurupan kan?" , tanya Haechan khawatir , soalnya Renjun terus menatap ke arah pohon besar di pojok area parkir sekolah . Agak ngeri melihatnya , karena banyak rumor mengatakan pohon itu berhantu .

"Ngga Chan , gue gak kesurupan" , ucap Renjun sambil menatap Haechan dengan pandangan lembut.

"Lo jangan liatin pohon itu terus Ren, ngeri gue! Itu pohon kata nya berhantu" , jelas Haechan .

"Chan.." , panggil Renjun lembut dengan senyum manis . "Bisa kan jangan ngerusak suasana?.. plis oke?" , Renjun bertanya sambil tersenyum , Haechan mengangguk patah-patah .

Tidak lama suara motor mendekat , Renjun dan Haechan bergeser kepinggir agar motor itu bisa lewat .

Tapi motor itu berhenti tepat di depan mereka , kepala seseorang yang menaiki motor besar itu menatap Renjun sambil membuka kaca helm fullface nya .

"Duluan ya Ren!" , sapa nya dengan ramah .

"Ah iya Kak!" , balas Renjun dengan ceria . Si pengendara motor pun berlalu pergi . Menyisakan Renjun yang masih tersenyum dan Haechan yang kebingungan .

"Siapa sih Ren?" , tanya Haechan .

"Calon masa depan.." , jawab Renjun sambil tersenyum .









Calon masa depan Renjun , katanya .

Calon masa depan Renjun , katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Calon Masa Depan [Markren]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang