Rough Sketch 1

104 10 2
                                    




Another

NoHyuck Vers


Hehe~

~~

"Kamu... kenal Donghyuck? Dia anak kelas 3-3."

"Apa ada anak bernama Donghyuck?"

"Kejadiannya 26 tahun lalu. Donghyuck sudah terkenal sejak masih kelas 1. Dia pintar, tampan, dan berkepribadian baik. Dia dikagumi oleh guru dan murid."

"Ternyata ada ya orang seperti itu di setiap angkatan."

"Tapi tak lama setelah memulai tahun ketiganya.... Donghyuck meninggal."

"Kenapa?"

"Kecelakaan, tentu saja hal itu membuat semua orang terkejut. Namun ada anak kelas yang berkata..."

"Berkata apa?"

"Dia menunjuk ke arah meja Donghyuck dan berkata... Donghyuck belum meninggal. Dia ada di sana, anak itu menunjuk ke arah meja yang biasa di duduki oleh Donghyuck."

"Itu..."

"Yah dia hanya berpura-pura. Tapi sejak saat itu, anak-anak kelas 3 bersikap seolah Donghyuck masih hidup."

"Agak... mengerikan, ya?"

"Mereka semua terus seperti itu hingga hari kelulusan. Bahkan Kepala Sekolah juga setuju kalau tempat duduk Donghyuck diikutkan pada saat upacara kelulusan. Bagus kan kalau seperti itu?"

"Hmmm apakah masih ada kelanjutannya?"

"Kelanjutannya...."

-Another-

-Beritahu aku, mana diriku yang asli?-

NoHyuck Vers

25 April 1998

Hari itu menunjukan pukul 05.44 waktu setempat. Disana terbaring seorang anak laki-laki tampan dengan bantuan holter. Anak laki-laki itu bernama Jung Jeno. Jeno baru saja pindah dari Seoul ke Mokpo untuk menyambung sekolah SMA disana. Alasan terbesar Jeno pindah ke Mokpo dikarenakan ayahnya, Jung Jaehyun tengah berada di India untuk keperluan pekerjaan. Di Mokpo, Jeno akan tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ibunya, namun siapa sangka, di hari pertama Jeno pindah kesana, jantungnya justru kumat sehingga membuat ia harus dirawat di rumah sakit. Iya, Jeno memiliki kelainan terhadap jantungnya, dan itu merupakan faktor keturunan yang diturunkan oleh ayahnya sendiri, penyakit genetic kardiovaskular.

"Bagaimana? Masih sakit?" ucap Nenek Jeno.

"Iya."

"Ya ampun, padahal baru saja kamu tinggal di sini. Kasihan sekali."

"Ah... maaf, Nenek." balas Jeno menyesal.

"Yakk, Tidak apa-apa, tidak usah dipikirkan. Apa boleh buat."

"Anu... apa Ayah tahu?" Tanya Jeno dengan nada khawatir.

"Saat ini Ayahmu sedang ada di India, kan?"

"Mau kuberi tahu? Aku punya nomornya." Sambung bibi Jeno, Yeri.

"Tidak usah, akan kutelpon sendiri." Sahut Jeno dengan cepat.

"Lebih baik begitu sih"

"Tapi... Jaehyun itu orang yang rajin, ya? Sejak Doyoung meninggal... selalu..." ucap Nenek Jeno.

Another NoHyuck Vers.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang