Sakura Yang Mekar di Musim Panas

56 5 4
                                    

Kira-kira apa yang dilakukan Yumi ya di rumah? Di sekolah selalu membosankan.

"Oh, Akazawa-san. Selamat pagi" Sapa Fujibayashi lalu mengahmpiriku "Keliatannya kau sama sekali tidak berubah. Tapi hanya satu hal, kali ini kau datang lebih awal"

"Begitulah." Biasanya aku datang ke sekolah ketika jam pelajaran pertama selesai dan itu kerap kali membuatku mendapat teguran dari dewan murid (OSIS). Menyebalkan tapi tak ku hiraukan. Ketika aku dan Fujibayashi berjalan-jalan di koridor, sepertinya banyak orang yang heran melihatku, mungkin itu karena aku sudah terlupakan, atau karena mereka heran melihatku yang baru saja datang setelah saru semester terlewati.

"Tu-tunggu" Aku menghentikan langkahku, ku rasa kata itu ditujukan untukku dan ku rasa aku mengenal suara itu. "Kouichi-san...itu...umm, tolong jangan keseringan terlambat lagi." Benar itu Tomori

"Kenapa? Tadi pagi aku tidak terlambat"

"Sungguh? Haaah, syukurlah" Memangnya kenapa kalau aku terlambat? Sepertinya aku melewatkan sesuatu

"Oh iya, Tomori-san adalah ketua kelas kita yang baru"

"Umm..begitu ya"

Tidak banyak yang berubah dari tempatku bersekolah. Di musim panas ini, aku harus berusaha untuk memperbaiki segalanya. Saat aku berjalan menuju gerbang sekolah, aku sepertinya melihat Yumi sedang menungguku disana. Apa yang dia lakukan? Kenapa dia berdiri disana?

"Oi...! Akko" Teriaknya sambil melambaikan tangannya. Aku tidak tahu sudah berapa lama dia disana, tapi sepertinya sesuatu di lubuk hatiku kembali tersenyum. Aku melangkah mendekatinya "Selamat siang Akko" Sapanya dengan senyuman di wajahnya. Dia selalu tampak ceria

"Sedang apa kau disini?" Tanyaku

"Umm...aku bosan di rumah sendirian jadi aku menyusulmu" Ujarnya. Aku tidak sadar kalau sepertinya ada banyak orang yang melintas yang memperhatikanku

"Bagaimana cara-"

"Yo, Akazawa-san" Seseorang menepuk pundakku dari belakang "Dia siapa? Pacarmu ya?" Tanyanya

"Bu-bukan, bukan. Dia bukan..." Aku belum sadar kalau dia menanyakan tentang Yumi, aku belum sadar untuk beberapa saat. "Dia? Maksudmu dia?" Tanyaku, menunjuk Yumi dengan tampang yang bodoh karena bingung

"Menurutmu siapa lagi? Di depanku itu cuma kalian berdua" Jadi...maksudnya dia bisa melihat Yumi lalu waktu itu. Ah pikiranku berputar-putar saat ini. "Sudahlah, nanti saja. Aku duluan ya! Sampai jumpa"

Yumi...dia bisa melihat Yumi, lalu apakah waktu itu juga? Apakah saat itu juga? Apakah selama ini orang-orang memperhatikannya dan bukan cuma aku saja. Ini semakin membuatku bingung "Yumi.." Panggilku, aku menatap wajah Yumi yang berjalan di sampingku penuh keceriaan.

"Ya, Akko" Senyuman itu bahkan terlalu sulit jika disandingkan dengan tampangku yang masih heran dengan apa yang terjadi. "Tidak, tidak apa-apa" Aku tak tahu harus mengatakan apa lagi.

"Umm.."

"Musim panas kali ini berbeda, tidak hanya Ayahku yang pergi dengan urusannya tapi juga kedatangan seseorang yang ku kenal dari masa laluku." Batinku

Yumi yang saat ini berjalan bersamaku sama sekali tidak jauh beda dari Yumi yang dulu. Dia selalu ceria dan sekarang dia juga sudah sedikit tumbuh.

Musim panas 8 Tahun yang lalu...

Waktu itu sedang duduk sendirian di suatu tempat yang tidak jauh dari sekolah. Saat itu kau datang mengagetkanku. Saat itu kau datang padaku untuk bertanya mengenai kehidupan. Kau bertanya apakah kehidupan itu bisa dijalani sendirian? Aku adalah orang selalu sendirian dikelas sebelum kedatanganmu. Lalu kau melanjutkannya ke pertanyaan keduamu, apakah saat kita telah tiada mungkinkah kita bisa bertemu lagi suatu hari nanti?. Mendengar itu aku terdiam dan terus terdiam memikirkannya.

Bayangan Musim PanasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang