Suara alarm terdengar nyaring memenuhi seisi kamar, dengan mata yang masih terpejam tangan kanan Saviolla mulai meraba nakas yang berada disebelah tempat tidurnya, mengambil ponsel dan mematikan alarm yang sudah dia setting semalam
jam 6 pagi, itu waktu saat ini. Saviolla membuka matanya sedikit demi sedikit membiarkan sinar lampu yang mulai masuk kedalam matanya, dengan kesadaran yang belum pulih sepenuhnya Saviolla mencoba bangun dari tempat tidurnya menghilangkan rasa malas yang ada pada dirinya lalu melangkahkan kakinya menuju kamar mandi
tak perlu waktu lama Saviolla telah berpakaian rapih, dengan setelan berwarna hitam dan tas putih yang ia sangkutkan dipundaknya. Setelah semuanya rapih Saviolla keluar dari kamarnya menuju meja terlihat
" morning bang " ucapnya menyapa abangnya yang tengah menata makanan dimeja makan
" morning " balas Cakra
Saviolla duduk disalah satu bangku meja makan menyantap makanan yang sudah disiapkan Cakra
" gua bakal dines ke luar kota " ucap Cakra disela-sela mereka makan " nanti lu sama mamah aja ya, gua yang titipin " sambungnya. Saviolla terdiam sejenak " berapa lama " ucapnya singkat
Cakra yang mendengar perubahan suara adiknya mulai menatap adik lembut " 2 minggu aja " ucapnya sembari tersenyum lembut
Saviolla mengangguk ingin hati menahan kakanya pergi tapi itu adalah tugas kakanya sebagai abdi negara
" gua dirumah aja bang, gaenak sama keluarga mamah kalo gua lama-lama disana " ucapan Saviolla membuat Cakra menatap Saviolla tajam
" ngga, gua ga tau apa yang bakal terjadi kalo lu dirumah sendiri " balas Cakra ketus, Saviolla membuang nafasnya kasar seraya menatap kakaknya dengan tajam
" lu khawatir kalo gua dirumah sendiri? tapi lu ga khawatir kalo gua dirumah mamah? lu lupa apa yang terjadi? " Cakra terdiam ia memejamkan matanya mencoba meredakan emosi yang mulai memuncak
" gua masih inget dengan jelas apa yang terjadi, tapi ini lebih baik dari pada lu harus sama papah yang udah ga nganggap lu anak lagi dek " ucapan Cakra melembut ia tau betul apa yang dimaksud adiknya
" yaudah terserah, gua berangkat ke kampus dulu " Saviolla berdiri meninggalkan makanan diatas piringnya yang baru ia makan setengah " ga perlu diantar gua dijemput Yudha " sambungnya
Saviolla berjalan pergi meninggalkan Cakra yang masih terdiam di kursi meja makan, Saviolla menutup pintu rumahnya melihat mobil BMW kuning milik Yudha sudah terparkir didepan rumahnya, buru-buru Saviolla memasuki mobil Yudha
" masih pagi udah bete aja tuh muka kamu " ucap Yudha yang melihat wajah masam dari kekasihnya
" bang Cakra tuh buat aku sebel " balas Saviolla dengan nada mengadu
" kenapa gitu? " tanya Yudha. Yudha mulai menginjak pedal gas pada mobilnya
" abang mau dines ke luar kota terus dia mau nitipin aku ke mamah " Saviolla memannyunkan bibirnya nada bicaranya yang seperti anak kecil membuat Yudha yang berada disebelahnya terkekeh
" ngga masalah dong, toh kamu dititip ke mamah kamu " balas Yudha,
Yudha tidak tau apa yang pernah terjadi pada Saviolla, Saviolla menutup rapat semua luka yang ia punya pikirnya dia tidak ingin dikasihani apalagi dengan orang yang dia cintai
Saviolla hanya tersenyum kecil lalu menatap Yudha yang sedang mengemudikan mobilnya, Yudha yang merasa sedang ditatap melirik sekilas ke arah Saviolla
" kenapa ngeliatin aku begitu? " tanya Yudha
KAMU SEDANG MEMBACA
Saviolla
FanfictionSetelah sekian lama, trauma yang dialami Saviolla mulai memudar memunculkan senyum manis di pipi gembilnya akankah traumanya menghilang atau malah menimbulkan luka baru baginya? Jangan lupa vote dan komennya ya, vote dan komen kalian sangat berarti...